gaeza

9 0 0
                                    

taman

jadi bengkel vayra tuh ada taman juga buat orang orang nunggu biar gak boring kata dia mah, ada juga yang ruangan tapi gaeza milih di taman.

"ngomong ngomong ini bengkel milik kamu" -gaeza

"bisa di bilang gituh" -vayra

"kenapa kamu bikin bisnis otomotif, kamu gak malu?" -gaeza

"selagi halal kenapa gak di jalanin" -vayra

"kamu mulai dari kapan kepikiran buat bikin bisnis ini" -gaeza

"dari kecil saya sama kakek suka di bawa ke sini, sebenernya bisnis kakek, cuman sekarang saya yang handel" -vayra

"ouh jadi kamu dari kecil emang suka otomotif?" -gaeza

"bisa di bilang gituh" -vayra

"jangan formal dengan saya"

"lah kak gaeza juga formal"

"panggil eza aja ra"

"lu mau nunggu di sini aja bang gak ke sana" vayra sembari menunjuk ruangan.

"enggak papa gua lebih suka di ruangan terbuka "

"raaa kakek datang" teriak ijan

"eum bang gua ke sana dulu yah" -vayra

"ya udah saya juga mau balik lagi ke kantor" -gaeza

"aduh sorry yah" -vayra

"gak papa lagi pula saya yang harus minta maaf udah buat kamu terlambat" -gaeza

"kok bang eza tau si" -vayra

gaeza hanya tersenyum "saya sangat berterima kasih, kamu lain kali bisa main ke kantor saya" -gaeza

"sama sama bang santai aja, kalo gua free gua ke sana" -vayra

"saya pamit yah" -gaeza

"iya bang hati hati" -vayra

itulah awal mula mereka saling kenal, dan nijar sudah tau tentang cerita itu. awalnya nijar tidak mengira gadis itu adalah gadis yang sama menolong nya saat dahulu, tetapi saat gaeza menceritakan ia di tolong saat mogok, ia jadi teringat sosok ara, dan dugaan nya benar jikalau gadis yang selalu menolong tanpa melihat orang baik atau jahat itu adalah vayra, gadis yang menetap bertahun tahun di hatinya.

semua orang tidak ada yang tahu tentang perasaan nijar terhadap vayra banyak orang tahu jika vayra dan nijar adalah rival, bahkan gaeza sendiri tidak mengetahui hubungan mereka berdua, gaeza tidak tahu jikalau nijar sudah mengenal vayra lebih dulu dari diri nya.

"siapa bang yang baru keluar"

"vayra"

"yang lu ceritain"

"iya"

"vayra yang smp nya dia smp gue ?"

"mana gw tau"

" dia sekolah di smansa sekarang ?"

"liat aja baju nya"

"ko lu gak cerita si"

"ngapain gua cerita ke lu, gak guna"

"gue bakalan kejar dia"

"kalo buat main main mending lu jadi homo"

"gua serius bang"

"serah lu, sampe lu sakitin dia gua bacok"

"ya Allah bang gua adek lu masa lu lebih milih adek angkat"

live for the future (vayra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang