Ibu dan adik
🤖🤖"Grisel, sudah siap?"
"Udah, Pa"
"Yang sopan ya nanti? Jangan cemberut, jangan jutek, harus ramah dan murah senyum pokoknya"
"Iya iya" Griselda menjawab dengan nada malas yang sangat terdengar jelas.
Griselda dan ayahnya sudah siap untuk pergi menemui calon istri ayah Griselda di salah satu restoran ternama.
Griselda memakai pakaian yang cukup simpel, cukup menjadi dirinya sendiri. Sementara ayahnya yang tentu menggunakan setelan jas mahal seperti biasanya.
🤖🤖
"Udah lama nunggu? Maaf tadi agak macet soalnya" Begitu membuka pintu ruangan VIP itu Griselda bisa melihat ada dua orang di dalamnya, dia yakin kalau wanita yang terlihat seumuran dengan ayahnya itu adalah calon ibu tirinya. Dan yang satu lagi, Griselda tidak terlalu yakin, tapi mungkin itu anak dari wanita yang akan menikah dengan ayahnya.
Wanita itu tersenyum ramah, begitu juga dengan anak perempuan yang mungkin seumuran dengan Griselda.
"Engga apa apa, mas. Kita juga baru sampai kok""Ah, syukurlah kalau begitu" Griselda dan ayahnya duduk di kursi yang telah disiapkan. Griselda yakin, setelah ini pasti acara perkenalan.
"Oh iya, perkenalkan ini anakku namanya Brianna Griselda Madline, panggil saja Grisel" kata Dhafin, ayah Griselda.
Wanita itu tersenyum, memang sedari tadi ia tak melunturkan senyumnya barang sedetikpun. Ia mengulurkan tangannya, "halo Grisel? Perkenalkan, saya tante Linda"
Griselda memperhatikannya, cantik. Cantik dan terlihat seperti ibu yang baik, setidaknya Griselda berpikir jika wanita ini tidak akan menjadi ibu tiri yang kejam seperti cerita dongeng. Griselda membalas jabatan tangan dari wanita yang bernama Linda ini.
"Salam kenal, tante Linda""Nah, kalau ini anak tante. Namanya Carabella Laluna" Griselda beralih menatap perempuan yang sedari tadi juga tersenyum lebar, terlihat sangat antusias. Dan ya, tebakannya benar tentang perempuan ini.
"Halo kak Grisel! Namaku Abel. Akhirnya kita bisa ketemu, udah lama banget aku pengen ketemu kakak!" katanya terdengar sangat antusias.
"Oh, halo Bel, gue Grisel" berbeda dengan Carabella, Griselda memperkenalkan dirinya tanpa menunjukkan antusiasmenya.
"Em, kalau gitu ayo kita pesan makanan" potong Dhafin.
Setelah pelayan mencatat pesanan mereka, Carabella kembali berucap.
"Aku seneng banget waktu Papa Dhafin bilang punya anak perempuan yang satu tahun lebih tua dari aku, artinya aku bakalan punya kakak" ucapnya senang."Bahkan, anaknya tante Linda ini udah manggil Papa dengan sebutan 'Papa' itu artinya mereka udah kenal lama tanpa gue tau" batin Griselda tersenyum miris.
Griselda tak memberikan respon apapun, hanya tersenyum tipis lalu kembali memasang wajah tanpa ekspresi.
"Oh iya Grisel, nanti awal semester 2 Abel akan sekolah di tempat kamu sekolah, nak. Katanya Abel ingin dekat dengan kakaknya" ucap Linda tiba tiba. Jujur hal yang dikatakannya sedikit membuat Griselda terkejut.
"Gue belum ngomong kalau gue setuju sama pernikahan mereka. Kenapa udah main kakak adekan aja nih" lagi lagi Griselda berbicara dalam hatinya. Menurutnya orang orang yang berada di ruangan ini sebenarnya sama sekali tidak akan merasa kurang lengkap apabila tidak ada dirinya. Dia hadir hanya sebagai formalitas.
Seakan mengerti dengan melihat anak perempuannya yang tidak memberikan respon apapun, Dhafin kemudian angkat bicara.
"Sel, papa minta maaf karena mendadak ngasih tau kamu soal pernikahan papa sama tante Linda. Seperti yang kamu tau, papa ada proyek di Bandung selama hampir satu tahun ini, nah di Bandung papa bertemu dengan tante Linda. Tante Linda ini dulu adalah teman Papa saat masih kuliah. Karena kehendak Tuhan akhirnya kami bisa sampai dititik ini dan satu minggu lagi kami akan melangsungkan pernikahan"Setelah mendengar penjelasan dari sang ayah, Griselda lantas tertawa kecil.
"Pendapat Grisel segitu enggak pentingnya ya, Pa?"Linda dan Carabella terlihat cemas dengan situasi saat ini, sebelumnya ayah Griselda sudah memberi tau Linda dan Carabella bagaimana sifat Griselda yang sedikit kasar dan sulit untuk diatur sejak perceraian ayah dan ibunya. Mereka pikir tidak akan terjadi sesuatu yang buruk, tapi tampaknya Griselda tidak menyukai rencana pernikahan ini.
"Aku bahkan engga tau apapun soal ini. sedangkan keluarga tante Linda ini kayaknya semua udah tau bahkan udah deket banget sama Papa" lanjut Griselda karena ayahnya tak kunjung menjawab pertanyaannya.
"Grisel, kamu kan tau kalau papa di Bandung dan kamu di Jakarta-"
"Waktu papa ke Jakarta juga engga ada ngasih tau aku?"
Belum sempat Dhafin menyelesaikan ucapannya, pertanyaan tambahan dari sang putri membuatnya tidak tau harus menjawab apa lagi. Ia sendiri sadar, salah besar jika hal seperti ini tidak diberitahukan jauh jauh hari. Namun semua sudah terlanjur terjadi.
Linda memberanikan diri untuk membantu Dhafin menjelaskan situasi ini pada Griselda, sementara Carabella berdoa dalam hatinya agar semua baik baik saja.
"Emm, Grisel. Maaf ya kalau kami sudah menyakiti hati kamu. Kalau kamu keberatan dengan ini-""Papa dan tante Linda akan tetap melangsungkan pernikahan minggu depan, semuanya sudah siap, dan pendapat kamu tidak akan merubah rencana Papa!"
Griselda lagi lagi tertawa kecil, matanya berotasi, sepertinya ayahnya ini sangat ingin menikah dengan wanita ini. Griselda tau dan bisa menebak apa yang akan diucapkan Linda. Dan sepertinya ayahnya pun tau, maka dari itu sebelum Linda selesai bicara, ayahnya telah lebih dulu mendeklarasikan keputusan akhir dari semua rencana ini.
"Iya, terserah Papa" Hanya tiga kata itu yang terakhir kali Griselda ucapkan malam itu, suasana sangat canggung hingga makan malam selesai. Carabella menjadi satu satunya orang yang paling semangat untuk membuat suasana lebih baik, namun usaha gadis cantik itu tidak membuahkan hasil yang bagus.
🤖🤖🤖
Acara pernikahan berjalan dengan lancar. Pernikahan ini dihadiri oleh cukup banyak tamu undangan. Keluarga, teman juga rekan kerja dari pihak laki laki dan perempuan. Sahabat sahabat Griselda juga datang, tapi mereka tidak bisa berlama lama karena mereka harus mempersiapkan segala sesuatu untuk touring besok pagi, seharusnya Griselda juga ikut dalam acara persiapan itu, tapi karena biar bagaimanapun ini adalah acara penting ayahnya, jadi sahabat sahabatnya melarang Griselda ikut dalam persiapan hari ini, ia hanya akan ikut besok pagi saat touring.
Griselda menatap ayahnya, ibu tiri dan adik tirinya sedang berbincang setelah acara selesai beberapa menit yang lalu.
"Gue bingung harus bersikap gimana, gue aja nggak ngerti sama diri gue sendiri" katanya pelan.
Sibuk dengan pikirannya sendiri, Griselda tidak sadar jika Carabella ada dihadapannya saat ini. "Kak, ayo ikut aku ke mama sama Papa" Griselda tidak bisa menolak karena Carabella langsung menarik pergelangan tangannya.
"Grisel, kamu ikut Papa tinggal di rumah Papa ya? Sama mama Linda dan Abel juga" ucap Dhafin. Griselda sudah menduga hal seperti ini akan terjadi.
220918 9.14pm

KAMU SEDANG MEMBACA
Us
أدب المراهقينKehidupan akan terasa sangat berat untuk sebagian orang, apalagi jika orang itu enggan berdamai dengan dirinya sendiri. Brianna Griselda Madline mencoba membuktikan ucapan orang orang jika kita mau belajar menerima dan bersyukur atas apa yang kita...