First

50 12 2
                                    

Namjin, bxb, 🔞, hars words
Side pair: Taekook, Yoonmin

Typo bertebaran!!!

"Sialan!"

Sebuah umpatan lirih terlontar dari bibir seseorang yang dipenuhi oleh darah. Ia berjalan terseok-seok di jalanan yang tak terlalu ramai. Beberapa orang memperhatikannya dengan takut. Tak lama kemudian, ia meringis merasakan denyutan rasa sakit dari sekujur tubuhnya.

Benar-benar sialan, para bajingan yang mengejarnya hampir berhasil memenggal kepalanya. Dan untung saja, ia berhasil lebih dulu melakukannya. Memisahkan beberapa anggota tubuh para bajingan itu. Tentu saja, ia lebih kuat dan pintar.

Tapi, sekarang ia sedang sekarat. Darahnya terus-menerus keluar dari lukanya, membasahi jas mahal yang membalut tuhnya. Pria itu juga terpaksa harus menusuk perutnya sendiri untuk mengeluarkan pelacak yang tertanam di sana.

Ini buruk, ia belum ingin mati. Dia masih ingin meminun wine, ia masih ingin memakan steak, dan ia juga masih ingin bercinta dengan seseorang, nanti. Jadi, dia tidak boleh mati.

Pandangannya berkunang-kunang, tubuhnya semakin lemah dan udara di sekitarnya terasa semakin dingin. Dia harus benar-benar mendapat perawatan pada lukanya.

Lalu, pria dengan tubuh kekar itu menubruk papan nama sebuah toko. Membuat papan itu dan beberapa kaleng yang berisi bunga segar terguling berantakan.

Ah, wangi bunga. Ia ingin mencium wangi bunga yang akan diberikan kepada orang yang dicintainya kelak.

"Astaga! Apa yang terjadi padamu tuan?!"

Sayup-sayup, pria yang penuh darah itu mendengar pekikan seseorang. Pandangan matanya yang telah memburam menangkap siluet seseorang.

Indah, apakah ia malaikat? Apa aku akan mati? Tidak, tidak, jangan. Aku ingin berkenalan dengan malaikat ini. Aku ingin bercinta dengannya.

Lalu, semuanya gelap. Dingin. Suara dan siluet di sekitarnya menghilang.

***
Seokjin memilih beberapa bunga mawar segar, menatanya, lalu mengikatnya menjadi satu. Ia beranjak untuk mengambil kertas.

Seseorang sedang memesan buket bunga. Sebuah hadiah untuk seorang kekasih. Seokjin selalu bersemangat dengan hal-hal yang romantis.

Gerakan Seokjin meraih kertas terhenti ketika telinganya menangkap suara gaduh di depan toko bunganya. Dengan tergesa, ia menuju ke arah pintu dan terkejut ketika mendapati seorang pria dengan tubuh besar menimpa papan nama tokonya hingga menggulingkan beberapa kaleng bunganya.

"Astaga! Apa yang terjadi padamu tuan?!" Pekik Seokjin setelah membuka pintu tokonya kasar, membuat suara gemerincing bel di atas pintu lebih gaduh.

Seokjin menghampiri tubuh seseorang yang jatuh tertelungkup itu. Berusaha membalikkan tubuhnya dengan susah payah.

Kenapa badan pria ini berat sekali?

Setelah berhasil membalikkan badan pria besar itu menjadi terlentang, Seokjin kembali terpekik ketika mendapati tubuh itu penuh darah.

"Hei, kau dengar aku? Astaga, kenapa banyak sekali darah? Tuan, kau dengar?" Ucap Seokjin, berusaha membuat pria dipangkuannya sadar. Menepuk-nepuk pipinya beberapa kali.

"Jungkook! Tolong kemari! Bantu aku! Hei, Jungkook!"

Setelah teriakan Seokjin, tak lama kemudian keluarlah seorang pemuda dengan sekuntum bunga tulip di genggamannya. Wajahnya terkejut memandang ada seorang pria tak sadarkan diri di pangkuan seseorang yang sudah dianggapnya kakak.

Magic Florist | NAMJIN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang