02

9K 28 0
                                    

Seorang pria sedang menikmati waktunya ditemani secangkir kopi yang dia seruput perlahan karena panas, jam menunjukkan pukul 8 pagi saat dia ingat kalau wanitanya akan datang, semua orang yang bekerja di rumahnya dia liburkan hanya untuk menikmati waktu gila mereka berdua saja. Tidak hanya di kamar, di ruang tv ataupun di kamar mandi, dia memuaskan hasratnya, semua sudut rumah pernah dia coba.

Dia, Kim Jaeha, lebih akrab di panggil Jeha, dia adalah pengusaha sukses yang sering di bohongi banyak wanita yang dekat dengannya. Sampai dia bertemu dengan wanita penghibur yang tidak sengaja ditolong dari orang yang ingin melecehkannya secara paksa. Pertemuan yang tidak sengaja membawa Jaeha lebih mengenal sosok Yunhee, wanita yang di tolongnya.

"Apa menunggu lama, Sayang?" Seseorang yang sangat Jaeha kenal berjalan menghampiri dirinya yang sedang duduk di meja makan sambil menatap layar laptopnya.

Jaeha meletakkan kaca mata dan menatap seseorang di depannya dengan penuh gairah. Walau pakaiannya tidak terbuka tapi lekuk tubuhnya, membuat Jaeha merasa bergairah saat menatap wanitanya itu. Dia adalah Yunhee wanita yang selalu membuat Jaeha rindu dengan belaiannya ada di depannya sekarang.

"Apa aku menggangu?" tanya Yunhee, dia sudah di pangkuan Jaeha, dia juga mengesek perlahan bagian bawah Jaeha.

Pantat yang bulat kenyal menempel pada paha Jaeha. Bukannya terasa sakit, Jaeha malah keenakan dengan apa yang Yunhee lakukan.

"Apa mau mulai di sini?" tanya Yunhee, dia melingkar kan kedua tangannya pada leher Jaeha yang sesekali mencium tubuh Yunhee yang sangat dia rindukan.

"Ingat dengan perjanjianmu. Saat kamu kalah kali ini, aku ingin kamu menjadi milikku seutuhnya," ucap Jaeha. Yunhee menghadap tepat ke arahnya. Saling berhadapan dengan posisi pantat menghimpit barang milik Jaeha.

"Baiklah, aku akan menuruti apa yang kamu mau, saat aku kalah kali ini," ucap Yunhee.

Yunhee mulai mencumbu bibir Jaeha tanpa perlawanan, dia bermain tenang, dia sudah siapkan diri sejak tadi, kebetulan sambil menunggu Yunhee datang, Jaeha mengerjakan tugas kantornya.

Suara bibir yang beradu mengisi pendengaran mereka berdua, tidak hanya itu, tangan Jaeha tidak diam, dia memainkan benjolan kenyal milik Yunhee perlahan mengikuti irama bibir Yunhee yang beradu dengan bibirnya.

"Aku tidak akan melepaskan mu sekarang," ucap Jaeha.

Jaeha membawa Yunhee dalam gendongannya dan membawanya masuk kedalam kamar, membaringkan tubuh Yunhee yang mengeliat ingin mendapatkan sentuhan dari Jaeha. Tanpa pikir panjang, Jaeha segera membantu Yunhee membuka pakaian di tubuhnya sampai tidak tersisa sehelai pun. Tato mawar itu terlihat jelas, Jaeha menciumnya kemudian menjelajah bagian tubuh Yunhee ke atas dengan bibirnya. Yunhee yang menerima setiap sentuhan yang Jaeha lakukan hanya merintih keenakan.

"Puaskan diriku, Sayang!" ucap Yunhee.

Menjadi pelac*ur dengan bayaran mahal tidak membuat Yunhee selalu mendapat perlakuan baik dari pelanggannya, kadang ada yang bersikap kasar, ada yang meninggalkan bekas merah di tubuhnya, bahkan yang terparah saat pelanggannya melakukan secara bersamaan, dua pria satu wanita. Namun, tetap saja, Yunhee tidak bisa puas kalau bukan Jaeha yang memuaskannya.

"Ah ... terus ... sayang ...," ucap Yunhee terbata-bata.

"Kenapa kamu begitu cepat basah, Sayang. Aku masih diawal permainan," goda Jaeha, saat menjawab ucapan Jaeha, dengan satu hentakan seluruh miliknya memehi lubang milik Yunhee. Perlahan tapi pasti, Jaeha menggesek pelan sampai Yunhee terlihat menikmati hal itu.

Mereka berdua melakukan hubungan intim di kamar, balkon kamar, kamar mandi, dapur, di atas meja makan sambil makan, bahkan di ruangan yang hanya Jaeha yang tahu. Tempat dimana Jaeha selalu menghabiskan waktu bercinta terlama di sana, seperti ruang rahasia tapi ada kamar dengan ukuran singel di sana, ada beberapa alat sex yang biasa dia mainkan dengan Yunhee. Hanya Yunhee wanita yang bisa menaklukkan Jaeha, meskipun Yunhee hanya seorang pelac*ur tapi Jaeha menerima itu.

"Sayang, aku tidak tahan lagi ... ah ... ah," Bersamaan dengan Jaeha yang keluar bersama.

"Aku masih ingin lagi, Sayang," ucap Jaeha.

Yang benar saja, tanpa jeda, mereka melakukan persetubuhan itu. Sudah berkali-kali juga mereka mengalami puncak kenikmatan, tapi, Jaehwa masih ingin lagi. Tenaganya memang sangat besar, apa itu bisa di katakan hiperseks? Tapi apa pentingnya, wanitanya saja kuat melanyani kenapa Jaeha harus bingung dengan kata itu.

"Sayang, beri aku waktu. Aku lelah sekali. Biasanya juga ada jeda," ucap Yunhee, nafasnya terengah-engah karena lelah.

"Kamu ingin menyerah? Apa kamu ingat janjimu?" tanya Jaeha.

Yunhee menghela nafas, dia lelah tapi haruskah dia menyerah dan menyerahkan dirinya pada Jaeha seutuhnya?

Yunhee mencoba melakukan sekali lagi seperti kemauan Jaeha. Dengan tubuh yang tidak bertenaga, dia hanya menerima setiap sentuhan yang Jaeha lakukan kepadanya.

10x sudah Jaeha melakukan hubungan intim itu tanpa jeda, membuat Yunhee terkulai lemas. Belum juga sehari, tapi Jaeha sudah membuatnya tidak berdaya, bagian milik Yunhee saja terasa perih karena Jaeha terus memaksakan miliknya memasuki Yunhee, meskipun Yunhee meminta berhenti. Itu hanya untuk Yunhee menjadi miliknya.

Kali ini Yunhee merasa tenaga Jaeha begitu besar, dia tidak terlihat kelelahan. Seperti sesutau merasuki diri Jaeha dan membuatnya memenangkan tantangan yang dia buat sendiri.

"Bagaimana apa kamu menyerah, Sayang?" tanya Jaeha.

"Aku bahkan masih sanggup untuk beberapa kali lagi," ucap Jaeha.

"Baiklah, aku mengaku kalah darimu, terserah apa yang akan kamu lakukan, aku akan terima, aku lelah sekali," ujar Yunhee. Ini pertama kalinya Yunhee mengakui kekalahannya, dia merasa tidak sanggup lagi saat Jaeha ingin melakukannya lagi.

"Terima kasih, Sayang. Kau milikku sekarang." Jaeha mencium kening Yunhee yang sudah tidak bertenaga dan membawanya dalam pelukannya. Dengan tubuh yang tidak tertutup apapun, Yunhee terkulai lemas dalam pelukan Jaeha yang merasa bahagia bisa memiliki Yunhee seperti janjinya.

Jaeha memenangkan tubuh Yunhee seutuhnya, dia hanya ingin Yunhee berhenti dari pekerjaan ini, dia bisa memberikan lebih banyak lagi tanpa Yunhee menjual diri ke pria hidung belang lainnya.

Jaeha memang sangat menginginkan Yunhee menjadi miliknya, dia begitu mencintainya. Dan berharap Yunhee menjadi istrinya. Jaeha tidak memandang apa pekerjaan Yunhee, yang penting untuknya adalah Yunhee menjadi miliknya. Dia begitu tergila-gila dengan Yunhee sejak mereka berhubungan pertama kali. Candaan yang Jaeha lontar kan disambut oleh Yunhee. Dia melayani nafsu Jaeha saat itu juga tanpa berpikir 2x hanya karena Yunhee merasa kalau dia hutang budi kepada Jaeha. Memang hubungan mereka bukan hanya sebentar, itu membuat Jaeha tidak mau jauh dari Yunhee, dan ingin bersama dirinya.

Bagaimana hubungan mereka akan berlanjut, benarkah Yunhee akan melakukan tantangan yang Jaeha katakan kepadanya, saat dia tidak ingin memiliki komitmen dengan pria manapun.

TBC

Gairah Wanita PenghiburTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang