Suasana di kediaman Nagara pada pagi hari itu tidak seperti keluarga lainnya, dimana, pasti semuanya adem ayem dan damai tentram, berbeda dengan keluarga papa Septian yang masih pagi tapi udah ribut.
Seperti sekarang contohnya, Axel lagi misuh-misuh karena Harzan yang jahilnya minta ampun itu sembunyiin charger hp si Abang sulung.
"ARZAN!! KAMU KEMANAIN CHARGER HAPE ABANG!!?" Teriaknya di pagi-pagi buta
"Ada apa sih bang, ribut pagi-pagi?" Tanya Mama yang baru saja lewat, terkejut dengan teriakan si anak sulung
"Itu tuh ma, Arzan masih pagi udah bikin emosi ecel masaaaa, dia sembunyiin charger hp ecel" Adunya kepada Mama
"Fitnah itu ma!" Sanggah Harzan yang menimbrung, "eh! Engga ya! Orang disini biang rusuhnya 'kan kamu!"
Mama menghela napas, "Arzan.. jangan jahil dong sama abangnya," Tegur Mama kepada Harzan, Harzan mendumel, "ish! Baperan banget sih jadi Abang!"
Lalu menghentakkan kaki menuju tempat dirinya menyembunyikan charger si sulung yang ternyata di sembunyikan di bawah tempat tidur Axel
Axel yang melihat membelalakkan matanya, "what the?- jadi dari tadi itu ada di bawah tempat tidur? bodo banget gue ..." Gumamnya
"nih! Punya mata tuh pake!" Sebal Harzan, "ya maap Zan.. Abang buru-buru tadi makanya marah-marah," Sesal Axel karena sudah berteriak di pagi-pagi
Mama menggeleng-gelengkan kepalanya, "lain kali, Abang jangan mudah marah ya? Arzan juga! Jangan suka jahil," Setelah mengatakan semuanya Mama Iis melenggang menuju dapur
Selesai satu masalah-
"ATA KAMU KEMANAIN CELANA DALAM AKU!?" Ya..
---
Semuanya diam. Karena sedang di meja makan, keluarga Nagara memang jarang berbicara saat makan, terkecuali jika sang kepala keluarga yang memulai pembicaraan terlebih dahulu
"Mm," Papa Septian berdehem, membuat anak-anaknya meneguk ludah karena itu menandakan si Papa akan menanyakan sesuatu
"Abang ecel, kak Arzan, Aden, ata kenapa tadi pagi kalian udah ribut, hm?" Tanya Papa Septian
Mampus. Batin mereka
"Engga pa, tadi Abang sama Arzan cuma ada sedikit something aja," Jawab Axel, Harzan mengangguk membenarkan
"Iya, something nya itu naon bang?" Tanya Papa Septian lagi, "bukan apa-apa kok pa, cuma perkara si kak Arzan yang jahil," Timpal Mama Iis
"Kalo Aden sama ata kenapa?" Tanya Papa Septian, "tadi Aden 'kan simpen cd di kasur, eh tiba-tiba udah gak ada, jadi Aden kira ata yang umpetin." Jawab Caden dengan sedikit menggaruk tengkuk
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Papa Septian || Nct dream
Teen Fiction"Rusuh itu sudah biasa." ©Sep124