Title: From Another View
Writen by: Hanhami
Original universe: -
Main Cast:
- CENTRAL's Supervisor / Wang Shenguang
- Star Admiral / Su XialiHappy reading!
~~~~~~~~~~
"Shenguang, kau berdarah!" Xiali histeris begitu melihat segaris jejak merah menuruni pelipis kawannya.
Bagaimana gadis berambut pirang sebahu tersebut tidak panik? Masalahnya yang baruan melayang melewati mereka adalah sebuah peluru.
Syukurnya pelaku penembakan sudah berhasil dilumpuhkan olehnya dan Shenguang, tetapi hal tersebut menyebabkan si pemuda berambut sehitam arang tersebut berdarah cukup banyak.
Tepat ketika Xiali hendak mengoceh lagi, Shenguang melemparkan jas seragamnya hingga menutupi kepala Xiali. Kedua tangan menepuk bahu gadis itu, meminta kawannya untuk memasang telinga baik-baik.
"Ikuti rencana awal. Yang terluka harus tinggal di sini," katanya sambil menatap langsung ke kedua mata Xiali, "prioritas utamanya adalah kau. Cari Ha Yichen, pastikan ia berhasil mencapai tujuannya, lalu tulis cerita terbaik yang pernah kau buat."
Ekspresi Xiali berubah, suaranya mulai melemah. "Lalu bagaimana denganmu?"
"Xiali," Shenguang menyela, "lakukan saja apa yang harus kau lakukan."
Dengan kata-kata terakhir itu, ia beranjak meninggalkan Xiali. Melangkahi sesosok pria asing yang sebelumnya menyerang mereka. Berlari menyusuri koridor panjang amis darah demi menghadang musuh.
Xiali hanya berdiri di sana, menggeretakkan gigi, merasa sangat terbebani di hati. Ia mulai menyesali keputusannya datang ke 'universe' ini.
Shenguang memasang badan menghadang musuh. Kedua tangan bersiap di samping pinggang, seolah hendak menarik pedang imajiner. Perlahan-lahan cahaya muncul dari sela-sela tangannya, membentuk sebuah wujud yang membuat kedua mata Xiali terbelalak.
"Tunggu, CAE!" pekiknya berusaha mencegah.
Sayang sekali langkah cepat Xiali tidak mampu membuatnya menyusul Shenguang. Tangannya berusaha meraih-raih, tetapi semua sudah terlambat.Cahaya putih menyalip di antara jemarinya, kemudian menutupi seluruh pandangan. Sosok Shenguang menghilang dalam sekejap, begitu pula segala sesuatu yang dahulu berada di dalam pandangannya.
***
"Begini caramu bekerja? Hanya duduk dan memperhatikan?" Sindir sebuah suara maskulin, milik sesosok pemuda yang bersandar pada dinding di sebelahnya.
Alicia lantas melirik kepada sang rekan. Namun hanya sejenak, ia kembali memeluk lutut dan memperhatikan belasan siswa di hadapannya.
"Ya, menonton adalah segalanya. Ada yang salah dengan itu?" balas si gadis berambut pirang sepucat kelopak bunga cherry blossom tersebut.
Ia menghela napas resah. Pasalnya lama sekali Yichen, sang ketua OSIS, membuat keputusan di tengah tumpukan saran dari siswa lain. Sedangkan ia sudah lelah, pegal, dan pengap berada di dalam ruang bawah tanah tersebut. Rasanya ingin segera menghirup udara segar di luar sana.
Apalagi hanya ada satu jendela ventilasi di ruangan minim pencahayaan, meski matahari masih melambung tinggi di angkasa ini. itu pun ukurannya sangat kecil. Tidak pernah dibuka, sampai jaring-jaring besinya berkarat, kacanya tertutup lumut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through The Universe
FantasyAntologi submisi cerpen untuk tugas TuM1S di @SiriusInk Kira-kira kisah apa saja yang dicatat Star Admiral kita untuk dilaporkan kepada Central? #SiriusInkParty