1. 🥀

168 26 7
                                    

"Aku harus jujur pada mu, jika kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku harus jujur pada mu, jika kita... "

Bae menghela nafasnya dalam, ia harus mengatakan semua tentang dirinya. Pada wanita yang kini sudah resmi menjadi istrinya itu. Hera diam menunggu rajanya melanjutkan ucapannya.

"Kita tidak bisa melewati malam seperti pengantin lainnya"

Hera masih diam dengan ekspresi yang sama, tidak terlihat kecewa sedikitpun. Jadi bae melanjutkan ucapannya.

"Hera, aku harus mengakui padamu bahwa aku bukan seorang raja yang sesungguhnya, aku hanya boneka yang diciptakan oleh keluarga ku demi kerjaan ini, aku... Aku seorang carrier, aku hanya aib keluarga ini" ucap bae dengan wajah sendunya.

Hera menghela nafasnya dalam, lalu menundukkan kepalanya. Bae sedikit resah dengan ekspresi istrinya itu. Karena wanita yang kini berstatus sebagai permaisuri kerajaan Joryeo itu. Tidak terlihat marah dan tidak terlihat kecewa sedikitpun.

"Apa kau kecewa jika ternyata suami mu juga memiliki rahim, kau pasti malu memiliki suami laki-laki cacat...seperti diriku, aku benar-benar hanya aib untuk keluarga ini" ucap bae merasa rendah.

Hera tersenyum dan menggelengkan kepalanya tidak setuju pada ucapan bae.

"Jeonha, tolong jangan merendahkan diri anda lagi, hamba sudah mengetahui semuanya, karena itu hamba menerima pernikahan ini sepenuhnya"

Bae membulatkan matanya, cukup kaget mendengar ucapan hera.

"Apa maksud mu?" ucap bae kaget.

"Hamba sudah mengetahui hal ini, sejak hamba ditugaskan menjadi pengawal pribadi anda, dan saat hamba mendengar berita lamaran dari putri lee yeon dari kerjaan buyeo, hamba meminta ayah hamba untuk melamar yang mulia untuk diri hamba, karena tidak ingin harga diri yang mulia tercoreng oleh kerajaan lain, jika sampai mengetahui kenyataan tersebut" ucap hera, bae menatap tidak percaya pada hera.

"Kenapa? Kenapa kau korbankan masa depanmu hanya demi aku" ucap bae.

"Tidak Jeonha, tapi demi kerjaan ini, lagi pula hamba seharusnya sudah mati sejak 20 tahun yang lalu, jika yang mulia tidak memberikan setetes darah yang mulia, untuk menyembuhkan penyakit kronis ku, hamba ingat saat itu semua tabib sudah menyerah dan menyatakan jika hamba akan meninggal dalam waktu dekat, tapi Jeonha memberiku darah yang suci itu, hingga hamba memiliki kesempatan hidup sampai sekarang, jadi sebagai gantinya hamba akan mengabdi sepenuhnya pada yang mulia" ucap hera.

"Apa panglima juga mengetahui rahasia ku?"

"Ayah ku juga mengetahuinya Jeonha, tapi tenang saja hanya kami berdua, kami sudah bersumpah di depan daebi mama untuk setia pada wang Byun" ucap hera bersungguh-sungguh.

Bae tersenyum lega, lalu menyandarkan tubuhnya disandaran kursi.

"Ternyata aku masih cukup beruntung, karena dikelilingi oleh orang baik seperti mu, terimakasih Wangbi Hye Ra" ucap bae tulus.

My Commander Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang