Ketiga ?

14 3 2
                                    

hi.. maaf yah kalau ada kata kurang pantas
atau apa lah
btw maaf juga kalau rada kaga nyambung
pertama kali buat
belum.pro hehehe
yaudah
happy reading

☆☆☆










"halo -sambung nya setelah mengangkat telepon
........

"apa ? paketu ada ngapain ga nelfon ke hpnya? -ucap dylan sedikit merenggut kesal
.........

setelah mendengar kata kata dari sebrang dylan memberikan hp nya kepada andra yang kini sedang fokus sama makanan nya
mau tidak mau dia mengangkat nya
"hm -ucap nya ..
..........
"apa!! -ucapnya kaget karena mendengar perkataan pria di sebrang
setelah mengatakan itu andra menutup telfon nya dan mengembalikan hp kepada dylan , Revan dan nathan sempat tersedak karena teriakan paketu mereka.
seolah bertanya Devan , raskal , dan alvino menatap paketu nya heran sambil menaikkan satu alis nya.
"markas di teror -ucapnya tiba tiba
setelah pernyataan itu semua nya menatap paketu
"kali ini bukan ulah hamagama itu, mungkin ini ulah si karung merah itu
-ucap nya sambil menyeringai seolah sudah tau apa rencana selanjutnya .
"lalu sekarang ? -tanya alvino
"markas? -raskal
yang ditanya pun mengangguk
"setelah ini , dan kalian ikut? "tanya seseorang yang memang sedari tadi hanya menyimak
"ikut semua -ucap Devan secara datar entah itu perintah atau pernyataan , yang penting mereka mengangguk .
"Aini lu ikut? "tanya satu gadis yang berada di harapannya
"ga tau -
"ga boleh ikut berbahaya -ucap remaja yang sedari tadi hanya minum jus jeruk .
"posesip amat pak -ucap Revan dan dylan  bersamaan karena memang mereka ini suka buat orang kesal .
yang mengatakan hal itu pun diam karena mereka berdua langsung dilemparkan tatapan maut , seperti harimau yang sedang kelaparan .
"ayolah aku pengen ikut -ucap gadis itu lagi dengan wajah sedikit ditekuk.
"ga - singkat nya lagi
"ayolah janji ga berantem -ucap gadis itu lagi
"biarin ikut aja , dia ada temen kok disana ntar -ucap sang ketua yang sedari tadi memperhatikan.
"ayolah, itu andra setuju masa kamu ngak -ucap nya sampai cemberut .
helaan nafas berat terdengar .
"yaudah -jawab pria itu memberi izin secara singkat .
"ekhm maaf nih kita masih ada disini -ucap dylan dengan sedikit penekanan
"biarin aja ,kapan lagi dia begitu -kini alvino yang bersuara .

......
...

setelah dari kantin ,mereka memutuskan untuk membolos,  Yah sesuai rencana mereka yang sudah dibuat saat masih ada dikantin...

"pak buka gerbang nya , kita mau pulang ada urusan penting -ucap Nathan yang dipercaya sebagai ketos.
"iya siap nak -ucap pak satpam itu
tak berselang lama setelah gerbang dibuka , dentuman dan suara motor pun terdengar, dan berlalu dari sekolah itu .
"makasih pak -ucap Nathan lagi lalu ia naik ke motor nya dan mengikuti sang pemimpin pergi markas .

suara riuh dan dentuman motor pun terdengar di area luar markas ,menandakan mereka sudah sampai
mereka disambut dengan markas yang sedikit berantakan dan beberapa anak anak remaja membersihkan luar markas itu, mereka masuk kedalam dan mereka melihat barang di markas sudah tertata rapi lagi.

"bos ini -ucap satu remaja yang memberikan andra sepuncuk surat, sebut aja namanya Rion .
andra menerima surat itu dan membacanya lalu menyeringai seram yang sempat dilihat teman teman nya .
lalu andra memberi surat itu ke raskal dan raskal pun membacanya ,setelah membacanya dia hanya terkekeh lalu mereka surat itu sampai tidak berbentuk, diakhiri dia menyobek nya .
"kok disobek, kita belum baca -ucap dylan yang sedari awal memang penasaran .
"ga penting -kini Devan yang disebelah nya raskal menjawab ,karena memang Devan juga ikut membaca ,tapi dia terlihat tenang .
"astagfirullah! ! -suara pekikan nathan terdengar karena ia melihat sesuatu yang gaib di luar markas.
beberapa remaja yang mendengar nya pun hanya biasa saja karena memang mereka sudah biasa .
"nih makan -ucap dhara dan aini yang membawa camilan dan minuman dari arah dapur markas itu .
"wih makanan -ucap Revan yang tengah mengambil satu camilan.
"soal makanan cepet tanggap ni bocah -ucap alvino lalu terkekeh.
"jadi? -semua menatap kesumber suara
"teror balik -ucap raskal dengan tatapan elang nya .
Raskal melirik keluar markas dia melihat sesuatu lalu dia melempar belati kecil ke arah balik pohon , lemparan nya tepat sasaran , dan mengenai remaja yang sedang menguping, lalu dia pergi dari area markas.

"insting raskal ga pernah salah -ucap dylan terkejut setelah melihat raskal
"ambil belati itu -ucap nya datar menyuruh anak remaja lain untuk mengambil belati yang terjatuh di area pohon .
"dia mata mata -ucap Devan yang memang sudah tau .
"gw kenal tapi -raskal menggantung kalimatnya .
"tapi? -lanjut Revan dengan penasaran
"ga penting -ucap raskal dengan wajah datarnya nya .
hal itu tak.pernah terlepas dari pandangan satu gadis , siapa lagi kalau bukan Aini.
namun Aini diam saja .











Halo
maaf yahh ga nyambung
maaf juga kependean
hehehe
jangan lupa vote dan komen
biar semangat

Shaquel ¿♧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang