3. Pembahasan Masa Lalu

36 22 67
                                    

(awalnya aku gak tau mau kasih judul apa intinya begitulah ya wkwkwk)
(Happy reading guys jangn lupa addme)

Berita akan adanya murid pindahan dari HIGH SCHOOL SMA HSA NIRWANA begitu cepat terdengar, apalagi rumornya murid baru itu adalah laki-laki. Tentunya membuat para perempuan sangat penasaran, bahkan tidak sedikit orang-orang yang berlalu lalang membicarakannya.

Disisi gerbang masuk sekolah, para siswi teriak histeris, melihat kedatangan lelaki paling tampan disekolahnya, siapa lagi jika bukan Gergan, ia berboncengan dengan saudaranya yang membuat para siswi hampir pingsan ketika melihat senyuman saudara Gergan tersebut. Gergan sebenarnya tidak menyukai hal itu, ia biasanya datang lebih awal, kalau dipikir-pikir mereka datang sudah sangat pagi, namun seperti itulah jika sekolahnya ada berita murid baru pasti yang lainnya lebih pagi lagi datang ke sekolahan.

"Sejak kapan sekolah lo alay begini?," tanya Gerland merapikan helmnya.

Gergan hanya tertawa kecil mendengar ucapan saudaranya itu, " baru juga diteriakin, masih untung daripada dikejar-kejar," ucap Gergan meninggalkan tempat parkir.

"Gw dari awal masuk gerbang udah punya firasat yang gak enak sama murid-murid disekolah lo ini gan, eh tau-taunya bener,"kekeh Gerland yang direspon tawaan dari keduanya.

Seperti biasa Peter dan Samudera selalu menungguinya, keduanya langsung memperkenalkan diri dengan saudara Gergan tersebut, terlihat keduanya langsung akrab padahal baru pertama kali bertemu.

"Jujur gw iri banget sama kalian, hidup banyak yang suka, pengen deh jadi kalian gw" tandas Peter merangkul bahu samudera.

Gergan hanya tersenyum tipis, kemudian dirinya pamit untuk secepatnya pergi dengan dalih ada urusan, sedangkan Gerland menunduk sambil tersenyum lebar, "gw harap lo tarik semua ucapan lo itu," tutur Gerland yang langsung mengejar ke arah Gergan.

"Yang indah belum tentu benar-benar nyata, dunia selalu menampilkan kesempurnaan tanpa memperlihatkan kekurangan yang begitu penuh luka, seperti juga kisah dibalik cerita menyimpan banyak sandiwara. Sangat merekah. Namun tetap saja aku bersyukur karenanya."

- Gergan Aksara-

Begitulah isi catatan dibuku pribadi milik Gergan semalam, ia menulis ketika saudaranya telah tertidur. Semalaman Gergan sendiri kesulitan untuk bisa terlelap al hasil dirinya harus menunggu hingga esok hari.

Bell telah berbunyi, Gerland sudah berdiri didepan murid-murid yang sekelas dengannya, Guru memerintahkan dirinya untuk memperkenalkan diri.

"Hello, kenalin gw Gerland Brigantara, boleh disebut Gerland, gw pindahan dari sekolah Nusa Bangsa , umur 16 tahun, sekian dari saya jika ada hal yang ingin ditanyakan boleh tunjuk tangan," takas Gerland yang disambut antusias oleh seluruh siswa-siswi.

"Udah punya pacar belum?."

"Boleh minta no wa kagak?."

"Rambutmu tadi tuing-tuing pas lari, bisa dikuncir gak sih aku hampir pingsan lo."

"Bapakmu jualan seblak ya, hatiku diseblakin kamuhhh soalnya><kyaaa."

"Boleh minta nomor togel?."

"Lo ganteng tapi sayang, gak bisa aku gapai."

"SCTV, SCTV."

"Kalo ganteng bagi dua kek."

Kelas menjadi sangatlah ricuh, hal itu membuat sang guru mengelus dada, melihat tingkah laku para siswa dan siswinya, Gerland menghadap ke arah guru meminta untuk dipersilahkan duduk, hal itupun direspon anggukan oleh gurunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

~𝐀𝐛 𝐈𝐦𝐨 𝐏𝐞𝐜𝐭𝐨𝐫𝐞~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang