Baekhyun mengetuk-ngetukkan jarinya dimeja. Melirik formasi anggota baru untuk boyband yang baru dibentuk agensinya. Meskipun boyband baru, tapi anggotanya berasal dari anggota boyband lain yang ada di agensi tempat Baekhyun bekerja, termasuk dirinya sendiri. Baekhyun adalah anggota dari boyband bernama EXO. Selain dirinya, ada juga Kim Jongin yang juga berasal dari EXO. Jongin juga akan bergabung untuk grup baru ini.
Setelah rapat dengan pihak agensi bersama dengan anggota dari grup baru yang dibentuk agensi, Baekhyun berjalan keluar dari gedung agensinya. Ia butuh milkshake atau bubble tea untuk menenangkan pikirannya.
Terbentuknya grup baru ini, otomatis akan membuat Baekhyun menjadi tambah sibuk, terutama bersama anggota grup barunya ini, pergi promosi, melakukan comeback stage, melakukan syuting mv, dan lain sebagainya. Ia akan semakin jarang berkumpul dengan anggota grupnya di EXO. Terlebih lagi, ia akan semakin sering meninggalkan Kyungsoo sendirian. Kasihan adik kecilnya yang malang. Padahal Baekhyun ingin sekali menikmati waktunya lebih sering dengan Kyungsoo.
Tapi Kyungsoo selalu berkata begini kepadanya, "Kalau kau tidak kerja, siapa yang akan membayar uang kuliahku? Siapa yang akan memberiku uang untuk makan? Kau yang melarangku untuk kerja part time agar aku fokus untuk kuliah. Tapi kau juga yang mengeluh tidak ingin kerja. Kalau kau tidak bekerja, uang sewa apartemen ini mau dibayar dengan apa? Dengan daun? Berhenti merengek, dan kembali ke dorm mu sekarang! Besok pagi kau harus berangkat untuk world tour, Baekhyun! Jangan sampai aku menelpon manajermu untuk menyeretmu kembali ke dorm." Begitulah Kyungsoo mengusir Baekhyun satu tahun yang lalu, saat ia lelah, tidak ingin bekerja, hanya ingin merawat Kyungsoo. Baekhyun terkekeh dalam hati mengingat kenangan itu.
Baekhyun mempercepat langkahnyanya menuju toko bubble tea langganannya dan member EXO lainnya. Saat ia sampai ditoko tersebut, ia melihat dua sosok makhluk yang sangat-sangat ia kenali. Satu berkulit putih seputih susu. Satu lagi berkulit tan yang memberikan kesan seksi untuk tubuhnya. Siapa lagi kalau bukan duo maknae grupnya, Sehun dan Kim Jongin. Dua bocah itu ternyata sudah lebih dulu diam-diam menyelinap ke toko ini. Pantas saja Kim jongin yang tadi masih bersamanya saat rapat dengan anggota boygrup baru, meminta izin ingin ke toilet namun tidak kunjung kembali sampai rapat selesai. Ternyata ia menyelinap kesini dengan Sehun.
"Ehem....bubble teanya enak banget ya, pesanin untuk hyung juga dong...." Ujar Baekhyun yang berdiri di belakang dua pemuda yang tengah asik menikmati bubble tea mereka dimeja yang menghadap ke bar.
"Ahahaha....Baekhyun, hyung...." Ujar Jongin.
"Ha.ha.ha. Halo Jongin, menikmati bubble tea?" Ujar Baekhyun meredam amarahnya dengan tersenyum penuh rasa kesal diwajahnya. Kentara sekali diwajahnya.
"Lain kali kalau mau kabur, ajak aku juga. Kalian tidak tau betapa membosankannya orang-orang tua di ruangan itu. Benar-benar rapat yang membosankan. Tidak seru sama sekali." Keluh Baekhyun duduk disamping Sehun sembari memesan bubble tea.
"Baiklah, hyung. Nanti kalau kami kabur lagi, kami akan mengajakmu." Ujar sehun.
"Oh iya, hyung. Kenapa Kyungsoo hyung jarang menemuimu di dorm akhir-akhir ini? Aku merindukan pipi tembemnya." Tanya Sehun.
"Iya, aku rindu wajah kesalnya saat aku dan Sehun menjahilinya." Ujar Jongin.
"Andai kau tahu apa yang dia katakan padaku, mungkin kau tidak akan percaya dan malah tertawa terbahak-bahak." Kesal Baekhyun menyeruput bubble tea dihadapannya.
"Memangnya, apa yang dikatakan Kyungsoo hyung padamu, hyung?" Kini Jongin yang bertanya.
"Dia tidak punya waktu meladeniku karena dia sibuk dengan kegiatan kuliah dan tugas akhirnya, menyuruhku bekerja, dan mengusirku secepat yang dia bisa, jika aku pulang ke apartemen." Baekhyun menghela napas, tidak habis pikir dengan kelakuan adik laki-lakinya itu.
"Hahaha, kasihan sekali kau hyung. Diusir oleh adikmu sendiri." Ujar Sehun tertawa lepas hingga alisnya terangkat seperti alis burung dalam kartun angry bird.
"Sialan kau, Hun!"
.
.
.
.
.
.
.
~~~Kyungsoo duduk dan sesekali berdiri dari kursi tunggu di lobi gedung akademik kampusnya. Wajahnya tampak resah. Matanya melirik tak tenang pada jam bergaya sport yang melingkar dipergelangan tangannya. Jam berwarna hitam itu kontras dikulitnya yang putih bagai boneka porselen.
Kyungsoo sedang menunggu dosen pembimbingnya, untuk berdiskusi mengenai laporan tugas akhirnya. Ia telah membuat janji dengan dosen tersebut hari ini. Mereka berjanji akan bertemu di lobi gedung akademik pada jam satu siang. Kyungsoo bahkan telah berada di lobi itu setengah jam sebelum jam janjiannya dengan dosen tersebut. Tapi entah mengapa, sampai jam tangannya menunjukkan angka empat, dosen tersebut tak kunjung menampakkan dirinya. Padahal, Kyungsoo tak pernah meninggalkan kursi tunggu itu semenjak ia menginjakkan kaki di gedung itu.
"Ting!"
Sebuah notifikasi muncul dilayar kunci ponselnya. Kyungsoo bisa membaca pesan yang ada dilayar ponselnya. Pesan itu berasal dari dosen pembimbingnya. Dosen yang sudah membuat Kyungsoo menunggu hingga empat jam lamanya. Matanya menatap layar ponsel dengan nanar, hatinya mencelos setelah membaca isi pesan dosen pembimbingnya.
Pesan dari dosen tersebut malah berisi informasi kalau dia tidak jadi menemui Kyungsoo karena ada pertemuan mendadak dengan Dekan. Penantian Kyungsoo selama empat setengah jam berakhir sia-sia. Kyungsoo mengucapkan terima kasih kepada pegawai yang ada di lobi. pasalnya, Kyungsoo sedari tadi nyatanya sedikit mengambil perhatian pegawai tersebut. Bertanya mengenai beberapa hal terkait administrasi untuk kegiatan seminar dan sidang. Pegawai itu mungkin saja juga heran melihat Kyungsoo berjalan lesu, keluar dari gedung tersebut. Saat berada di luar gedung, Kyungsoo menghembuskan napasnya kasar.
Kyungsoo berjalan ke arah halte bus yang tepat berada di samping gerbang utama kampusnya. Ia menunggu bus yang bisa membawanya pulang ke apartement. Ia butuh tidur yang banyak untuk menghilangkan rasa lelah di tubuh dan juga hatinya. Saat sedang menunggu bus, Kyungsoo teringat perkataan Baekhyun, yang menyuruhnya untuk membaca novel online yang ia baca. Setidaknya, ia bisa membunuh waktu membosankan ini dengan membaca novel yang direkomendasikan oleh Baekhyun.
Kyungsoo menekan tombol power ponselnya. Ia membuka aplikasi novel online yang kemarin malam sempat ia download karena paksaan Baekhyun. Kyungsoo mengscroll pada bagian beranda aplikasi tersebut. Membaca beberapa judul novel yang ada disana. Kyungsoo mengingat-ingat judul novel yang direkomendasikan oleh Baekhyun. Beberapa saat setelahnya, Kyungsoo mengingat judul novel tersebut. Ia segera menulis judul novel tersebut di kolom pencarian. 'Land of Piece'.
Akhirnya Kyungsoo menemukan judul novel tersebut. Kyungsoo memperhatikan cover novel tersebut yang didominasi oleh warna gradasi biru yang dipadu dengan warna silver. Background cover novel itu menggambarkan sebuah kerajaan. Bagian tengah novel terdapat sebuah pedang dengan mata pedang menghadap ke bawah, dan melewati sebuah mahkota raja. Dibagian atasnya, tertulis nama penulis novel. Sedangkan bagian bawahnya terdapat judul novel tersebut dengan hiasan sulur-sulur tanaman berwarna silver yang mengikat beberapa huruf dari judul novel tersebut.
Kyungsoo mengklik novel tersebut dan mulai membaca deskripsi cerita novel tersebut. Seharusnya ia membaca novel ini dari tadi, saat sedang menunggu dosen pembimbingnya datang. Sehingga ia tidak akan kelihatan seperti anak hilang di lobi akademik tadi. Ia menyesal mengapa baru terpikirkan sekarang olehnya.
To be continue...
___________________________
📢📢📢
Thanks for reading my work🙏🏻
Plagiarism is prohibited❌
Use the comments column well.
See you next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
D'accord
Fanfiction"Tema novel online ini memang pasaran, Kyung. Tapi, setelah kau membacanya,aku yakin kau akan menyukainya. Ceritanya benar-benar ditulis dengan baik oleh penulisnya. Coba baca dulu." Ujar Baekhyun memperlihatkan cover novel online yang baru saja dib...