Ruang kantor serba kaca di lantai tiga CENTRAL mendadak gaduh oleh suara bedebam yang cukup kuat. Rupanya seorang pria berseragam hitam-hitam baru saja membanting tabletnya ke atas meja.
Beruntung ruangan itu adalah kantor pribadi, jadi ia bebas melakukan apa saja, termasuk memecahkan emosi. Padahal dia selalu dikenal dengan bertemperamen dingin.Semua itu disebabkan oleh sesuatu yang terpampang di layar tablet barusan. Tepatnya sebuah naskah berjudul 'From Another View' yang ditulis oleh pimpinan party bernama Sirius Ink.
Kelompok yang menjadi topik hangat pada musim lalu karena kenekatan mereka melakukan investigasi tanpa izin. Parahnya lagi, dialah yang melakukan pengawasan selama pimpinan party tersebut menjelajah universe kemarin. Namun dia juga yang terkejut dengan hasil naskah yang dilaporkan.
Masalahnya kemarin lusa dia pulang dengan keadaan 'tidak baik' dan harus beristirahat secara intensif. Dia jadi tidak bisa mengawasi apa yang ditulis Alicia--pimpinan Sirius Ink tersebut.
Mengerjaiku? Atau serius, ini naskah yang dia setorkan ke CENTRAL? Si pemilik rambut segelap malam tersebut tidak bisa menebak.
Dan entah hanya perasannya atau memanb kenyataan, ia merasa naskah tersebut sengaja ditulis untuknya. Seketika ia membatin, sungguh aneh.
Mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja, ia segera mencari kontak bernama 'Alicia'. Kemudian dengan satu ketukan, sambungan suara pun terjalin.
"Alicia, apa-apaan yang kau tulis ini?!" Main berteriak pada earphone wirelessnya, dia bahkan tidak mau menunggu sapaan selamat pagi dari kawannya.
"Heeei, tadi malam baru discharge dari rumah sakit, kenapa sudah marah-marah?" balas Alicia di ujung sambungan.
"Kau suka? Kuubah sudut pandang dan premis seperti yang kubilang tempo hari," lanjutnya.
"Dan menjadikanku protagonis?! Ini ide terbaikmu?" sambar rekannya tidak mau santai, "juga apa-apaan judul itu?"
"Maklumkan tekanan deadline. Kenapa kedengaran marah begitu?" balas sang Admiral setelah sekian jeda, "lagipula kita tidak bisa pulang dengan tangan kosong. Aku harus menulis sesuatu."
Parahnya lagi ia terkikik-kikik, bukannya menunjukkan penyesalan karena menggunakan nama 'Wang Shenguang' tanpa izin.
Padahal di sisi lain, pengawasnya tengah pusing tujuh keliling memikirkan reaksi pengawas lain, story keeper, bahkan Kaisar ketika membaca naskah tersebut.
"Kau mau kita berdua dihukum?"
"Aman, aman. Aku sudah konsultasi pada supervisor lain dan mereka bilang tidak apa-apa menulis begitu."
"Pengawas mana?"
"Eeeh ... kurasa sebaiknya tidak usah tahu, Cae. Pokoknya beres,"
"Berhenti memanggilku Cae!"
Sekali lagi Alicia tertawa. Kedengarannya senang sekali membuat orang kesal pagi-pagi.
"Tapi tetap, terima kasih karena bantuanmu tempo hari," tutur Alicia lagi, "bagaimana jika ... kutraktir makan siang? Sekalian merayakan kepulihanmu. Jangan marah, ya?"
Pria yang dipanggili Cae tersebut bergeming sejenak. Setelah segala perbuatan di balik punggung, apakah sekarang Alicia mencoba menyogoknya?
Sang supervisor menjatuhkan diri dengan kasar ke kursi berputar. Ia memijat kening sambil menghela napas, meratapi nasibnya kenal dengan sang pimpinan Sirius Ink tersebut.
"Baiklah, tapi kau harus mendengarkan tanggapanku," balasnya penuh penekanan.
"Eh? Tapi, kan, naskahnya sudah selesai dikumpulkan."
"Memangnya aku peduli?!" amuk sang pengawas meneriaki ponselnya. Untung saja ruangan itu kedap suara, sehingga tidak ada yang mendengarnya Out Of Character begini karena Alicia.
Ia mendengus kesal. "Meskipun sedang sakit, aku tetap pengawasmu, Miss Admiral. Salahmu sendiri berpaling pada pengawas lain. Sekarang segeralah menghadap ke kantorku, or You'll be dead!"
Kali ini giliran Alicia yang menjadi sunyi. Padahal lawan bicaranya pikir, Alicia akan mengelaknya langsung. Sungguh aneh.
"Alicia, kau dengar?" tegur si pengawas.
Barulah Alicia menyahut, "Oh? Oh! Iya, ya, aku dalam perjalanan ke sana."
Responnya membuat si pengawas mengernyit. Namun ia terlalu sibuk untuk mengutarakan kebingungannya.
"Kalau begitu, sampai jumpa--"
"--Cae! Kau tidak akan percaya!" sela Alicia, mendadak terdengar sangat berantusias, "aku baru saja mendapat surat ... dengan cap Kaisar!"
Yang dipanggil langsung duduk tegang. Surat dari Kaisar? Jarang sekali Kaisar mau menulis surat untuk party tidak terkenal. Jangan-jangan kali ini Kaisar kurang puas dengan kinerja party Alicia musim kemarin? Si pengawas tidak bisa berhenti berpikiran negatif.
"Apa kata beliau?" tanyanya serius.
Alicia terkikik-kikik di ujung sambungan. "Musim ini, Kaisar ingin kami membuat film dokumenter dari beberapa naskah di story bank kami. Bekerja sama dengan rumah produksi milik Lunaris Production dan dibintangi oleh aktor yang merupakan talent-talent mereka."
Kedua alis rekannya menukik ke dalam saking tidak percaya. Baiklah, barusan merupakan kabar baik, tetapi dia tidak menyangka Sirius Ink akan mendapatkan kesempatan tersebut secepat ini.
Bukan adrinya dia tidak ikut senang dengan kabar ini, hanya saja, "Tidak mungkin."
"Nah, 'kan! Tidak percaya!" Alicia terkikik-kikik lagi, "aaah ... Naskah apa yang sebaiknya kami persiapkan, ya?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Through The Universe
Viễn tưởngAntologi submisi cerpen untuk tugas TuM1S di @SiriusInk Kira-kira kisah apa saja yang dicatat Star Admiral kita untuk dilaporkan kepada Central? #SiriusInkParty