Panggilan Masuk

277 10 6
                                    

Setiap manusia berusaha mencari apa yang mereka inginkan di kehidupan.

Bagi beberapa orang, impian mereka mungkin adalah menjalani kehidupan yang damai nan tenteram.

Bagi beberapa orang, impian mereka mungkin memiliki benda mewah, mencapai gelar tinggi, atau meminang pasangan impiannya.

Namaku Eko Narendra. Impianku adalah menjadi warga kota Jakarta.

Ibu kota Indonesia yang termahsyur (setidaknya sampai ibu kota dipindahkan) tersebut menyimpan sejuta impian. Dari Grogol Petamburan sampai Pulo Gadung; dari Kebayoran Baru hingga Pulau Seribu, setiap jengkalnya menyimpan kisah tersendiri.

Tentunya hanya itulah kota yang pantas untuk seorang pria yang ambisius dan multitalenan seperti aku. Aku tidak sabar hustling 20 jam setiap hari sampai tifus, dikelilingi pria dan wanita dan enby ambisius lain. Lalu di rumah sakit kami akan hustling lagi sambil diinfus.

Aku sudah bisa membayangkan suasana kantor yang modern dan kekinian seperti yang sering aku lihat di Pinterest, supaya aku bisa melupakan batasan antara kerja dan waktu pribadi. Lalu di akhir minggu aku bisa ke mal dan belanja kopi 80 ribu dan membeli sepatu yang paling aku pakai sekali dua kali saja untuk menghabiskan gajiku yang mepet UMR.

Maka, setelah lulus kuliah, aku langsung gencar memasukkan lamaran pekerjaan ke semua kantor yang ada di Jakarta. Dari Ayam Goreng Suharti sampai Hooters, dari posisi CEO sampai intern, semuanya aku lamar!

Dan setelah berbulan-bulan melempar USB berisi lamaranku ke kepala HRD setiap perusahaan (sampai benjol), menjalani berlusin-lusin ujian dan wawancara demi wawancara, akhirnya aku diterima!

Aku diterima di Bank SAT sebagai Account Manager. Aku tidak tahu apa itu Account Manager, mungkin semacam password manager. Aku juga tidak pernah mendengar Bank SAT sebelumnya, mungkin hanya perusahaan siluman untuk mencuci dana hasil korupsi.

Tapi itu semua tidak penting! Intinya, mulai minggu depan aku sudah bisa bekerja di Jakarta, tepatnya di SCBD (Sentral Cenayan Business District), di lantai 35 gedung Bank SAT Tower. Wow! Istana Presiden saja tidak sampai 35 lantai!

Maka hari ini aku pun berangkat dari BSD (kota kecil kampung halamanku) menuju Jakarta. Aku berangkat lebih awal agar bisa mencari tempat indekos. Supaya lebih murah, aku memilih naik bus kota saja. Toh nanti aku bisa minta reimburse ke kantor. Aku pun menyelipkan nota bus dengan hati-hati ke dalam saku kemejaku.

Setelah setengah jam perjalanan, bus akhirnya melewati ruko-ruko kecil BSD dan memasuki jalan tol. Hatiku pun ikut gonjang-ganjing mengikuti irama knalpot bus: BRUT BRUT BRUBUT BRUBUT. 

Dari ketinggian jalan tol, aku sudah bisa melihat gedung-gedung besi yang menjulang di kejauhan. Bukan, mereka adalah para menara kesuksesan. Monumen kemenangan kapitalisme melawan NASAKOM.

Entah apa yang merasukiku, tapi aku memencet tombol berhenti darurat di bus. Aku ingin melewati batas antara Banten dan DKI Jakarta dengan langkah kakiku sendiri. Tentunya pengemudi bus dan para penumpang lainnya marah dan aku pun dikeroyok, tapi aku yakin itu harga yang sepadan.

Andai aku tahu akibat dari perbuatanku ini, aku pasti akan memilih diam di bus saja. Tetapi nasi sudah menjadi bubur kacang hijau.

Seusai keluar dari bus dan menurunkan koperku, aku mengecek Google Maps sekali lagi untuk memastikan aku sudah berjalan ke arah yang tepat. Perbatasan Banten dan Jakarta tinggal 656.168 kaki (A.N.: 200 meter untuk pembaca di Indonesia) di hadapanku,

Aku mengambil langkah satu per satu. Degupku semakin memburu. Bahkan arus kendaraan yang melintas di sampingku pun tidak kuhiraukan.

Setidaknya, sampai ada bunyi deru bising yang berbeda dari lainnya. Bunyi deru yang berasal dari langit, bagai mesin cuci yang diisi barbel. Dengan susah payah, aku mendongakkan kepalaku, mencari sumber suaranya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Tertabrak Helikopter Saat Berangkat Kerja dan Terbangun di Ged*bag*?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang