Chapter 8 - Drawing

8.6K 107 18
                                    

*kringggggggg

"Ngantuk..."

Aku melihat jam dengan lemas. Sebentar lagi aku harus berangkat ke rumah Marsha tapi aku benar-benar ngantuk. Membayangkan akan bertemu Marsha hari ini membuatku dipenuhi birahi semalaman sampai entah jam berapa tadi pagi.

Foto yang dikirim Marsha bersama ucapan selamat malamnya sangat tidak membantuku untuk tidur.

"Sanggup ga ya gw hari ini ngajarin Marsha hadehhh..." gumamku pusing memegang kepala.

Aku masuk ke dalam kamar mandi dan melepas bajuku. Melihat penisku yang sudah terkurung selama seminggu penuh membuatku berdiri terpaku di depan shower.

"Cape banget sumpah make beginian." batinku lelah.

Air dingin dari shower membuat rasa ngantukku berkurang sementara. Setelah mandi aku kembali ke kamar dan mempersiapkan materi untuk hari ini. Aku memakan roti yang kubeli kemarin setelah pulang dari kampus lalu berangkat menuju rumah Marsha.

Seperti biasa aku menelepon Marsha untuk mengabarinya kalau aku sudah sampai di depan rumahnya. Tidak lama kemudian penisku langsung memberontak melihat Marsha menyambutku dengan baju kebaya.

"FAK FAK FAK FAK FAAAAAAKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK" jeritku dalam hati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"FAK FAK FAK FAK FAAAAAAKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK" jeritku dalam hati.

Aku menunduk sakit akibat penisku rusuh menabrakkan diri ke chastity cage. Kecantikan Marsha membuat ereksiku jauh lebih ganas dari apa yang kurasakan ketika melihat teman-teman wanitaku di kelas.

"Hai kaaakkkk. Eh kok muka kakak kaya kesakitan gitu?" tanya Marsha.

"MUKA CANTIK LO BIKIN TITIT GW GA KEKONTROL BANGSAAATTT." jeritku dalam hati.

"...ga...ga...gapapa Sha..." jawabku dengan penuh susah payah.

"Kakak bener gapapa?" Marsha berjalan mendekatiku dan memegang keningku dengan sebelah tangannya. Bau parfum dari badan Marsha membuat ereksiku semakin tidak terkendali.

"LO JANGAN DEKET-DEKET GW GA KUAAAAATTTTTT."

"Badan kakak agak anget nih. Kalo kakak butuh istirahat gapapa kak pulang aja hari ini."

"GW BUKAN BUTUH ISTIRAHAT GW BUTUH....AAAAAAA BANGSAATTTTTTT." rasa sakit di penisku membuatku tidak sanggup berpikir jernih sama sekali.

Aku merasa seandainya Marsha membuka celanaku dan chastity beltku saat ini juga di halaman rumahnya, aku akan dengan senang hati menerima seluruh konsekuensinya selama Marsha mengeluarkan spermaku sekarang juga.

"Kak???" tanya Marsha dengan muka mulai khawatir.

"Ben...tar-bentar."

Aku mencoba menenangkan diri sekuat tenaga. Kalau aku pulang sekarang bukan hanya aku tidak bersikap profesional sebagai guru les, aku juga akan kehilangan kesempatanku untuk dikeluarkan Marsha hari ini.

Her Private Tutor and PetWhere stories live. Discover now