3

6 1 0
                                    

Baru saja Salwa hendak pergi, Ila langsung menahannya.

"Gak usah ngehasut gue buat gabung kekubu lo." ucap Ila dengan tatapan tajam yang ia layangkan pada Salwa.

"Gue? Ngehasut lo? Seharusnya lo berterimakasih, karena gue udah memperingati lo dari bahaya." balas Salwa.





















"Bukannya yang harus diselamatin dari bahaya itu elo, Salwa Ayana."























"Izana, lo tau gak sih?" tanya perempuan bersurai hitam kepada temannya.

"Tau apaan?" Izana menaikan satu alisnya tampak bingung dan penasaran secara bersamaan.

"Gue dulu tukang angkot."

"trus?"

"Gue berhenti."

"Kenapa?"

"Karena lampu merah." katanya sambil tertawa keras menganggap hal yang baru saja ia katakan itu lucu.

"Udah deh, Cinta. Lawakan mu itu gak ada lucunya yang ada garing." ucap Izana kesal dengan lawakan temannya, yang menurutnya garing.

"Uni ko pamberang bana mah."

"Maksud lo??" tanya Izana bingung.

"Maksudnya, lo cakep banget." Cinta memberikan senyumnnya kepada Izana.

"Emang, gue tau kok. Dari gue lahir banyak yang bilang."

"terserah lo deh, njing."

ting!

"Bentar, hp gue kayaknya bunyi. Gue cek dulu ya, Iza." ucap Cinta sembari memeriksa hpnya.

Jantungnya langsung berdegup kencang ketika melihat pesan dihpnya. Bukan pesan cinta yang ia dapatkan, melainkan sesuatu yang tidak ia sangka.

"Cinta, lo kenapa? Semuanya baik-baik aja kan?" tanya Izana khawatir melihatnya tiba-tiba diam seperti itu.

Cinta hanya mengelengkan kepalanya dan menunjukkan hpnya. Sekarang bukan hanya Cinta yang terdiam, Izana pun ikut diam ketika melihatnya.

























         Semuanya ada bayaran. Bahkan 
                    pengkhianat pun akan
                          membayarnya.
         Jadi datanglah dan nikmatilah               
    keberuntungan mu atau kutukannya.
                       Lucky Or Cursed?























LUCKY OR CURSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang