05. taman

358 28 1
                                    

Barcode berjalan sambil membawa sekresek belajaanya, tidak Lupa juga sih Ta berjalan disampingnya. kalau kalian mengira mereka langsung pulang? Tentu jawabanya tidak. karena, mereka mampir dulu ketaman dekat sumpermarket yang mereka kunjungi tadi.

Barcode duduk disalah satu kursi taman, melihat kearah Ta yang masih berdiri didepanya ntah lagi ngapain.

"Lo ngapain sih njing berdiri mulu?"

"Beli es krim dulu ayo, lo kan suka banget tuh sama es krim."

Muka Barcode langsung semangat banget tuh pas sih Ta ngajakin dia beli es krim. Tapi, gimana ya bar udah terlalu males buat jalan kaki lagi.

"Gue males jalan sumpah, lo aja sono yang beli sekalian traktir ya."

"Udah nyuru minta traktir lagi anjing," grutu Ta kesal, "cepet mau rasa apa?" tanya Ta lagi.

Barcode ketawa kecil ketika sih Ta berbicara begitu, dia pikir sih Ta bakal nolak gitu kan soalnya dari mukanya juga udah kesel banget, ehh ga taunya mau juga dia.

"Coklat aja gue, makasih ya sahabatku tersayang."

"Najis, lo tunggu disini gue beli eskrim nya dulu," kata Ta langsung ngacir mencari penjual es krim.

Barcode menghirup udara segar, ia sudah lama tidak keluar. Ya walaupun tempat ini sangat menjengkelkan sih, soalnya banyak orang-orang pacaran anjir. mana ceweknya cantik-cantik lagi. Jadi pengen nikung kan.

Terus tiba-tiba matanya tertujuh pada wanita yang sedang duduk sendirian dikursi sebelahnya. Agak jauh sih dari kursi Bar, tapi bisa kelihatan banget aura cantiknya. Udah cantik, imut, dah pasti jomblo soalnya dia duduk sendiri bae.

Tanpa ba bi bu, barcode langsung ngacir buat nyamperin tuh cewek.

"Sendirian aja neng?" tanya Barcode langsung duduk disebelah cewek itu, emang ga ada sopanya sih bar main duduk duduk aja tanpa permisi.

Cewek itu menoleh kearah barcode sambil mukanya kaya kaget gitu, bar juga ga tau kenapa. Apa karena kegantengan bar?

"Kak chay."

"Hah?" kata Barcode ikutan kaget, lalu melihat kesekitarnya kali aja kan tuh cewek ngomong sama orang didekatnya.

"Lo ngomong ama gue?" katanya lagi ketika barcode tidak menemukan satu mahluk bumi yang ada didekatnya.

"Iya dong kak, abang prim pasti seneng deh kalau liat kakak masih hidup," kata primily langsung memegang tangan barcode dengan tangan cantiknya.

"Sorry gue bukan Chay, nama gue barcode," kata Barcode melepaskan gengaman tangan prim.

"Ahh sorry soalnya lo mirip banget sama alm kakak chay," katanya membuat ekpresi sedih.

"Gapapa kok."

"Hmm kenalin nama gue primily, nama kakak tadi siapa?" tanya primily membuat Barcode nyengir sepertinya bar berfikir kalau dia akhirnya dapat mangsa juga.

"Gue barcode, panggil gue bar aja biar lebih akrab. Ga usah kakak-kakak an soanya gue bukan kakak lo."

"Oke senang bisa kenal lo ya bar."

"Pertanyaan gue belum dijawab, lo sendirian aja disini?"

"Oh, gue sama abang kesini tapi abang ada urusan sebentar katanya," jelas prim sambil melihat kearah Barcode dengan senyuman, "kalau lo? Sendirian juga?"

"Sama sahabat sih, cuma dia lagi beli es krim."

Prim melihat kearah ponselnya dengan helaan nafas kesal, "gue kayanya mau pulang deh, abang gue dah jemput diparkiran."

"Yaudah hati hati prim."

Setelah itu yang bisa barcode lakukan hanya menatap punggung cantik primily dari belakang sampai dia lupa. Kenapa dia ga minta nomor tuh cewek.

"Bodoh, kenapa gue ga minta nomornya ya," grutu Barcode sambil merogo ponselnya dari kantong celana soalnya ponselnya itu terus bergetar.

"Halo? Siapa ya?" tanya barcode kepada orang disebrang telfon karena nomornya ga dikenal anjir.

["Tebak gue siapa?"]

"Kak jeff?"

["Hafal juga lo sama suara gue"]

"Gimana ga hapal orang gue pengemar lo anjir," batin barcode.

"Kalau ga penting ga usah nelfon, gue orang sibuk."

["lagi dimana?"]

"Gue ada ditaman tamara kalau mau kasih bingkisan sini aja."

Tut tut tut

"BANGSAT, tuh kakel emang ga ada sopan sopanya anjir, nelfon seenaknya matiin seenaknya," kesal Barcode langsung mematikan ponselnya.

"Ta lama banget lagi ah," katanya lagu ketika ia tidak melihat batang hidung sahabatnya itu.

"Ternyata benar lo ada disini?" kata seseorang tiba tiba duduk disamping barcode.

"Anjing phi jeff."

"Kenapa kaget ya?"

"Malah nanya lagi, lo ngapain disini sih, ganggu orang seneng seneng aja."

"Bukanya kalau ada gue tamba seneng lo? Nong Barsin," kata Jeff, membuat barcode langsung kaget. Kalian tau kenapa barcode bisa kaget? Ya karena nama barsin itu adalah nama akun youtube dia yang selalu komentar diakun youtube sih jeff satur itu, buat nyemangatin jeff sebagai pengemar berat sih jeff.

Barcode langsung menutup mukanya dengan malu, "anjing anjing," lirinya dengan suara pelan.

Jeff tersenyum gemes memegang tangan barcode yang menutupi muka pria itu, "kenapa malu?"

"Siapa yang malu, sotoy lu satur."

"Ga sotoy, emang faktanya."

"Kalau tau lo aslinya kaya gini ogah gue ngeidolain lo," jeda barcode dengan muka malesnya, "lagian lo ngapain disini? Ngikutin gue?"

"Pede banget hidup lo, orang gue kesini bareng adek," jawab jeff.

"Kok gue ga liat batang hidung adek lo? Kalau boong yang elit dikit."

"Dia gue tungguin diparkiran kaga nongol nongol, yaudah gue tinggal dulu buat nemuin lo sebentar," kata Jeff memberikan satu kresek ntah isinya apa, "nih buat lo."

Barcode mengambil kresek itu lalu melihat kearah jeff dengan bingung.

"Apa ini?"

"Udah ambil aja, adek gue dah nelfon terus," kata Jeff yang langsung pergi dari hadapan Barcode. Setelah itu beberapa menit kemudian sih Ta datang dengan dua es krimnya.

"Lo beli es krim apa open bo sih? "

"Open bo dulu buat beli es krim."

"Sih anjing."

"Tadi siapa?" tanya Ta penasaran membuat Barcode jadi ikut berfikir.

"Tadi apanya?"

"Lo ketemu sama siapa tadi?"

"Jeff."

"Oh, pulang yok," ajal ta membuat Bar bingung. Padahal sih Ta baru aja nyampe.

"Ga makan es krim dulu?"

"Dirumah aja, besok sekolah jadi ayo pulang."

"Emang sekolah sama pulang apa kaitanya njing, lagian sekarang masih sore."

"Mau gue tinggal?"

"Iya iya ayo pulang."

Bersambung...

Kakel Jeff [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang