saat mereka sedang menikmati makanan mereka masing masing, tiba tiba empat orang manusia menghampiri meja mereka.
"gais, kita boleh gabung gak" suara seorang gadis. yang langsung menghentikan aktivitas mereka semua, dan langsung menatap wanita itu bersamaan.
"em vayra"
"lu gak perlu nanya vayra, coba lu liat kosong gak kursi kita" ketus doji
"asal lu tau yah, kalo pun meja kita kosong gak akan gue kasih tempat" cetus dania.
"oh, sorry kalo gituh, dah ganggu kalian, makasih" kesal nya dan langsung pergi meninggalkan meja vayra dkk
"gak ngerti gue sama pola hidup mereka" -dania
"udah lah, jangan di bahas makan lagi aja" santai vayra dan mereka pun kembali menyantap makanan nya kembali.
"eh na, kok ku pucet banget" tanya kiki
"gak papa gue lupa gak pake gincu" jawab hana
"gue denger lu deket sama cowo" saut reyno
"anjay gue jamin yang nikah duluan itu lo, di antara kita semua" seru kiki yang di setujui oleh mereka.
"ngaco lu pada, heh rey gue gak deket sama siapa siapa"
"kalo ijan" jawab nijar
"oh, oh lu sama bang ijan, pantes aja lu suka senyum senyum sendiri"
"raaa pacar lu gue kulitin boleh gak sih"
"boleh aja" santai vayra
"lah kok gituh yang, pacarnya mau di jahatin kok boleh"
"tau ah jar"
"gais gue pergi duluan yah,ada urusan""mau di anter gak ra" tanya dania
"gue bisa sendiri kalian lanjut aja" jawab ara langsung meninggalkan kantin dan menuju tempat lain.
saat ia menuju taman belakang, ia di tahan oleh 4 orang wanita, yang sebelumnya meminta bergabung saat di kantin.
awalnya vayra ingin menghiraukan mereka tetapi salah satu dari mereka menarik nya dan pada akhirnya ia terpaksa untuk bergabung.
"apaan"
"vayra, kenapa -"
"kalian yang kenapa, gue gak punya wenang, kalopun gue iyain, temen temen gue yang gak akan setuju" kesal vayra, karena ia tau mereka menahannya karena alasan makan tadi
"ciwa gue udah diem yah, dan gak cari gara gara sama lu""widih gue maafin kalo tentang meja tadi, gue cuman mau bilang temen lu bego banget, mau aja di perbudak sama gue" jawab ciwa sembari tersenyum licik
"emang cewe iblis lu anjing" dingin vayra sembari berjalan.
"cepuin aja dia pasti milih gue kok" teriak ciwa karena jarak nya dengan vayra lumayan jauh. teriakan itu mereka tertawa bersama dan pergi dari tempat itu.
"emang gila ya tuh cewe"
taman belakang
"gimana"
"gue bisa bikin cewe itu diem gak berulah, asal lo bantuin gue" saat vayra mendengar harus ada timbal balik vayra pun ingin pergi namun di tahan.
"ra mungkin kali ini lo gak butuh gue, tapi gue yang butuh lo ra, gue mohon"
"apa yang harus gue lakuin"
...
jam sekolahpun selesai seluruh siswa siswi pun satu persatu meninggalkan ruang kelas.
"na lo mau ikut gak?" tanya nya kepada hana yang sedang memasukkan bukunya kedalam tas
"enggak ah gue ada janji" jawab hana sembari menglirik dania dan vayra
"janji sama siapa" tanya dania yang kepo
"kak ijan"
"lo janjian mau kemana sama si ijan"
"gak tau, tapi gue udah janji buat ikut"
"ya udah, hati hati"
"kalo ada apa apa, telpon gue" pesan ara pada hana."siap santai"
akhirnya mereka pun berpisah di parkiran, vayra pun menaiki motor ya di bawa dania, awalnya jika hana ingin ikut mereka akan pergi ke mall, tetapi karena hana tak ikut ia pun akhirnya memilih pergi ke markas di tambah juga panggilan dari sang kaka.
