03

139 22 3
                                    

disinilah mild dan gulf berada. di sebuah cafe dekat kampus gulf.

"kau mau pesan apa?" tanya mild.

"aku mau cokelat panas." ujar Gulf.

"aku ingin cokelat panas 2." ucap mild pada pelayan yang bekerja.

"ada lagi?" tanya pelayan itu

"tidak itu saja." ujar mild.

pelayan itu pamit pergi untuk menyajikan minuman yang di pesan oleh mild. suasana hari ini mendung dan sangat dingin, itu sebabnya gulf meminta cokelat panas. karena menurutnya minuman panas yang di minum saat cuaca sedang dingin sangat mantap dan cocok.

"jadi apa yang ingin kau bahas?" tanya mild membuka suara

"aku berencana membunuh mew." ujar Gulf to the poin

"apa kau gila!? aku tidak mengizinkan nya!! kau tidak boleh melakukan hal itu. aaku tidak mau kau terkena masalah lebih banyak Gulf!" ujar mild menahan mata nya yang sudah panas.

"aku bisa mengurus nya." ujar Gulf santai.

"Gulf... ku mohon dengarkan perkataan ku. jangan ambil resiko lebih dalam, aku tidak ingin kau tertangkap oleh monster itu. hanya kau keluarga satu satunya yang ku miliki... aku.. aku tidak ingin kau terperangkap oleh jebakan nya dan pergi meninggalkan ku." ucap mild bersamaan dengan air mata nya yang menetes. semenjak kepergian mae dan pho mild, mereka tinggal serumah, dan mereka sudah berteman sejak smp. mereka saling menyayangi dan memberi kelebihan untuk kekurangan kedua nya.. seperti memberikan kehangatan keluarga dan kenyamanan keluarga yang selama ini tidak akan pernah mereka rasakan kembali. mild menyayangi gulf sebagai adik kandung nya, begitu pun Gulf yang menyayangi mild seperti kakak kandung nya sendiri. sedangkan Gulf sendiri juga yatim piatu, mama nya di tembak di depan matanya oleh ayah kandung nya sendiri, karena rumah tangga mereka yang goyah akibat papa Gulf selingkuh dan menghamili wanita lain. mama Gulf tak tahan dan tidak sengaja membentak papa gulf, tapi ternyata papa Gulf tak suka dengan nada mama nya, berakhir mama nya meninggal lalu papa nya yang melarikan diri hingga saat ini belum di temukan.

"aow kau menangisi bajingan seperti ku?" tanya Gulf menghibur dan menghapus air mata mild dengan ibu jari ny.

"jangan lakukan itu Gulf.. kali ini kau dengarkan perkataan ku na.." lirih mild mencoba tenang.

Gulf membuang nafas nya panjang, dan mengangguk menjawab.

"kau puas?? lebih baik sekarang kita minum cokelat panas ini.. bahkan ini sudah tidak panas karena kau yang menangis." gurau Gulf dan menyeruput cokelat panas milik nya.

saat sedang menikmati pesanan nya, Gulf merasa di perhatikan. ia menoleh sana sini guna menemukan orang mencurigakan tapi hasil nya nihil.. tidak ada yang mencurigakan di sekeliling nya.

"phi... aku merasa di mata matai." jujur Gulf dengan nada pelan.

"oi.. siapa?? aku tidak merasakan apa apa." jawab mild dengan nada yang ikut pelan.

"entahlah, otak ku berfikir bahwa mew lah yang menyuruh seseorang memata matai ku untuk mencari bukti adik nya." ujar Gulf seadanya dan membuat mild was was.

"apa kita pulang saja?" tanya mild kelewat takut.

"hm kau benar, ayo kita pulang." ujarnya berdiri dan membayar apa yang telah di pesannya.

sesampainya di rumah Gulf tak langsung masuk. ia memilih untuk pergi lagi karena mata mata itu masih mengikuti nya hingga sampai ke rumah.

sepi dari penduduk. Gulf menuju ke arah pohon pohon besar seperti hutan, ia berbalik dan menemukan mata mata itu yang secepat kilat bersembunyi di balik batang pohon.

Gulf tersenyum smirk andalan nya, ia mengeluarkan belati milik nya dari saku celana dan langsung mengagetkan targetnya dan langsung menusuk-nusuk perut si target dengan membabi buta.

tak peduli pada dirinya yang sudah di lumuri darah. Gulf nekat melakukan ini, ia tau setelah ini Mew semakin yakin jika dirinya lah yang membunuh adiknya.

tapi... ia tak peduli akan hal itu.
ia siap mati di tangan sang monster.

pukul 12 malam Gulf baru pulang dengan tubuh yang tertutup menggunakan Hoodie kebesaran milik target, dan memakai masker hitam yang ia simpan di dalam saku nya.

saat masuk ia di suguhi ocehan kagey mild yang melihat sahabatnya penuh dengan darah.

"astaga Gulf, apa yang kau lakukan?!! jangan bilang padaku jika kau membunuh mata mata milik phi Mew!! apa kau bosan hidup???!?!!! kau mau meninggalkan ku dengan cara seperti ini ha!!!?" omel mild kesal tapi air matanya mengalir begitu derasss.

"cukup mild... kau tak perlu menangisi ku seperti ini, cukup diam dan doakan aku agar aku baik baik saja." ujar Gulf memeluk phi mild nya itu.

*ralat di baju Gulf juga ada noda tanah bekas ia mengubur mayat target yang telah di bunuhnya

hal itu juga tak luput dari pandangan mild.
hatinya sedikit sakit dan sesak melihat kelakuan seseorang yang telah ia anggap adik nya itu.

"aku takut.. aku takut Mew datang dan mengambil mu dariku." tangis mild stress membayangkan Gulf yang di ambil oleh Mew dan di siksa.

"tenanglah mild." hanya dua kata itu yang sanggup Gulf katakan.

"bagaimana aku bisa tenang jika kau mengambil tindakan seperti ini Gulf??!!?" ujar mild sedikit meninggi

"aku paham, maafkan aku." sesal nya karena dirinya telah menyebabkan sang kakak menangis tanpa henti.

"lebih baik kau tidur phi.. ini sudah malam" ujar Gulf di angguki oleh mild. ia lelah dan rasa kantuk nya Muncul saat dirinya tak bisa berhenti menangis.

Gulf pun kembali ke kamar nya dan langsung mandi, setelah mandi ia langsung merebahkan dirinya di kasur.
Gulf menatap langit langit kamarnya dengan tatapan kosong.

"semoga besok aku baik baik saja." lirih nya.. ada sedikit rasa takut dalam dirinya saat membayangkan Mew yang datang dan menangkap nya.

skip pagi.

tok tok tok.

suara ketukan pintu terus saja terdengar di telinga mild. ia memutuskan untuk membuka nya karena ia juga penasaran siapa yang datang sepagi ini ke rumah nya.

gulf pun berada di situ dan hanya mengangguk saat mild berkata akan membuka pintu.

namun sudah lumayan juga mild tak datang membuat Gulf kepo.
akhirnya Gulf pergi ke arah pintu dan mata nya sedikit melotot terkejut, tapi secepat kilat ia menutupinya dengan wajah datar.

"Mew."

tbc.

aduhhh ketemu nih sama ayank(ʘᴗʘ✿)

𝐊ana𝐖utTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang