PERANG SOVIET DI MULAI

8 2 1
                                    

Dalam pelatihan Lyudmila menempuh pendidikan sniper yang sangat keras, sang pelatih memperlakukan para peserta pria dan wanita sama saja, mereka di ajari menjadi sniper yang handal, akan tetapi pelatihan sniper yang rencananya hanya enam bulan, tidak dapat selesai sesuai rencana, Karena pada tanggal 19 Juni tahun 1941pasukan Nazi Jerman telah melakukan invasi penyerangan ke Uni Soviet lewat operasi barbarossa.masa pelatihanpun di percepat, peserta yang lulus ujian akan di kirim ke medan perang.

Sementara Lyudmila diutus menjadi sniper di garis depan untuk mempertahankan kota odessa. Komandan Makarov mengarahkan Lyudmila untuk mengincar komandan musuh sebagai sasaran utama, ia juga mengatakan kalau senjata tank musuh bisa dihancurkan dengan cara menembak kaca, tembakan itu mengenai pengemudi sebanyak tiga kali, dan akan mengenai tangki bahan bakarnya.

Dan tiba - tiba pasukan Nazi menyerang lewat udara dengan pesawat pengebom dan setelah itu mereka mengerahkan pasukan daruratnya. Dalam situasi genting, Lyudmila berusaha menyusuri parit untuk mencari senjata yang bisa digunakan, dan setelah menemukan senjata yang gugur dalam pertempuran, Lyudmila memberanikan diri membidik bagian jendela tank yang sedang menyerang mereka. Dengan bantuan Makarov Lyudmila akhirnya berhasil menghancurkan tank Jerman.

Ketika Lyudmila akan menembak seorang komandan Nazi, tiba - tiba ia menunda tembakannya, Lyudmila merasa ragu karena seumur hidupnya belum pernah menembak manusia, tapi saat wajah Lyudmila terciprat darah dari rekannya yang tertembak, ia pun memutuskan untuk menembak komandan pasukan musuh, tembakan Lyudmila membuat pasukan musuh mundur. Kapten Makarov lalu memberi Lyudmila vodka untuk mengurangi beban mental yang di alami Lyudmila.

Ternyata keberhasilan Lyudmila menembak tank musuh sangat diapresiasi oleh panglima pasukan yaitu Mayjen Petrov. Sang jendral memberi Lyudmila penghargaan berupa senapan otomatis. Di hadapan pasukan Lyudmila bersumpah kalau ia tidak akan memberi belas kasihan sedikitpun pada musuh.

Lyudmila : Aku bersumpah demi kota odessa aku tidak akan memberi belas kasihan sedikitpun pada musuh, bahkan ampun sekalipun pada mereka

Dan dengan senapannya dia akan membunuh ratusan tentara Jerman. Lyudmila di ajari Makarov membongkar senapannya, agar Lyudmila bisa mengenali senjata yang ia miliki.

Malam itu Makarov menceritakan tentang dirinya saat perang di Finlandia, ia pernah membunuh tiga sekaligus musuh dengan satu tembakan

Makarov : aku pernah mengikuti pertempuran di Finlandia dan pada saat pertempuran berlangsung aku pernah menembak tiga musuh sekaligus dalam satu tembakan

Mendengar cerita itu membuat Lyudmila tersenyum dan semakin mengagumi sosok Makarov.

Keesokan harinya di medan pertempuran Makarov tidak menemukan Lyudmila berada di posisinya, kemudian rekannya melaporkan bahwa Lyudmila sedang mendekati pasukan musuh, ternyata Lyudmila berusaha mencoba menembak beberapa tentara musuh dengan satu kali tembakan, Makarov menyuruh Lyudmila kembali pada posisinya, karena tindakan itu sangat berbahaya, Makarov juga lalu mengancam akan membawa Lyudmila ke pengadilan militer, agar Lyudmila tidak mengulangi perbuatannya.

Pada malam hari, seorang prajurit utusan datang menemui Makarov, prajurit itu membawa perintah untuk bertugas di lokasi yang baru. Lyudmila yang berusaha mendekati Makarov, namun di tolak mentah - mentah oleh sang kapten, Makarov telah berkomitmen pada dirinya, ia tidak akan jatuh cinta kepada wanita dalam situasi peperangan.

Lyudmila : aku menyukaimu Makarov, apakah kamu tidak merasakan yang sama?
Makarov :maafkan aku, aku telah berkomitmen pada diriku sendiri untuk tidak jatuh cinta kepada wanita dalam situasi medang pertempuran

Pada saat di medan pertempuran Lyudmila masih kesal dengan Makarov karena telah menolak cintanya, Makarov akhirnya menjelaskan alasannya mengapa ia tidak bisa menerima cinta Lyudmila, Makarov tidak ingin menerima kenyataan pahit jika kekasih yang dicintainya meninggal dunia karena perang. Mendengar hal itu Lyudmila mengatakan kepada Makarov, dia harus yakin tidak ada yang bisa membunuh kita berdua.

Lyudmila : kamu harus yakin tidak ada yang akan bisa membunuh kita berdua

Namun tiba - tiba sebuah ledakan besar membuat Makarov terhempas, dan beruntungnya dia baik - baik saja, sedangkan Lyudmila mengalami luka yang cukup serius, kemudian Lyudmila di bawa ke tenda untuk mendapatkan pertolongan, Lyudmila di tangani dokter Boris yang hampir menjadi tunangannya.

Sang kapten berusaha menenangkan Lyudmila dengan berbaring di sampingnya, melihat itu membuat Boris sangat cemburu, karena ternyata Boris masih mencintai Lyudmila. Dulunya Lyudmila di jodoh kan dengan Boris, namun Lyudmila menolak per tunangan itu, karena dirinya harus mengikuti pelatihan senapan sniper.

Adegan berpindah ke peristiwa evakuasi kota sevastopol, di sebuah pelabuhan yang terletak di Semenanjung Krimea, wilayah itu sedang di serang tentara Nazi Jerman, pasukan tentara merah berangkat dengan Armada Perangnya, namun di tengah - tengah perjalanan kapal - kapal mereka dibombardir oleh pasukan musuh dari utara. Sesampainya di Sevastopol Lyudmila mendatangi Jendral Evan, ia meminta Jendral menandatangani laporan kesehatannya, agar dirinya di perbolehkan untuk ikut berperang, dan Jendral Even mengatakan bahwa hanya Dokter yang lebih berwenang memberi Izin, dengan terpaksa Lyudmila menghadap kepada Boris untuk menandatangani laporan kesehatannya, namun Boris tidak mengizinkannya, karena kondisi Lyudmila yang masih lemah dan belum pulih, tiba - tiba perhatian Lyudmila teralihkan, setelah mendengar bahwa pasukan garis depan telah kembali dari medan pertempuran, Lyudmila berdiri di tepi jalan sembari mencari Makarov, hingga seseorang memanggil namanya, ternyata ia adalah orang yang diwasiatkan oleh Makarov agar memberikan senapan miliknya pada Lyudmila, mengetahui kapten Makarov telah gugur, membuat Lyudmila sangat bersedih, hingga tangannya pun menggetar saat menyentuh senapan Makarov, Lyudmila pun akhirnya kembali menghadap Boris dengan wajah yang emosi, dan setelah mendengar kematian Makarov lalu Boris menandatangani laporan kesehatan Lyudmila.

SNIPER WANITA SOVIET PALING MEMATIKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang