Jari-jemri Barcode terus mengetuk- ngetuk meja secara bergantian, bahkan kakinya juga mengikuti irama dari ketukan yang dibuat oleh tanganya sendiri.
Barcode masih memikirkan kejadian pas waktu pagi, dimana dia telah diajak berpacaran oleh jeff.
Senang? Tentu tidak, Barcode adalah pria normal yang masih suka dengan wanita cantik. Makanya, dia langsung kabur tanya menjawab.
"Kenapa sih? dari pelajaran pertama lo ga perna konsen Bar," kata Ta, ketika dia melihat Barcode terus membuat suara bising dengan kedua kakinya dan kedua tanganya.
"Lo percaya ga sama gue Ta?"
Ta bingung, dia menaikan alisnya sebelah dan langsung menganggukan kepalanya. Soal percaya atau ga sih itu masalah belakangan.
"Gue ditembak sama Jeff satur."
"Bar gue tau lo mengaguminya tapi halu lo dipending dulu lah pas lagi belajr," helaan nafas Ta dan buangan mukanya membuat Barcode langsung mengelengkan kepalanya. Kemudian Barcode menangkup kedua pipi Ta agar melihat kearahnya.
"Gue serius Ta, " Barcode menyakinkan sahabatnya itu. Ta tampak menghela nafas, lalu menghempaskan kedua tangan Bar agar terlepas dari pipinya.
"Gue percaya," jedanya berdiri dari duduknya, "udah ayo kita kekantin, gue bener bener laper banget."
Barcode menganggukan kepalanya, lalu berdiri dan berjalan mengikuti langka kaki dari sahabatnya itu.
Mereka telah sampai dikantin sekolah. Kantin itu tidak begitu ramai sih, tapi bisa terdengar kalau kantin itu terlalu banyak yang berbisik-bisik. Barcode dan Ta duduk disebuah bangku kantin dengan berhadapan.
"Sih Noe lama banget dah."
Barcode baru menyadari kalau sahabat yang satunya lagi belum juga balik dari wc.
"Ahh lega banget gue sial," kata pria yang tiba-tiba aja duduk disamping Ta, pria itu adalah Noeul, "oh iya gue mau tanya gaes?"
"Apaan?"
"Pak Bibel seriusan bapaknya sih Boss chaikamon?"
"Iya, kenapa emang?"
"Ga nyangka aja sih, pak bibel sebaik itu punya anak modelan boss," jelas Noe diberikan tatapan kebingungan dari Barcode.
"Boss siapa sih?"
"Lo ga tau Boss?" tanya Noeul tak percaya. Soalnya nih yah, Jeff Satur geng, itu bisa tercap geng yang paling terkenal disekolah. Intinya sih para siswa/i disekolah itu pasti kenal dengan temen temenya sih Jeff, apa lagi Boss! Yang bisa dibilang kaya anak kembar sama Jeff. Dimana ada jeff pasti disitu ada boss. Jadi wajar kalau sih Noe kaget dan terheran heran.
"Diakan baru pindah sekarang, Noeul bego," kata Ta, memukul kepala Noe dengan pukulan kecilnya.
"Oh iya ya," jedanya mengaruk rambutnya yang jelas tidak gatal, "dia temenya Jeff, taukan pasti? Soalnya gue liat lo ngikutin YT sih Jeff."
Barcode mengangguk paham yang langsung diberikan senyuman kecil dari Noeul, "okey, mau pesan apa?"
"Nasi telur sama tempe."
"Samaain aja biar lo ga pusing."
Noe mengangguk, lalu berjalan menuju warung kantin untuk memesan makanan yang telah sahabatnya pesan itu. Setelah kepergian Noe, kedua orang itu hanya terdiam memainkan ponselnya masing-masing. Namun,
Bruk, suara kebisingan itu terdengar dari benturan botong dan meja yang ada didepan Barcode. Seperti ada yang menyodorkan air minum kepada Barcode, tapi ga tau siapa? soalnya Barcode belum liat mukanya. Baru liat botolnya doang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakel Jeff [END]
Fanfiction[Story 1] Satu sekolah dengan pria yang selama ini di-idolakanya adalah suatu keberuntungan kan. Tapi jika pria yang di-idolakanya adalah seorang gay, dan bahkan mengincar barcode untuk menjadi partner gaynya. Padahal jelas jelas barcode sendiri ada...