Aku adalah sepasang betet
Aku adalah sepasang cinta lain
Aku adalah pengantin yang di tinggal pergi
Aku pula adalah jenis nuri yang berdiam sepiDi tengah kesibukan manusia
Aku bermukim kawanan hutan
Aku masihlah perawakan sempurna
Rupa dan buluku menghias indahJika ada yang melihatku
Kicauan nada melambai menyebut tuhan
Oh sungguh bagaikan lantunan suci
Menggemah beritakan kedatanganAku terbang dengan keinginan cinta yang sejati
Mata indereku mencium habis belenggu-belenggu waktu yang ada
Ranting-ranting besar menebar harapan sederhana
Dengan bulu aku mampu membunuh semua rasaDan kini seorang petani mendapatiku tengah berdua memetik panen
Buah hasil kerja keras setahun
Dengan senyuman aku hanya bisa terdiam
Karena yang terjadi adalah demikian menyedihkanAku dan pasangan di bawah menempat kurungan
Persis dari dugaan yang dikawatirkan
Sebagai pelajaran menjadi sejati
Yang menjadikan kami berdua sepasang betet tanpa kehadiran keluargaKami melewatkan dua malam bersama-sama
Tanpa pernah berfikir akan serumit ini
Hingga tiba waktunya kami hidup secara terpisah
Sampai benar-benar menemui mimpiPetani itu kemudian mendapati diriku dalam penderitaan
Cinta sepasang kekasih akhirnya melewati taman kerinduan
Aku lebih dulu berjalan menemui tabir keindahan
Di tempat ini pula aku merelakan cintaku pada semestaKini aku di tempatkan kuburan indah dekat rumah petani
Dalam kehadirannya, dia tak lagi memiliki cinta seekor betet
Di lain hari, kekasihku juga meredang nafas yang suci
Tanpa pernah menyesal dia kembali menemuiku dalam taman kerinduanHingga kehadiran wajahnya sendiri
Petani itu menyesal tidak membiarkan kami bercinta dengan bebas
Bahkan rasanya kami tak mampu makan pemberian petani
Karena yang kami alami adalah peristiwa cinta yang menempat jalan penuh haru.-donalie. ~hinalaloi 7september2022. ~20:55