2

10 0 0
                                    

"Ila"

"Hm"

"Ila!"

"hem"

"Julia!"

"Lo manggil gue apa nama emak gue? anjing." ucap Ila dengan ketus.

"Ya lo dipanggil cuman ham hem ham hem doang, mau collab ama Nisya Sabyan lo?" ucap Tari

"Tari, sekali lagi lo ganggu gue, gue lempar lo dari rooftop." ancam Ila.

"Baperan amat lo, orang gue cuman mau nanya."

"Lo mau nanya apaan?" tanya Ila menautkan alisnya, bingung.

"Lo percaya nggak kalau dikelas kita itu ada yang bukan manusia?" tanya Tari dengan antusiasnya.

"Halah, mana ada orang yang bukan manusia, adanya mah manusia setengah setan, manusia dukun, manusia bangsat yang ninggalin pas lagi sayang banget" jawab Ila yang malas mendengar omongan Tari.

"La, lo kalau mau curhat bilang dong"

"Joks bangsat."

"Joks mah dimotor La"

"Terserah lo deh Tari, gue pusing." ucap Ila yang hendak berdiri meninggalkan Tari.

Namun sebelum Ila hendak berdiri seseorang menabraknya dari belakang.

"Woi! lo hati-hati dong temen gue jatoh nih" teriak Tari kepelaku yang menabrak Ila.

"Sorry, gue nggak sengaja."

"Nggak sengaja lo bilang? boong banget"

"Gue udah minta maaf kedia ngapa lo sewot, lagi pula yang ketabrak dia bukan lo."

"Ya tapi gak bisa gitu dong anj-" ucapan Tari langsung dipotong Ila dengan cepat, karena Ila tidak ingin membuat keributan dikantin.

"Gue gapapa kok, lain kali lo hati-hati kalo jalan ya. Eh kayaknya lo salah satu anak unggulan nama lo siapa?" tanya Ila

"Salwa aiyana, gue anak kelas D dulunya."

"Idih siapa yang nanya."

"Tari, cukup. Mending lo beli makanan, nih gue kasih duitnya." ucap ila sembari memberikan uang berwarna merah kepada Tari.

"Widih, dari tadi dong, gue kan jadi enak" kata Tari lalu pergi meninggalkan Ila dan Orang baru itu.






































"Oh, nama lo Ila uutari?"

"Iya, kenapa?"

"Gue cuman mau ngasih tau, kalo lo mau selamat lo harus jauhin dia." ucapnya lalu pergi meninggalkan Ila yang kebingungan.























































𝘤𝘪𝘵𝘢 𝘤𝘪𝘵𝘢 𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘺𝘢

𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘬𝘶𝘥𝘪𝘵𝘦𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘶𝘥𝘪𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨

𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢

"Woi tuker lagunya dong masa lagunya begini sih," protes Haikal karena menurutnya lagu itu sangat tidak mencerminkan dia banget.

"Ck, banyak mau lo, kal." decak pemuda berbahu lebar disebelahnya, Ajis Nurman namanya.

"Bener, sokin aja lah kal" ajak Fikra.

"Lagunya nggak gue banget, gue tuh orangnya suka lagu yang asik gitu. Ngerti nggak sih."

"Nggak." ucap temannya serempak.

"Sok bat dah lu kal," kata Meika gadis yang berambut pendek tersebut.

"Terserah, kalian semua nggak ngertiin aku."

"Najis lo Udin!" teriak Raqil kepadanya.

Baru saja Haikal ingin protes kepada Raqil tapi Syahsa lebih dulu protes.

"Woi bangsat apa-apaan nama bapak gue itu." ucapnya dengan kesal.

"Lah nama bapak gue juga." ucap Haikal dengan antusiasnya.

"Nama bapak gue juga" kata Fikra dengan bangganya.

"Fiks sih kalo, Fikra, Syahsa, Haikal, satu bapak nggak bakalan kaget sih" ucap Meika blak-blakan.

"Setuju gue ama lo, ka." balas Raqil.

"Apa lagi kalo lo gabung kepasukan anak pak Udin ini" tambah Raqil diakhiri dengan tawanya yang keras.

"Bangsat gue gigit lo, qil."

"Kayak vampire aja lo, main gigit gigitan segala"































"𝗛𝗲𝗵𝗲, 𝗶𝘆𝗮 𝘆𝗮 𝗸𝗮𝘆𝗮𝗸 𝘃𝗮𝗺𝗽𝗶𝗿𝗲"

LUCKY OR CURSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang