Happy Reading
🔞🔞🔞🔞🔞
"Suzy-ya apa aku boleh menginap?"
Suzy terdiam, tubuhnya masih lemas dan tangannya yang mengalungi leher Joo Hyuk mengendur dan mulai terlepas. Masih dengan nafas yang memburu Suzy menggeleng menjawab pertanyaan Joo Hyuk.
"Tapi aq ingin menginap" Joo Hyuk meraih wajah gadis itu dan mulai menciumi bibir lembut manis itu lagi. Suzy melebarkan bola matanya, bergerak mencoba menghindar dari Joo Hyuk yang berada di atasnya. Tapi ciuman itu malah semakin panas, dia seperti tak mengenali Joo Hyuk. Lidah Joo Hyuk dengan lembut masuk mencari lidah Suzy dan menariknya, tangannya mulai meraba-raba bagian tubuh Suzy yang bisa di raba dan diraihnya. Suzy bahkan merasa akan kehabisan nafas. Tubuhnya terasa begitu lemas, menerima setiap sentuhan Joo Hyuk.
Suzy mendorong dan menepuk dada Joo Hyuk dengan agak keras. Berharap bisa menyadarkan Joo Hyuk. Joo Hyuk melepaskan ciumannya, menatap Suzy masih dengan mata yang begitu berkabut, menyentuh lembut wajah Suzy "Mian, apa aku menyakitimu?"
"Jika kau hanya akan melakukan apa yang ada di pikiranmu sedari tadi. Untuk apa bertanya padaku." Ucap Suzy dengan expresi yang tidak dapat diartikan. Joo Hyuk mulai menerka-nerka, sungguh dia tidak bisa membacaa sikap Suzy. Suzy tak menolaknya, namun juga tak menerimanya seutuhnya.
Suzy mendorong tubuh joo Hyuk dengan tangan nya dan beranjak duduk. Merapikan rambutnya, dan melirik Joo Hyuk yang sudah duduk disamping, tapi masih memandangi Suzy begitu dekat.
"Kenapa Oppa begitu terburu-buru?" Suzy menghirup nnafas dalam untuk menetralkan dirinya dan menormalkan emosinya dari ciuman Joo Hyuk.
"Kau merasa aku seperti itu?" ucap Joo Hyuk menatap Suzy, tatapan Joo Hyuk tampak sudah lebih tenang.
"Hmmmm, Oppa datang, dan semua tindakan mu menyudutkan ku, bahkan aku tak bisa berfikir dengan benar, semua terjadi sangat cepat dan begitu mengejutkanku. Aku bahkan masih tidak paham apa yang terjadi padamu? Apa yang membawamu kesini?"
Joo Hyuk memejamkan matanya mengusap wajahnya dengan telapak tangannya mendengar ucapan Suzy. Sepertinya Suzy memang benar dia terburu-buru dan hanya memikirkan untuk mengungkapkan perasaan nya, memeluk, mencium dan memiliki Suzy. Perasaan cinta yang membuncah dan takut kehilangan telah membuatnya buta betindak diluar kendali.
Joo Hyuk lalu mengambil tangan Suzy dan menciumnya begitu lekat dan lama, menatap Suzy penuh kasih sayang. Berbicara lirih dengan wajah yang begitu dekat "Banyak hal yang terjadi padaku sejak kau tinggalkan. Dan tentu saja aku disini untukmu. Aku takut kau akan menolakku. Dan meninggalkanku lagi. Aku ingin memilikimu. Memelukmu. Mendekapmu. Aku ingin berterimakasih, meminta maaf, dan menebus kesalahanku. Aku begitu ingin mencintaimu, menyayangimu. Aku ingin kau merasakan dan mengetahui semua itu."
Nafas Suzy terasa tercekat mendengar semua itu, jantungnya bedetak tak karuan, Joo Hyuk menatapnya begitu serius dan begitu dekat, tampak begitu menunggu reaksi dan jawaban nya "Kau sangat tidak penyabar Nam Joo Hyuk-ssi" hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Suzy.
"Hm, aku tidak bisa sesabar dirimu Suzy-ya." Jawab Joo Hyuk.
"Dan aku menunggumu dengan begitu sabar selama ini!!!" Suzy bangkit dari Sofa dan bersiap melangkah menjauh dari joo hyuk. Joo Hyuk dengan sigap menarik tangan nya dan mendudukan Suzy dalam pangkuan nya, memeluk dan mengunci tubuh ramping itu begitu erat. Kedua nya saling memandang. Hening....
"Arayo,,,,Saranghae" Joo Hyuk sedikit mendongakan kepala nya menatap Suzy yang duduk di pangkuannya. Dia bahkan tak peduli jika Suzy menganggapnya terburu-buru atau memaksa. Joo Hyuk tak ingin menunda apapun.