one

2.2K 163 8
                                    

Hope you like it guys. Quiet Down and Dreaming will be my forever jaemle gay anthem ㅋㅋㅋㅋ

**
"talk to you... open your eyes... face the truth under me..."

***

Ada jeda sebelum tepuk tangan memenuhi ruangan latihan.

"Wow seksi~" kata Haechan sembari bersiul tepat setelah video koreografi untuk lagu Quiet Down yang akan mereka tampilkan di konser nanti diputar.

"Kelihatannya menarik," ucap Jeno setelahnya.

Sementara yang lain hanya merespon dengan senyuman.

"Nah.." kata pelatih koreo sambil bertepuk tangan untuk menarik perhatian dreamies dari layar. "Sekarang kita akan membagi posisi untuk yang berada di dalam dan di luar kotak. Renjun, Haechan, dan Chenle akan berada di dalam kotak."

"Hm? Aku?" ucap Chenle kaget, menunjuk dirinya sendiri. Padahal dia berpikir dia akan mendapat posisi salah satu dari dua orang yang berada di luar kotak. Salah satu tim ada yang terdiri dari tiga orang dan salah seorang dari dua itu pasti tidak akan ikut dalam bagian koreo berpasangan.

Mark merangkul Chenle yang duduk di sebelahnya. "Wae? Padahal menurutku kamu cocok loh...."

Chenle nyengir. "Tentu saja karena aku mempesona makanya ssaem memilihku..." candanya.

Mark mendengus lalu mengeratkan rangkulannya pada leher Chenle. "Dasar.."

Chenle hanya tertawa terbahak-bahak.

Namun setelah pelatih menyebutkan nama-nama yang akan di tempatkan di tim, Chenle tidak bisa tertawa lagi.

"Jadi pasangan kalian akan terdiri dari ini: Jeno dan Haechan, Mark dan Renjun, dan terakhir tim tiga orang itu Chenle, Jisung, dan Jaemin," ucap pelatih, menunjuk member satu per satu.

Senyum Chenle membeku. Bagaimana mungkin? Chenle kegagapan dalam hatinya namun di permukaan ia mencoba bersikap santai. Chenle melihat ke arah Jisung dan mencolek pinggangnya. "Eiyy, sepertinya kau akan jadi partnerku saat bagian 'itu'. Apa kamu sanggup melakukannya Jisung-ie ku yang polos~" Chenle mengatakan hal itu dengan berani karena ia yakin, mengingat ia melakukan banyak hal berpasangan dengan Jisung.

Jisung menggeliat karena geli. Ia mencondongkan tubuhnya ke samping, menjauh dari jangkauan Chenle. "Masih ada Jaemin hyung," bantahnya. Jisung menyukai koreografi itu, jujur. Tetapi ia juga mengakui bahwa koreografi yang agak erotis itu agak sedikit canggung baginya. Jika itu hanya pertunjukkan solo, ia masih oke namun kalau berpasangan rasanya sedikit tidak nyaman.

Chenle memutar bola matanya. Tidak menggoda Jisung lebih jauh ketika nama Jaemin disebutkan.

Haechan berkata kepada Jisung, menyemangati. "Jangan takut, Jisung-ie. Kau pasti bisa."

Jisung hanya membalas dengan mengerucutkan bibirnya.

Pelatih menginterupsi percakapan mereka. "Sudah. Sudah. Aku belum menentukan apakah itu Jaemin atau Jisung. Kalian bertiga latih saja dulu bagian kalian masing-masing lalu nanti aku akan lihat siapa yang paling cocok."

Kata-kata pelatih yang bagi orang lain netral itu malah seperti bom bagi Chenle.

Kemudian mereka bubar.

Chenle dan Jisung berada di baris paling akhir. Sebelum Jisung melewati ambang pintu, Chenle menarik lengan Jisung, membuat pria jangkung itu oleng.

"Hei!" protes Jisung.

Chenle tidak menggubrisnya. Ia memegang salah satu tangan sobatnya itu dengan kedua tangannya dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Aku percaya kau bisa, Jisung. Aku bergantung padamu."

TALK TO YOU, IN MY DREAM | JAEMLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang