MK. 27

9.4K 335 14
                                    

* bertemu ketua besar MD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* bertemu ketua besar MD

Setelah pulang sekolah, Keisha langsung ke apartemen Mahen. Lagi lagi pemandangan yang sama ia temui untuk kedua kalinya. Mahen masih setia memegang ponselnya sembari duduk di kursi rodanya.

"Hai Mahen!? Gak bosen apa main terus? Senyum dong, kata dokter senyum itu bisa bikin orang yang liatnya jadi cinta. Contohnya senyuman lo yang bikin gue makin cinta." Ujarnya gombal sembari memutar mutar di sekitar tempat Mahen.

"Gimana keadaan lo? Jujur ya, gue khawatir banget sama lo. Di rumah ini ada yang gangguin lo gak? Kalo ada bilang ke gue siapa yang gangguin lo."

"Ada."

"Wtf, siapa hen?!"

"Lo,"

Keisha bisu mendengar ucapan Mahen.

"Lo orangnya, lo yang udah ganggu gue dan hidup gue. Kenapa lo diem? Gak suka sama pernyataan gue?" Tanya Mahen.

"E-enggak, cuma gue gak nyangka aja. Hen, kalo lo berubah karena kepergian calon anak lo, gimana kalo kita buat lagi?" Ujar Keisha duduk di depan Mahen.

Mahen terkejut, bukan main.

"Kalo gue hamil bisa bikin lo perhatian dan sayang sama gue, kenapa nggak? Gue mau kasih sayang dan perhatian lo yang dulu. Gimana? Kita masih pasutri kan?"

"Mmm, atau gue sakit dulu ya? Soalnya dulu pas gue sakit, lo perhatian banget. Dari sana juga gue kaget lo bisa se-perhatian itu sama gue."

"Kasih tau tutor nya dong biar lo bisa balik kayak dulu lagi. Gue kangen ni-"

"Stop,"

"Kenapa? Kenapa lo nyuruh gue berhenti? Gue cuma mau nanya aja gimana caranya balikin sifat lo yang dulu. Gue kangen aja."

"Lo berlebihan."

"Gak ada yang berlebihan hen. Gue gini karena gue saking cintanya ke lo. Apa salah ya?"

"Maaf aja deh kalo gue banyak banget kurangnya dan salahnya. Kita masih pasutri kalo lo lupa." Lanjut Keisha sembari mulai membereskan kamar Mahen yang sedikit berantakan itu.

Dari sini, Keisha mulai berfikir untuk berhenti merayu rayu Mahen lagi dan menyembunyikan lukanya. Mulai sekarang ia akan berusaha bodoamat dengan Mahen dan fokus kepada tanggungjawabnya serta rencana balas dendamnya terhadap geng MD.

Mahen melihat gerak gerik Keisha. Rasanya memang hubungan keduanya ini sangat jauh sekali. Seperti dua orang asing yang tidak menjalin hubungan apa pun.

"Mending lo pergi aja deh. Lo bikin pemandangan mata gue ini jadi gak enak."

"Oh ok, gue pamit duluan." Ujar Keisha langsung keluar dari kamar Mahen.

Ah, apa sikapnya ini salah? Ia masih sangat ingin memeluk Mahen dan berada di sampingnya. Ini benar benar menyiksa Keisha.

Jika Keisha pura pura cuek dengan Mahen, apa Mahen akan berubah? Sepertinya tidak. Jadi, akankah Keisha merubah taktiknya? Atau dia malah akan mundur dan pasrah saja?

MAHENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang