Seorang pemuda tampan yang sedang memasang wajah cemberut terus mondar mandir dibawah pohon besar dibelakang sekolah menunggu kekasihnya datang.
Pemuda tampan itu bernama Gulf, bibirnya yang tebal itu terus menggerutu enatah kemana perginya kekasihnya itu yang sudah ia tunggu sudah 20 menit lamanya, bisa-bisa keburu bel masuk.
"Ayang, ayang, hahh, ouhh capek banget, maaf, maaf yah ayang aku lama."
Pemuda manis bernama Mew berlari dengan buku ditangannya.
"Lihat jam berapa sekarang, sebentar lagi bel masuk,"
"Ish jangan marah, salahin Pak kumis kenapa nahan aku tadi lama." dengan bibir cemberut menjelaskan alasan keterlambatannya.
"Ngapain si kumis nahan kamu,"
Pemuda bernama Gulf langsung menarik pinggang kekasihnya dengan mata terfokus pada kancing bagian atas yang terbuka memperlihatkan dada putih yang basah dengan peluh.
"Ish ayang, ini masih dilingkungan sekolah."
Teguran itu tidak membuat Gulf menghentikan kegiatannya dari mengendus mencecap leher serta dada kekasihnya.
"Ayang, nanti dilihat orang.."
"Kalo begitu ikut aku.."
Dengan berjalan sedikit terseret mengikuti langkah kekasihnya yang entah akan mengajaknya kemana.
"Ayang kita akan kemana?"
"Ikuti saja, kita akan aman disana."
Bibirnya pun mengatup tidak ingin bertanya lagi, tapi ia tau langkah apa yang sedang direncanakan kekasihnya.
BRUKK
Pintu ditutup rapat dihalanginya oleh beberapa bangku yang tersedia di ruang gudang itu.
Gelap, kotor, kumuh dan menurutnya sangat menyeramkan.
"Ayang, aku takut ini gelap loh. Ngapain sih ajak aku kesini?'"
"Ini tempat teraman baby, ikut saja apa yang akan aku lakukan.."
Tangan Gulf dengan terburu-buru membuka kancing Mew dengan sangat tidak sabaran.
Mew terkekeh, benarkan dugaan nya ia akan diajak untuk bercinta. Ini bukan kali pertama kekasihnya mengajak berintim diluar tempat tinggal mereka, bahkan pernah suatu kejadian Gulf yang tidak bisa menahan hasratnya mengajak nya bercinta ditoilet umum sewaktu nonton film dibioskop. Ah memang kekasihnya itu libidonya tidak diragukan lagi.
"Ayang pelan-pelan ish.."
"Waktunya mepet baby, sebentar lagi kelas masuk."
Mew pun pasrah, dan lagi ia pun terbawa bergairah sekarang apalagi melihat wajah pacarnya dengan sayu menggoda putingnya dengan bibir tebalnya.
Gulf membuka kancing sabuk celana Mew menurunkan nya sampai lutut bersamaan celana dalamnya, begitupun miliknya.
Mew memiringkan kepalanya memberi akses pada Gulf menyesap bermain diarea leher menjalar turun kebahu lalu dada.
"Shhh, ahhhh ayang nghh.."
Desahan Mew membuat Gulf tidak sabaran. Bibirnya naik melumat bibir merah muda yang selalu candu ia cium. Disesapnya dimasukan lidah tak bertulangnya bermain mengakses isi rongga mulut Mew.
"Nghh"
Gulf memangku Mew menaikan ke atas bangku mengangkat kaki dilingkarkan nya pada pinggangnya.
Bibir yang masih berpagutan saling mencecap melumat dan tangan memplintir meremas dada Mew sedangkan penis nya ia gesekan dilubang milik kekasihnya. Membuat Mew tidak sabar ingin segera dimasuki.