Part 17

33 11 3
                                    

HALOO🌈

Kasih luv ini 💜 biar aku semangat up next partnya.

Semua cerita, tokoh, alur, tempat, dan waktu adalah fiksi, jika ada kesamaan di tempat lain, maka hanya kebetulan. Cerita ini 100% pure imajinasi.

Teen fiction banyak alur dan tokoh yang berbeda dari masing2 author. Thank you.

HAPPY READING!!

Malam ini katanya Reynald akan mengajaknya keluar, kemarin juga sempat ia berpesan bahwa jam 7 malam ia akan menjemputnya tapi ini sudah kelewat 10 menit dari waktu yang dijanjikan tapi cowok itu tak lekas datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam ini katanya Reynald akan mengajaknya keluar, kemarin juga sempat ia berpesan bahwa jam 7 malam ia akan menjemputnya tapi ini sudah kelewat 10 menit dari waktu yang dijanjikan tapi cowok itu tak lekas datang.

Rasa geramnya menyelimuti Alya yang sudah kesal karena ia sudah berganti pakaian siap dijemput sang kekasih, eh kok? Ralat, calon? Ah tau lah lelaki buaya lebih tepatnya mungkin.

Langkah kaki Alya mondar mandir dikamarnya sesekali juga ia menghentakkan kakinya.

“Ish kalau gak niat ajak keluar, jangan buat gue nunggu napa?” Alya bermonolog sambil memegang handphonenya, mau telfon duluan gengsi, mau cek sendiri diluar takutnya kayak berharap lagi, kan bingung atuh.

“Telfon nggak telfon nggak, telfon atau chat aja kali ya?” tanya Alya bermonolog lagi sembari mengecek kembali handphonenya, ketika baru saja membuka lockcreen di hapenya, nama Reynald terpampang di layar hp Alya kini.

Lucunya, dalam hitungan kelima baru ia angkat, emang ya gengsinya seorang cewek tinggi banget. Ketika udah mendapatkan suatu hal yang dibutuhkan gercep (gerak cepat).

“Halo?” dari seberang sana terdengar Reynald yang berada di jalan. Alya sedikit menjauhkan hpnya meredakan kesalnya yang sedari tadi terpendam, lalu mendekatkan di telinganya lagi.

“Halo, jadi nggak sih?”

“Iya jadi, gue udah di depan rumah lo.” Kata Reynald, sontak saja Alya membelalakkan matanya, ia kira Reynald tidak jadi mengajaknya keluar atau masih di jalan, tau taunya udah di depan rumahnya pula.

“Dek, itu ada Reynald di depan, buruan gih turun samperin.” Sahut seseorang yang membuat Alya tersentak terkejut dan menolehkan kepalanya ke kak Gavin.  Lalu ia mematikan telfonnya sepihak.

“Beneran kak?”

“Iya lah masa gue bohong, lo mau diajak keluar ya rapi bener dandannya.” Ucap Gavin dengan nada mengejek.

“Enggak kok.”

“Yaudah sono, lo udah ditungguin tuh, kasian dia.” Kata Kak Gavin seraya mendorong Alya untuk segera turun.

“Iya iya, gue pamit keluar nih.”

Setelah Alya menuju depan rumah, betul saja Reynald sudah menunggu di depan gerbang.

“Lama banget sih, udah kelewat 10 menit nih.” Kata Alya kesal sambil memperlihatkan jam tangannya ke Reynald.

“Maaf, tadi di jalan macet, lagian 10 menit aja kan, gak sampe satu jam kek ayam mau lahiran.” Ucap Reynald nyeleneh.

Alya Mission [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang