Part-1

29 4 0
                                    

Baekhyun menangis terisak disofa ruang keluarga. Menatap layar ponsel pintarnya sambil sesekali mengusap air yang mengalir dari mata sipitnya. Ia kemudian berdiri, memasukkan ponsel ke saku celana training hitam yang dikenakannya. Berjalan kearah ruang makan dengan mata dan hidung yang memerah lucu. Disudut matanya masih terdapat genangan air mata yang siap turun begitu ia berkedip. Tangannya terus sibuk mencari-cari sesuatu di rak yang terletak diatas kompor.

Tingkah Baekhyun itu membuat seseorang yang sedang sibuk memasak, membulatkan mata besarnya heran. Tak mengerti dengan keadaan yang sedang ia lihat saat ini. Ia menjadi kesal karena sesuatu yang sedang ia masak, hampir saja gosong karena Baekhyun yang bertingkah aneh, sibuk mencari sesuatu, dan menghalanginya memasak makanan di penggorengan.

Orang itu akhirnya mendorong tubuh Baekhyun cukup keras, hingga namja itu bergerak sekitar tiga puluh senti dari tempatnya berdiri. Menatap Baekhyun dengan mata tajam yang malah terlihat lucu diwajah bulatnya.

"Apa yang sedang kau cari, Baek! Kau hampir saja membuat sosis dipenggorengan ini gosong!" Ujar orang itu kesal.

"Kyungsoo~yaa....huhuhu...kau jahat sekali..." Ujar Baekhyun kembali menangis sembari memeluk tubuh orang didepannya.

"Baek, kau mau sendok ini kupukul ke kepalamu, atau penggorengan ini yang kupukul ke kepalamu, hm? Pilih salah satu." Ujar Kyungsoo mengangkat sendok ditangannya, bersiap untuk memukul kepala Baekhyun.

"Cih! Kau jahat sekali! Aku hanya ingin meminta sedikit rasa simpatimu."ujar Baekhyun mendecih kepada Kyungsoo.

"Aku sudah bertanya tadi, apa yang kau lakukan. Tapi kau malah memelukku, mengatakan aku jahat, bahkan hampir saja membuat sosis untuk sarapanku gosong." Kyungsoo mengeluh lelah.

"Aku mencari tisu untuk mata dan hidungku. Kau bisa lihatkan, aku habis menangis?" Ujar Baekhyun sedikit kesal karena ketidakpekaan Kyungsoo.

"Jika kau mencari tisu, mengapa kau mencarinya didapur? Kau harusnya mencari dimeja makan, atau dikamarmu kan ada. Apakah kau amnesia? Atau kau geger otak?" Tanya Kyungsoo tak habis pikir.

"Oh iya, kau benar. Hehehe..."cengir Baekhyun.

Baekhyun berjalan ke meja makan, menarik beberapa helai tisu, membawanya kembali ke sofa tempat ia duduk tadi. Baekhyun kembali menghidupkan ponselnya, mengetik sesuatu disana. Sesekali berhenti mengelap mata dan hidungnya yang basah.

Kyungsoo yang telah selesai memasak, berjalan kearah Baekhyun. Membawa sarapannya. Ia duduk disamping Baekhyun sembari menikmati sarapannya, dua telur mata sapi, tiga potong sosis, tiga potong bacon, semangkuk kecil salad sayur, dan segelas susu yang ia letakkan dinakas yang ada disebelah sofa.

Ia mengunyah sepotong sosis lalu menelannya perlahan. Kemudian memperhatikan Baekhyun yang sedang sibuk mengetik sesuatu di ponselnya.

"Kau ada masalah lagi dengan agensimu, Baek? Apa yang mereka katakan padamu?" Tanya Kyungsoo kembali mengunyah sepotong sosis lagi.

"Siapa bilang aku menangis karena agensiku? Agensiku memang sering membuat kesal, tak jarang aku marah dan sedih karena mereka. Aku bersumpah tidak akan menangis jika berurusan dengan agenshit itu. Aku menangis bukan karena itu." Ujar Baekhyun tanpa ekspresi.

"Lalu untuk apa kau menangis, sialan! Kau putus dengan pacarmu? Bahkan kau tidak punya pacar! Kau terluka karena perkataan hater? Bahkan hater yang takut padamu. Jadi mengapa kau menangis seperti ada yang meninggal, sialan!" Ujar Kyungsoo kesal. Rasanya, ingin ia pukul namja di sampingnya itu.

"Hei! Tidak usah diperjelas kalimat tentang aku tidak punya pacar itu! Aku tidak punya banyak waktu untuk berpacaran ditengah jadwalku yang padat seperti ini. Jika aku punya pacar, orang yang berpacaran denganku akan merasa kesepian karena aku jarang punya waktu untuknya. Terlebih lagi, aku harus mengurus adik kecil kesayanganku ini." ujar Baekhyun sembari mencubit kedua pipi tembem Kyungsoo gemas.

D'accordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang