TIDAK SEMUA ORANG TAHU
BETAPA SULITNYA KEMBALI PERCAYA
SETELAH MENGERTI SAKITNYA PENGHIANATAN
BISMILLAH
enggk terasa saya sudah mengijak bab empat kawan2
enggk terasa juga dukungan kalian bener2 membantu aku dalam setiap hurufnya
sekarang aku akan meneruskan ceritaku, enggak tau bakal kayak gimana.
Tapi aku benar2 berharap kalian semua suka
salam ku
laila
Aruna melepaskan tali ransel yang melingkar dipundaknya. Memijat keningnya perlahan demi mengurangi rasa pusing yang mendalam.
Sejurus kemudian Gadis ayu itu merogoh handpone dalam sakunya, mengotak-atik benda canggih dalam genggamannya, tak berselang lama helaan nafas panjang kembali terdengar. Seperdetik berikutnya jari lentiknya membuka kerangka handpone berlogo apel dan mencabut sim card kemudian mematahkannya tanpa ampun.
Aruna capek, lelah, kesal dan pusing setelah semalaman mendapat pesan beruntun dari Gibran. handponenya tiada henti berdering disebabkan panggilan gila-gilaan lelaki disebrang sana.
Kenapa harus pikir panjang, mengapa Aruna tidak memetikan ponsel, mensenyapkan nada dering, menghapus nomor atau memblokir panggilan itu. hadeh jangan tanya Aruna sudah melakukan semua itu.
Lelaki itu benar-benar keterlaluan, belajar manjadi hacker dimana. canggih benar sampai layak menjadi komplotan mavia ternama.
''Aruna'' Suara nyaring dan cempreng itu berasal dari Santi teman sebangkunya yang baru saja datang.
''hmm'' gumam Aruna sebagai balasan.
'' Jadi, yang kemarin viral digrup benar?" Tanya Santi membara
"Apaan san?" Aruna ganti bertanya dengan suara malasnya.
"Bocah bagus kae loo.. bener nembak kamu?"
Aruna mendesah berat. Anak yang dibilang ganteng barusan itu membuat kepala Aruna ingin melayang, rasanya ia ingin menjadi kuyang saja.
Aruna fikir setelah mengancamnya dikantin kemarin bocil itu tidak akan kembali, ternyata Aruna salah, setelah jam sekolah, saat Aruna mengerjakan tugasnya diperpustakaan lelaki itu kembali menghampirinya. Anak edan.
" Lo bilang ganteng? dari mananya San dari pantatnya apa selakangannya?, orang cowok aneh gitu lo bilang ganteng"
"istighfar Na pamali ngomong gitu''
"Bodo"
''Terus video yang kemarin-''
''Udah lo diem''Tangkis Aruna.
"yang kemarin-"
''Diem."
"Yadeh tapi gue belum selesai" Bisik Santi setelah guru mapel mereke memasuki ruangan.
***
kring...kring...kring.
Alarm Gibran kembali berteriak, jarumnya menunjukan angka tujuh lebih dua lima, tapi bukannya bangun, tubuh Gibran masih tergeletak takberdaya diatas kasur.
Ya alloh gue punya juragan males amat sih. bos bangun udah jam delapan ini loooo.. sekolah enggak sih lo bos.
Entah sudah yang keberapa kalinya benda kecil itu menjerit-jerit, yang ada telinga Gibran hanya menangkapnya tidak sampai mendengarnya.
Hal ini disebabkan Gibran tidur terlalu larut, semalam waktu berharganya bukan dijadikan istirahat, malah dibuat begadang.

KAMU SEDANG MEMBACA
UKIRAN AIR
Teen FictionUPDATE TIAP SELASA RABU,KAMIS DAN,JUM'AT .(kecuali ada kesibukan) SILAHKAN BAJAK CERITA BILA INGIN MENAMBAH DOSA.///KARENA SAYA YAKIN ANDA SUDAH TAHU BAHWA TUHAN TIDAK MENYUKAI TINDAKAN ANDA.. Sebut saja Gibran Esa Airlangga,l...