"kenapa bang"
"kamu bantuin dia" melirik orang yang ada di sebelahnya.
"iya kak"
"sekarang kita susun mau gimana dulu"
"tinggal datang ke tempat nya aja kaya biasa"
"mereka itu bukan kelompok sembarangan"
"udah gue datang sama dania berdua dulu, selebihnya kaya biasa"
...
kedua gadis itu mendatangi tempat yang biasa digunakan oleh orang yang mereka cari. dengan langkah berani mereka melangkah, vayra dengan lolipop yang ada di mulutnya menjadi salah satu ciri khas saat ia akan membuat keributan, begitupun dengan teman nya dania. mereka berdua sering di juluki kelinci liar.
julukan tersebut mengarah pada paras mereka yang cantik tetapi mempunyai kepribadian yang liar. tepat saat mereka berada di kumpulan para pria vayra langsung di sambut oleh ketua dari geng tersebut.
"ada urusan apa sampe kalian berani datang kesini, tanpa pengawalan?" tanya nya sinis, karena orang tersebut selalu kalah dari pertaruhan nya dengan vayra.
"rida gue cari cewe itu" dingin vayra memberikan foto gadis bernama rida kepada lelaki itu. membuat lelaki itu terdiam sejenak lalu merobek foto tersebut.
"gue gak tau" kini dari nada sinis berubah menjadi dingin. sembari menatap vayra nyalang. vayra pun tersenyum manis kepada lelaki itu.
"faik gue tau rida pacar lu kan ? hahahah" jawab vayra riang membuat faik terdiam mendengar tanggapan dari vayra, setelah itu vayra melemparkan puluhan foto kepada faik.
"lo bisa pikirin lagi, gue tunggu kabar dari lo, kita berburu sama sama, atau bahkan lo bisa jual buruan lo ke gue" ujar vayra dengan smik nya dan langsung pergi meninggalkan markas tersebut dengan riang.
"padahal gue udah siapin buat baku hantam" pelan vayra yang terdengar oleh dania, dania tak habis Fikri dengan rekan nya ini, jika vayra ingin baku hantam kenapa tak langsung hajar saja faik, batin dania membuat vayra menoleh ke arahnya.
"lo mau langsung ke mini market" tanya vayra
"gak tau, kayanya gue pulang langsung aja"
"gue tau lo pasti bisa" ujar vayra sembari menaiki mobil nya. yang di balas dengan senyuman oleh dania
"ra gue duluan yah, lo hati hati"
"iya lo juga hati hati dan"
saat itu dania langsung meninggalkan tempat tersebut juga vayra, ia rasa kini tengah tidak enak badan, di tambah lagi suara nya yang mulai sedikit serak membuatnya sangat tidak nyaman.
sedangkan di sisi lain kedua insan yang kini sedang menyaksikan film disney favoritnya yaitu aladin menikmati dengan sangat riang.
tak lain dan tak bukan yaitu hana dan aijan semua karena kemauan Hana, walaupun aijan tidak terlalu menyukai kisah fantasi namun hana sangat menyukainya yang membuat aijan mau tak mau menuruti nya.
"waw kak aku pengen banget punya pasangan kaya aladin yang akh pokonya cowo idaman"
"aladin kan maling na"
"ka ijan mah bikin cerita ini jadi logis, kalo nonton yang kaya gini tuh harus di kesampingkan hal barbau logis, biar film nya bisa di nikmati"
"iya deh" saut aijan sembari mengelus kepala hana, hana pun selalu mengomentari film tersebut saat mereka sedang makan, membuat aijan sedikit pusing tapi menghabiskan waktu bersama hana adalah hal yang selalu aijan inginkan.
semua ocehan hana membuat nya selalu merindukan sosok gadis yang kini ada di depan nya

KAMU SEDANG MEMBACA
live for the future (vayra)
Randomyang sudah kita rencanakan terkadang tak terlaksanakan, aku dan kamu sudah di takdirkan tak bersama