03

5.5K 16 0
                                    

Akhirnya Jaeha mendapatkan tubuh Yunhee seutuhnya, dia melarang Yunhee untuk menjual diri mulai sekarang. Dia mau, hanya dirinya yang bisa menyentuh Yunhee, tidak dengan pria lain.

"Apa denganku tidak cukup memuaskan nafsumu?" tanya Jaeha.

"Aku akan memberikan apa saja yang kamu minta tanpa harus kamu bersusah payah melayani pria hidung belang seperti mereka." ucap Jaeha.

"Aku hanya wanita hina, aku tidak ingin memiliki komitmen dengan siapapun, siapa yang ingin bersama ku saat aku hanya di cap sebagai wanita penghibur," ucap Yunhee.

"Apa kamu tidak yakin denganku?" tanya Jaeha.

"Keyakinan pernah membuatku terluka. Itu yang membuatku seperti sekarang," ujar Yunhee, dia sedang berbincang dengan Jaeha setelah pergulatan hasrat yang mereka lakukan. Meskipun Yunhee mengatakan dirinya menyerah, tapi dia seperti haus belaian Jaeha, dia bahkan menggoda Jaeha setelah tenaganya mulai terkumpul.

"Aku mohon, biarkan aku menjagamu dan mengayomi mu. Aku mencintaimu," ucap Jaeha.

"Hidup bukan hanya tentang cinta, tapi tentang isi perut, gaya hidup dan popularitas. Kita tidak akan kenyang dengan cinta. Kamu hanya akan mendapatkan luka saat bersamaku," ujar Yunhee.

"Tapi janji tetaplah janji, kamu harus menepati janjimu," ucap Jaeha.

"Tentu saja, apa yang tidak aku lakukan untukmu." Yunhee mendekat dan mencium bibir Jaeha. Dia tidak pernah merasa puas saat memainkan bibir Jaeha.

Yunhee tidak ingin saat semua orang tahu, siapa kekasih Kim Jaeha, mungkin mereka yang tidak mengenal Yunhee akan berpikir, Jaeha mendapatkan wanita yang sempurna tapi lain hal saat orang lain tahu, bukankah dampaknya akan pada Jaeha? Dan itu yang tidak Yunhee inginkan. Mungkin dia juga memiliki rasa kepada Jaeha tapi rasa itu sebatas di atas ranjang. Yunhee tidak mau memiliki komitmen dengan siapapun. Namun, akan sampai kapan dia harus mencari kepuasan nafsunya? Yunhee harusnya memikirkan lagi apa yang Jaeha tawarkan untuk masa depannya.

***

Hidup Yunhee memang berat, demi uang dia rela menjual tubuhnya, awalnya dia memang ingin mendapatkan uang untuk biaya pengobatan Ibunya, tapi setelah Ibunya meninggal bukannya berhenti, Yunhee malah merasa ketagihan. Dia haus akan belaian, dia rindu kasih sayang. Tapi tidak ada yang bisa memuaskan hasratnya, sampai dia bertemu dengan Jaeha, dia membuat Jaeha tergila-gila dengannya.
Mungkin wajah cantik dan tubuh sempurna Yunhee membuat Jaeha terpanah. Namun, tetap saja, Yunhee tidak ingin memiliki komitmen, meskipun dia sudah berjanji kepada Jaeha.

Setelah bertemu Jaeha, dia pergi ke klub malam tempatnya bekerja. Dia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya begitu saja. Dia tidak peduli Jaeha akan marah saat mengetahuinya bekerja, yang pasti dia tidak melayani para pria hidung belang. Dia hanya bekerja sebagai manager di klub malam tersebut.

"Kau sungguh menggoda hari ini," ucap pria yang baru datang, dia salah satuh member di klub malam Yunhee. Dia yang sering mengunakan jasa kencan semalam di klub malam. Tapi Yunhee tidak pernah mau dengannya, dia pria yang kasar saat berhubungan badan. Tak jarang wanita yang memuaskan hasratnya sering terluka dengan sikapnya. Meskipun begitu, pria itu selalu membayar dengan harga mahal, dia juga tidak suka melakukan hubungan badan dengan wanita yang sama apalagi menurutnya dia tidak merasa puas.

"Tuan Min, apa kabar?" sapa Yunhee.

"Malam ini, bisakah kau tidur bersamamu? Aku ingin kau membuatku nikmat," ucapnya. Dia tidak sungkan mengatakannya.

"Aku akan membayarmu berapapun yang kau mau, asal kau mau memuaskan hasratku," pria itu membisikkannya ke telinga Yunhee.

"Saya memiliki wanita yang seperti Anda inginkan," Yunhee mengalihkan pembahasan pria itu yang ingin mengajaknya kencan semalam.

"Kau selalu sama, tidak pernah mau denganku," jawab pria itu. Yunhee hanya tersenyum dan membawanya masuk ke sebuah ruangan, di sana ada beberapa wanita yang akan menghibur pria hidung belang.

Klub malam Antojo, dalam bahasa spanyol yang berarti pemuas hasrat, klub malam yang terkenal dengan bisnis perdagangan manusia kelas atas, tapi mereka bekerja dengan cara terorganisir, hanya member VVIP yang bisa mengenal wanita yang ada di sana. Dana yang menjadi member VVIP, hanya orang-orang dari kalangan elit. Selebihnya, klub malam itu juga tempat hura-hura orang yang ingin menghabiskan uang mereka dengan menikmati suasana di klub malam tersebut.

Member di Antojo, sangat terkenal dia kalangan pengusaha besar, itu yang membuat mereka memberikan fasilitas mewah untuk para membernya. Pemilik Antojo dan Yunhee yang memulai bisnis ini. Dulu, Yunhee hanya seorang penghibur dan penari erotis di salah satu klub malam milik bosnya, dia di percaya merintis Antojo sampai menjadi sekarang ini. Pengusaha mana yang tidak mengenalnya, bahkan tidur dengannya, Yunhee terkenal selalu membanderol tarif mahal pada pelanggannya.

Tidak biasanya pria tadi mengatakan ingin memberikan apapun keinginan Yunhee saat dia terkenal paling pelit, dia tidak akan memberikan tips lebih seperti perjanjian. Kalau pun masalah wanita yang terluka karenanya, itu sudah salah satu dari tarif yang mereka sepakati. Ya, memang pria itu selalu memberikan wanita itu imbalan yang menjanjikan. Namun, tetap saja, Yunhee tidak mau bersamanya.

"Yunhee ssi, bisa aku meminta tolong kepadamu," tanya salah satu rekannya.

"Katakan."

"Aku sangat membutuhkan uang, bisakah pelanggan selanjutnya, aku yang melayaninya?" tanya wanita itu.

"Apa begitu penting?" tanya Yunhee.

"Iya, putra ku sedang sakit. Dia membutuhkan banyak biaya untuk penyakitnya. Dan besok aku harus membayar biaya rumah sakit yang beberapa hari ini tidak aku bayar," ungkap wanita itu.

"Baiklah, aku akan memberikan pelanggan selanjutnya kepadamu. Dan ....," Yunhee merogoh tasnya, mengambil sebuah amplop putih panjang yang belum dia buka. "Ini untukmu, gunakan untuk pengobatan putramu." ujar Yunhee.

"Tapi ini terlalu banyak. Aku ...."

"Tidak apa-apa. Gunakan saja," ucap Yunhee.

Dia tahu apa yang sedang temannya rasakan, dia juga pernah di posisi itu. Amplop itu dia dapat dari pelanggan terakhirnya sebelum Jaeha mengikatnya menjadi miliknya. Dia memang begitu, selalu baik kepada teman yang membutuhkan, pikirnya, biarpun dia menjual diri tapi dia juga ingin membantu orang lain.

"Aku akan mengembalikannya kalau uangku terkumpul," ucap teman Yunhee.

"Sudah tidak perlu di pikirkan, aku tidak begitu membutuhkannya. Gunakan saja. Bukankah kau mengenalku sejak lama," ucap Yunhee.

"Kau selalu membantuku, terima kasih."

"Memangnya, mengajak teman menjadi pelac*r juga membantu?" tanya Yunhee sambil tersenyum. Dia yang membawa temannya menjadi pelac*r untuk mencukupi kebutuhan hidup setelah suaminya pergi dengan wanita lain. Walaupun Yunhee tidak menawarkan secara langsung, tapi temannya menawarkan diri untuk ikut dengan Yunhee.

"Bagaimana kencanmu kemarin?" tanya teman Yunhee.

Sejenak Yunhee teringat Jaeha, janjinya kepada Jaeha haruskah dia lakukan, saat dia tidak ingin memiliki komitmen dengan pria mana pun.

Entah, akan seperti apa dan keputusan apa yang akan Yunhee lakukan, saat dia masih ingin bekerja di dunia hitam. Dan bisakah Jaeha mengerti kondisinya.

To Be Continue..

Gairah Wanita PenghiburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang