Kathleen terbangun dari tidurnya. Kepalanya sangat pusing. Ia teringat semalam dirinya yang bodoh itu menghabiskan beberapa gelas whiskey.Lalu Kathleen menyingkap selimutnya, hendak turun dari ranjang dengan kakinya yang sudah menyentuh lantai dan saat itu juga ia teringat kejadian semalam dari mulai ia memanggil Seine dengan sebutan pria cabul, sampai ia mendekat dan mencium pria itu.
Kathleen langsung memukuli kepalanya sendiri. Ia kembali merebahkan tubuhnya diranjang.
"Kenapa aku bodoh sekali?"
Kathleen memutuskan untuk melupakan itu dan bersikap seperti biasanya.
Setelah mandi dan merias diri, Kathleen keluar dari kamarnya untuk makan siang.
Tapi ia melihat Seine. Pria itu duduk bersama seorang wanita yang berdansa dengannya semalam. Mereka terlihat mesra sekali seperti pasangan kekasih.
Kathleen berpura-pura tidak melihatnya dan melangkah untuk duduk disalah satu meja yang ada disana. Sesekali ia menoleh kearah Seine.
Seine merangkul wanita itu, lalu mengecup pipinya.
"Apa itu kekasihnya? Jadi dia sudah mempunyai kekasih." Ucap Kathleen sedikit kecewa.
Saat Kathleen tengah menikmati makanannya, tiba-tiba Seine duduk dikursi yang ada didepannya dan memandangi Kathleen.
"Ada apa?" Kathleen agak salah tingkah.
"Kau memperhatikanku?"
"A--pa maksudmu? Untuk apa?" Elak Kathleen melanjutkan makannya.
Lalu Seine menyentuh ujung bibir Kathleen, membersihkan sisa makanan yang menempel disana. Membuat Kathleen otomatis melihat kearah Seine dan terbayang saat ia mengecup bibir lelaki itu semalam.
Kathleen dengan spontan langsung menyingkirkan tangan Seine darinya.
"Kenapa kau kesini? Dimana kekasihmu?"
"Kekasihku yang mana?"
"Wah, benar-benar."
"Kau mau menjadi salah satu kekasihku?"
Kathleen tersedak mendengarnya.
"Bilang saja kalau kau menyukaiku." Ucap Seine dengan percaya diri.
Kathleen hanya memutar bola matanya.
"Selera makanku hilang."
"Mau aku suapi?"
Kathleen hendak bangkit, tapi Seine menarik tangan Kathleen dan membuat wanita itu terjatuh duduk dipangkuannya.
"Apa yang kau lakukan?!"
Seine menahan Kathleen dipangkuannya.
"Seine! Lepaskan aku! Semua orang melihat kearah kita!"
"Biar saja, mereka akan mengira kita adalah sepasang pengantin baru yang sedang berbulan madu." Menyentuh wajah Kathleen.
Kathleen terus berusaha melarikan diri tapi Seine menahannya.
"Apa maumu?!"
"One night stand with me."
Kathleen langsung menampar Seine.
"Sudah gila. Aku tidak salah, kau benar-benar pria cabul." Ucap Kathleen.
"Kau yang cabul. Kau menciumku semalam."
"Lupakan itu. Aku mabuk."
"Ayolah Kathleen sayang,"
"Kutampar sekali lagi jika kau tidak melepaskanku."
Seine malah terkekeh. Ia melepaskan Kathleen dan membiarkan wanita itu pergi dengan kesal.
"Menarik.. " gumam Seine melihat Kathleen melangkah pergi.
Kathleen kembali ke kamarnya. Ia merebahkan tubuhnya di ranjang.
"Ini aneh. Aku baru saja putus dari kekasihku tapi aku tidak merasa kehilangannya samasekali. Apa ini karna Seine..? Apa aku..?" Kathleen tersenyum teringat saat pertama kali bertemu Seine.
"Tapi dia juga sepertinya pria brengsek." Senyumnya menghilang, Teringat saat ia melihat Seine bersama wanita lain dan juga bagaimana perilaku pria itu padanya tadi.
"Ada apa denganku? Kenapa aku jadi memikirkan dia?"
***
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
The Psyche
RomanceSeine Pearce. Dibalik kesuksesan sebagai pelukis terkenal, Seine mempunyai sisi kehidupan lain yang tidak banyak orang ketahui. Bisa dibilang ia adalah seorang playboy. Wanita sangat mudah baginya. Hingga suatu hari, ia bertemu dengan seorang wanita...