Jatuh

351 21 8
                                    

Si kembar kira keheningan ini hanya akan bertahan satu hari, atau paling lama tiga hari. Kenyataannya sudah satu minggu berlalu, Hyung mereka tak kunjung bicara banyak. Entah kenapa mereka pun jadi jauh lebih mandiri. Seperti Yejun selalu bangun pagi, membangunkan Hajun yang masih tertidur, dan meskipun kadang Kyuhyun Hyung juga masih tidur memunggungi mereka, Yejun tidak berani membangunkannya, apalagi bermanja dengannya. Berangkat sekolah sudah ada sepeda sendiri, tak diantar Kyuhyun Hyung lagi. Kini pun sang Hyung menyiapkan bekal untuk dibawa. Tak ada pengumuman titipan barang lagi.

Kyuhyun Hyung pulang jauh lebih larut. Kala si kembar datang ke toko kue Bos Kang, Kyuhyun tidak ada di sana. Bertanya pada Bos Kang, katanya sepulang dari toko kue Kyuhyun Hyung dapat pekerjaan lagi di restoran chinese food. Terjawab sudah mengapa Yejun kadang melihat Hyung-nya masih tidur melebihi dirinya dan si kembar.

Dan, yang paling menyedihkan, mereka tak pernah dapat kesempatan bicara dengan sang Hyung.

'Hyung...' rasanya si kembar ingin memanggil, meminta Kyuhyun Hyung berhenti, minimal makan bersama mereka agar mereka bisa memastikan Kyuhyun Hyung sudah sarapan dan makan malam. Namun apa daya, kendati sudah terlanjur seperti ini.

Kyuhyun tak pernah lupa menyiapkan uang saku dan bekal meskipun rutinitasnya ia buat padat. Teruntuk sang adik, ia tidak akan lupa menyiapkan segala hal, meskipun harus berangkat lebih pagi lalu pulang sampai larut malam. Pagi ini tak seperti biasa, Kyuhyun Hyung belum berangkat duluan. Dari kantung hitam matanya, Yejun yakin hari ini Kyuhyun Hyung kesiangan. Sang Hyung terburu-buru menghangatkan makanan untuk sarapan, dan sarapan berisik yang biasa mengisi pagi, kali ini masih tampak hilang.

Yejun menatap punggung Kyuhyun Hyung dari ruang tamu, di mana meja pendek untuk makan bersama mereka sudah rapi ditata si kembar. Yejun mengamati. Kyuhyun Hyung memfokuskan dirinya pada kegiatan di dapur. Melihatnya, pundak Yejun mendadak kendur. Hyung-nya terlalu berusaha keras hingga tampak kuyu. Melirik pada Hajun, tanpa mereka saling bicara pun Yejun yakin Hajun juga berpikir hal yang sama. Kyuhyun Hyung semakin hari tampak semakin kehilangan rona.

Kyuhyun berbalik membawa masakan, juga kotak bekal, lalu meletakkannya ke atas meja di antara adik-adiknya. Ia merasa mendapat tatapan intens kedua adiknya. Ia balas tatapan mereka, senyuman tipis tanpa rona wajah turut menghiasi. Namun setelahnya Kyuhyun masuk kembali ke kamar untuk bersiap-siap berangkat lagi.

Melihat Hyung-nya masuk, pundak Yejun semakin kendur, "Hajun-ah." Yejun memanggil.

Sekarang helaan napas datangnya dari Hajun. Sarapan di atas meja hari ini tak sedikit pun menarik minat keduanya.

"Sudah berapa kali kita mendapat upah dari mengemas makanan kering?"

Hajun melamun beberapa saat sebelum akhirnya berhasil mencerna ucapan Yejun, "Em... tiga kali?"

Hajun menunduk lesu. Melirik adik kembarnya yang sama-sama tak menyentuh sarapan, Yejun menghela napas. Bagaimana bisa mereka selama ini sarapan dan memakan bekal sekolah dengan lahap di samping Hyung-nya yang menyiapkan ini semua dan kemungkinan besar meninggalkan sarapannya? Mereka masih anak kecil, namun lama-kelamaan perasaan khawatir muncul dari pikiran lugu keduanya.

"Hajun-ah," panggil Yejun, "Kita berhenti saja, bagaimana?" ucapannya hanya berbuah lamunan Hajun yang kelihatan amat sedih.

Sedangkan di dalam kamar, Kyuhyun menatap layar ponsel. Asal menggulir layar penampil menu kontak. Di sana hanya ada nomor Bibi Kim, Bibi Na, Heechul Hyung, Jiwon Hyung, Hodong Hyung, admin kampus, dan wali kelas si kembar. Muncul menu kalender, menampilkan jadwalnya hari ini. Jarak antara kamar dengan ruang tamu sekaligus ruang makan itu hanya beberapa langkah. Lagi-lagi, ia mendengar apa yang sedang adik-adiknya di luar bicarakan ketika dirinya tengah memastikan jadwal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anyeong? Bye Bye...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang