/F: Perihal Panggilan

405 52 10
                                    

[/F artinya ficlet]
Mundur dulu waktu jaman jaman si dedek masih di perut mama <3

Hari ini terasa begitu berat bagi Jeno, kalau boleh jujur. Pekerjaannya yang menumpuk, membuatnya harus lembur hingga larut malam. Ditambah lagi ia tak sempat mengabari istri manisnya. Benar-benar hari yang berat.

Hey, sehari tanpa pembicaraan manis dengan sang istri itu rasanya sangat berat bagi Jeno, tahu?

Jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi ketika Jeno sampai di rumahnya. Si calon ayah itu —Benar, istrinya tengah mengandung dan usianya sekitar tiga bulan— disambut oleh suara detik jam, juga serangga-serangga yang selalu aktif bernyanyian di kebun sang istri pada malam hari.

I'm home..” ia bergumam lelah, entah sudah berapa kali gumamannya disertai dengan helaan nafas berat.

“Mas?”

Hah?

Jeno mengerjapkan matanya. Apa tadi? ia membatin. Suara yang masuk dalam rungunya adalah suara milik Renjun, istrinya. Tapi.. Mas? Panggilan itu hampir tidak pernah —atau malah tidak pernah?— dipakai oleh Renjun untuk memanggil dirinya.

Bolehkah Jeno merasa merinding?

Si calon ayah menggeleng pelan. Ia langkahkan kakinya menuju dapur, berniat mengambil minuman, namun sekali lagi, ia harus dikejutkan oleh sosok sang istri yang ikut masuk ke dapur.

“Kamu aku panggil nggak denger kah, Mas?”

Jeno lagi-lagi tersentak, ia menutup kembali pintu kulkasnya dan segera menoleh ke sang istri. Dengan lembut ia menangkup kedua pipi gembil Renjun dan memeriksa wajah si lelaki manis.

"Apwaan seh, Mwas?" (Apaan sih, Mas?) pipi yang tertangkup membuat si manis susah untuk berbicara.

"Kamu nggak papa kah? Ini Renjun kan? Istrinya aku? Kamu panas kah.." Jeno memeriksa dahi sang istri, "nggak kok, nggak panas. Kamu siapa, heh?"

"Apaan sih? Aku istri kamu lah! Nih anak kamu nih udah tiga bulan di perut!" ucap Renjun setelah menyingkirkan tangan Jeno dari wajahnya.

"Renjun nggak mungkin panggil 'Mas'," Jeno menggeleng-geleng heboh sendiri.

Si manis hanya menghela nafas. Ia kemudian memeluk Jeno menyandarkan kepalanya di dada sang suami namun tangannya merambat ke pinggang dan memberikan cubitan disana.

"Jelek! Udah tau istrinya lagi pengen malah dicurigain!"

Oh, benar Renjun ternyata

"Aduh! Sayang sakit hei!"

"Tadi bilangnya bukan istri kamu sekarang panggil sayang, huh?"

"Iya, iya, maaf sayangku.."

Renjun kemudian melepas cubitannya dan melipat tangannya di depan dada, melihat penampilan Jeno. Tidak mau bohong, meskipun Jeno sudah seharian bekerja, lelaki itu masih terlihat sangat tampan. dengan kemeja dan celana hitam ditambah jam tangan di pergelangan tangannya yang membuat lelaki itu tampak lebih georgeus di mata Renjun.

"Bersih-bersih sana, nanti masuk kamar."

.

.

.

"Sayang?"

Renjun menoleh mendengar panggilan Jeno. Lelaki itu sudah terlihat segar dengan piyama couple-nya dengan renjun.

"Sini duduk." Jeno menurut. Membiarkan Renjun menyandarkan diri ke bahunya.

"Aku tuh tadi liat tetangga kita panggil suaminya 'mas'. Terus aku pengen tahu aja reaksimu gimana, Jen."

Oh, jadi begitu..

"Tapi malah bukannya salting atau apa, malah dipikir akunya kesurupan. Emang ga romantis kamu tuh ya," lanjutnya.

Jeno tersenyum, "Jadi gitu?" tanyanya yang diangguki oleh Renjun dengan lemas.

Jeno lantas berikan kecupan di puncak kepala Renjun, wangi sampo menguar lembut dari sana. "Dulu waktu kita udah tunangan. Aku pernah minta kamu panggil aku 'Mas' tapi kamu gamau, geli kata kamu. Makanya aku kaget waktu kamu panggil aku begitu."

"Ya... dedek yang kepingin lihat papanya salting."

Jeno terkekeh gemas melihat istrinya menggerutu. "Masih pengen lihat Papa salting, dek?" tanyanya kemudian pada si jabang bayi yang ada pada perut istrinya.

"Mau."

"Coba pake lingerie yang kemarin papa beliin dong, ma. Nanti pasti papa salting lihat mama," Jeno berbisik pada Renjun setelahnya, tak lupa memberikan tiupan pada telinga istrinya dengan lembut.

Dua detik

Tiga detik

Wajah Renjun berubah merah sempurna setelah mengetahui apa yang dimaksud oleh suaminya.

"LEE JENOOO."

_______

hai hai! masih inget book ini gak? udah setahun lebih ternyata aku nggak update t____t baru dapet waktu sekarang, hehe.

apa kabar semuaa? semoga baik-baik aja! hope you enjoy!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Norenle: Home Sweet Home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang