30. Dua Hari Lagi

14 0 0
                                    

Hay Hay Hay

Selamat pagi, siang, sore, malam

Votenya jangan lupa 🙏🏻

Kalau bisa ada komennya juga 🙏🏻

Oke selamat menyaksikan~

Eh, selamat membaca~

Saya revisi pas udah end ya

◍◍◍

Pagi ini anggota inti Zarxel baru saja datang ke sekolah.

Banyak pasang mata yang melihat mereka, bahkan ada yang memotretnya.

Sang ketua membuka kaca helm full face nya celingak celinguk melihat anak buahnya yang berada di sebelah kanan dan kirinya.

Nathan pun membuka helmnya dan menaruhnya di tangki tempat bensin lalu turun dari motornya.

Nyes....

Nathan melebarkan bola matanya "ARGGHHHHH!." teriaknya kesakitan saat kaki nya yang terbalut kaus kaki terkena kenalpot motor milik Varo.

Semua pasang mata melihat Nathan yang sekarang sedang memeriksa kakinya.

"Lo ngapa bos?." tanya Varo yang masih duduk di atas motornya.

"Kena kenalpot motor lo noh!." Nathan menunjuk kenalpot tersebut dengan dagunya.

"Lah salah lu, kenalpot gue kaga salah apa apa." sahut sang pemilik kenalpot.

"Merah anjir...." ucap Nathan melihat kakinya yang terkena kenalpot.

"Masih mending merah, dari pada bolong." celetuk Rayhan yang sekarang sudah turun dari motornya.

"Mulutmu...." sahut Atala yang berada di samping Rayhan yang di balas cengiran dari Rayhan.

"Lebay lo! gitu aja mau nangis." ucap Rayhan merangkul pundak Nathan.

"Mata lo mau nangis!." sentak Nathan tidak terima.

"Ayo uks, minta salep." ujar Vero berjalan ke arah uks.

"Tumben lo Vero otaknya waras, ga kaya yang ada di sana." ujar Nathan lalu berjalan mendekati Vero dan mereka berdua langsung menuju uks.

"Jadi maksut lo, kita gak waras?." sahut Rayhan dan Varo.

"Iya! Kecuali kulkas sebelah lo." sahut Nathan dari kejauhan.

Rayhan dan Varo melihat ke arah Atala yang berada di tengah tengah mereka.

"Ata."

Merasa namanya di panggil Atala menoleh ke arah Rayhan.

"Ada teh pucuk gak? Lo kan kulkas berati ada minuman teh pucuk yang dingin dong." ucap Rayhan membuat Varo menundukkan kepalanya lelah.

"Ayo ta ke kelas aja kita, biarin aja orang gila disitu." ucap Varo merangkul Atala dan meninggalkan Rayhan sendirian di parkiran.

"Woyyy tungguin!." Rayhan berlari mengejar Atala dan Varo yang malah mempercepat langkahnya.

"Lari ta lari...." mendengar ucapan Varo, Atala langsung berlari dan di susul Varo di belakangnya.

"SI BANGSAT MALAH LARI!." umpat Rayhan yang sekarang tidak lagi berlari mengejar kedua sahabatnya itu, malahan sekarang ia menopang tubuhnya dengan tangan yang ia tumpukan ke lututnya.

REYVAND [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang