"kita bertemu lagi, tn.kanawut" deep suara itu membuat tubuh mild merinding.
"yaa, ada keperluan apa master?" tanya Gulf tenang.
"aku ingin mengajak mu ke suatu tempat, anggap saja sebagai cara ku berkenalan dengan mu." ucap nya penuh makna.
Gulf tidak bodoh tentang maksud itu.
namun ia ingin mengikuti semua permainan yang mew buat.
"baiklah, ayo." dua kata itu mampu membuat mild kembali menangis.
"aaapa!? apa kau mulai idiot! dia berbahaya dn kau mau ikut dengan nya!!" bisik mild emosii.
"diamlah phi, aku akan baik baik sajaa." bisik Gulf.
"tid-"
"jangan hiraukan dia, mari kita pergi." ujar Gulf menarik Mew menjauh dan menutup pintu kencang.
sedangkan mild di dalam menghela nafas panjang, menyatukan tangan nya dan berdoa untuk keselamatan Gulf pada sang dewa.
Mew tersenyum smirk saat dirinya di tarik oleh Gulf, diikuti 2 bodyguard di belakang nya.
"bisakah dua pria itu pergi dari sini, aku risih." ucap Gulf.
"kalian pulang dan jangan ikuti kami." perintah Mew pada sang bodyguard
setelah nya mewgulf masuk mobil Lamborghini milik Mew.
sampai pada bangunan tua, kumuh, kotor, dan tentunya seram.
tapi bagi Gulf biasaa, begitupun Mew.
"mari masuk, tn.kanawut" ujar Mew tersenyum yang ia bisa.
Gulf membalas nya dengan senyum devi miliknya.
sampai di sana hanya ada ruangan kosong, dan sebuah kursi berbentuk peti di sana.
"seperti nya di sini cukup untuk kita berbincang." ujar Gulf membuka suara.
"apa maumu?" lanjutnya."HAHAHAHAHA, aku tau kau begitu pandai, jadi... SERANG!!!!" teriak Mew dan ada puluhan bodyguard menyerang Gulf.
Gulf yang sudah menduga hal ini akan terjadi lantas menyambut pukulan pukulan para bodyguard itu.
10 menit
20 menit
30 menit
50 menit
1 jam...sudah hampir satu jam Gulf berkelahi dengan orang orang yang tidak ada hentinya hadir.
banyak yang sudah mati di tangan Gulf, dan tubuh Gulf juga luka parah.
tapi...
tekad dan ego nya terlalu besar untuk sekedar menyerah.
sampai pada pukulan tak terduga yang membuatnya pingsan.
"s-sialan!" umpat nya masih berusaha bertahan, karena tadi bagian leher belakang nya di pukul sangat kencang oleh Mew.
"kau tidak akan bisa lepas dariku." pernyataan mutlak yang terakhir kali di dengar oleh Gulf sebelum semua kesadaran nya di rampas oleh kegelapan.
"bawa dia." ujar Mew dan langsung pergi.
M A L A M
saat malam hari, Gulf baru terbangun dari pingsan nya.
ia sulit menggerakkan tangan dan kaki nya, yang ternyata....
tangan dan kakinya di ikat oleh rantai begitu kuat.
Gulf mengamati ruangan yang gelap, dan banyak alat tajam terpajang, serta begitu banyak sex toys di sebelah kanan ruangan.
"selamat datang lord killer" deep suara penuh kebencian serta emosi tertahan.
aura nya jangan di ragukan!
"lepaskan aku!" sentak Gulf.
"setelah apa yang sudah kau perbuat padaku?"
"apa kau sangat mencintai wanita jalang itu heh?" ujar nya memancing emosi Mew
"SIAPA YANG KAU SEBUT SEBAGAI JALANG ITU S!ALAN!!"
CTASS... CTAS...CTTAS
Beberapa cambukan dahsyat itu berhasil melukai paha Gulf hingga mengeluarkan bercak darah.
tapi Gulf tidak mengeluarkan suara apapun bahkan untuk sekedar meringis.
"siapa lagi? bukankah dia adikmu." ujar nya masih santai, namun...
CTASSS CTTASSS!!
Mew mencambuk bibir milik Gulf yang dimana membuat bibir itu sobek.
"berani sekali mulut kotor mu itu berbicara tak sopan pada adikku!" ujar Mew hilang kesabaran lalu mendekati ranjang yang Gulf tempati dan...
BUGGGHHHH BUGGGH BUGH!!!
Mew memukul wajah Gulf bertubi tubi, tak hanya wajah.. ia juga memukul perut, kaki, lengan dan seluruh yang ada di tubuh Gulf.
Mew membabi buta sekarang.
"tidak akan ku beri ampun kau s!alan!!!" ujar nya terus memukuli tubuh Gulf.
nafas nya memburu, ia melihat pria yang tadi di pukul nya. emosi nya tetap melekat, tapi ia merasakan sakit di saat yang bersamaan.
"aku akan membunuhmu." ujar nya
Gulf sudah pingsan karena tak bisa menahan pukulan Mew yang begitu menyakitkan.
wajah nya babak belur, memar dan darah ada dimana mana.
sungguh malang.
di sisi lain...
"perasaan ku terus menerus tidak enak tentang Gulf.. apa yang monster itu perbuat pada sahabat ku.." lirih mild mondar mandir di Depa TV.
tok tok tok..
ketukan pintu dan mild langsung membukanya karena berfikir itu Gulf..
ternyata tidak ada satupun orang, hanya ada kotak berwarna merah.
mild membawa masuk kotak tersebut dan membuka nya, alangkah terkejutnya ia mendapatkan foto Gulf yang terdapat paku di wajah nya lalu di berikan darah.
tubuh mild lemas, dan merosot duduk di sofa, ia mengambil ponsel miliknya dengan gemetar. ia mengklik nomor gulf dan mulai menelpn nya.
tut tutttt...
panggilan tidak terjawab, membuat mild bingung harus bagaimana.
"Gulf, ku mohon bertahanlah dan lepas dari sanaa..." lirih mild karena dia benar benar tidak tau harus membantu bagaimana.
ia tidak tau rumah Mew, dan ia tidak tau dimana Mew membawa Gulf.
P A G I
Gulf sudah terbangun dari tadi dengan wajah dan seluruh badan yang terasa begitu linuu.
ia bahkan tidak tau jika hari ini sudah pagi, karena ruangan itu benar benar gelap tanpa jendela, hanya ada lampu berwarna merah yang menerangi ruangan ini.
"s!alan, aku akan membalasmu!" gumam Gulf tak terima wajah nya seperti ini.
"silahkan jika kau bisa, itupun jika kau masih hidup." ujar seseorang yang sangat Gulf kenal.
Gulf terdiam.. benar juga apa kata pria itu.
"sekarang waktunya untuk mandi." ujar Mew dengan senyum devil kebanggaan nya.
tbc.
sorry baru up, kemarin hp ke reset lagi🥺