𝐋𝐈𝐙𝐊𝐎𝐎𝐊 𝐟𝐭. 𝐇𝐀𝐑𝐔𝐓𝐎▶𝐄𝐍𝐃🔚
[M] Hanya mengisahkan tentang kehidupan keluarga impian yang harmonis dan humoris bersama Papi Jungkook, Mami Lisa dan Haruto―anak pertama keluarga Jeon yang selalu berusaha sabar menghadapi tingkah Papi Ju...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jungkook di buat pusing tujuh keliling di pagi ini sebab sedari tadi istrinya terus merengek dan memaksa dirinya agar dia bisa ikut ke kantor. Padahal beberapa jam lagi Jungkook harus menghadiri rapat penting antar perusahaan. Tapi Lisa kekeuh ingin ikut membuat Jungkook bingung sebab setelah habis rapat, dirinya harus pergi lagi untuk mengecek proyek pembangunan restoran yang berada di Busan.
"Oppa please~ aku mohon, aku pengen ikut sama Oppa. Aku bosen di rumah terus." Lisa menatap suaminya memelas berharap pria itu bisa luluh, tapi tidak. Jungkook tetap teguh tidak memperbolehkan Lisa ikut dengannya.
"Aduh, By. Bukannya kamu gak boleh ikut. Tapi hari ini emang gak bisa. Aku harus buru-buru rapat setengah jam lagi. Terus setelah itu aku juga harus ke Busan buat liat pembangunan di sana. Gak mungkin banget aku harus bawa kamu, nanti aku takutnya kamu kecapean 'kan kamu lagi hamil, sayang." Jungkook berbicara selembut mungkin agar istrinya ini tidak tersinggung. Jungkook tau kalau mood Lisa saat hamil terus naik turun.
Sebenarnya Jungkook tidak tega juga melihat wajah murung istrinya. Tapi apa boleh buat? Ini juga demi kesehatan dan keselamatan istri dan bayinya. Lisa tengah mengandung tiga anaknya dan Jungkook benar-benar tidak tega melihat Lisa yang setiap harinya selalu mengeluh sakit pinggang atau kaki pegal jika banyak beraktifitas.
Dan demi apapun, sesungguhnya Jungkook tidak mau meninggalkan Lisa untuk pergi bekerja. Tapi kalau dia tidak bekerja, nanti usaha yang dia bangun dengan susah payah bisa sia-sia hasilnya ataupun jika dia menumpahkan segala pekerjaannya pada sekretarisnya, itu sungguh tidaklah benar. Jungkook memiliki tanggung jawab penuh sebab dia sendiri pemimpin perusahaannya, dan dia juga harus memberikan contoh yang baik untuk para karyawannya yang lain.
Ya walaupun kadang dia semena-mena juga sih. Tapi ya terserahlah, selama tidak ada yang dirugikan menurutnya. Yang pasti dirinya tidak pernah mengabaikan pekerjaannya jika penting, ini juga kan demi kelangsungan hidup keluarganya. Kalau dia tidak bekerja, nanti keluarganya makan apa? Masa istri dan anaknya harus makan tanah seperti cacing? Yang benar saja!
Jadi apa boleh buat? Lagipula Jungkook tidak setiap hari pergi ke kantornya. Hanya di waktu-waktu tertentu saja dia pergi. Contohnya jika ada rapat seperti ini yang memang tidak bisa di wakilkan sekretarisnya.
"Kamu jangan ikut ya?."
Lisa mengerucutkan bibirnya sambil menunduk, hidungnya mulai memerah tanda ingin menangis. Tangannya juga memilin-milin ujung bajunya sendiri.
Jungkook menghela nafas, dia tidak boleh lemah dan malah memperbolehkan Lisa ikut bekerja dengannya.
Tangan Jungkook terulur mengusap puncak kepala Lisa lalu dia mengecup dahi istrinya penuh cinta.
Chupp~
Lisa mendongak menatap suaminya yang tersenyum manis namun matanya menatap kasihan dirinya.
Jungkook mengusap pipi Lisa lalu dia kembali mengecup bibir istrinya.
Chupp!
"Jangan sedih, hem? Maafin Oppa karna ngelarang kamu buat ikut. Kamu tau kan kalau Oppa bener-bener khawatir sama kamu kalau kamu ikut Oppa kerja. Apalagi hari ini Oppa gak akan ada di kantor terus, kamu paham kan?."
