1%

13 0 0
                                    

Keluarga Baru?



"Ayo cepetan pose yang bener dong"
Sorang gadis dengan rambut sebahu sedari tadi kesal karena teman temannya yang susah sekali diatur.

"Gue nggak ikutan ah, kalian doang yang lulus, gue baru mau naik kelas 8 masa ikutan?" cowok tinggi yang pakaiannya berbeda dengan yang lainnya itu berdiri dari duduknya.

Gadis berambut sebahu yang masih sibuk mengatur teman temannya pun berdecak kesal, "ini bukan foto kelulusan, Kalandraaaaa. Ini foto geng, geng paling keren kita"

Cowok bernama Kalandra itu memasang muka kesal, "alay lo, Sa!"

Berjalan menghampiri lalu memukul kepala Kalandra dengan pelan namun dengan ekspresi kekesalan tingkat tinggi "Heh! Panggil gue 'Kak Rissa', gue lebih tua dari lo!" katanya dengan menekankan kata 'Kak'.

"Iye si paling tua" Kalandra pasrah saja daripada tidak selesai selesai, memang temannya yang satu ini suka sekali membuatnya kesal.

"Udah buruan lah, panas ini" ucap Clarissa kemudian kembali bergabung dengan teman temannya yang sudah siap untuk foto bersama.

"Oke siap ya..."

🤖🤖


"Gue cariin kemana mana, taunya disini jadi penunggu danau" seorang gadis dengan penampilan sedikit berantakan itu tersadar dari lamunannya. Menatap seseorang yang baru saja datang dan kini duduk di sebelahnya.

"Ngapain lo?" tanya gadis itu bingung.

"Harusnya gue lah yang nanya, lo ngapain?"

"Nggak perlu gue jawab juga lo tau jawabannya kan, Vin?"

Cowok itu tertawa pelan, "engga tuh"

Menghela nafas berat, gadis itu kemudian menatap lurus pada danau luas yang ada di depannya, "huhh, tadi papa ke rumah. Papa bilang mau nikah lagi minggu depan" cowok di sampingnya terlihat sedikit kaget namun tetap mendengarkan.

"Gue belum siap aja rasanya, mama udah bahagia sama keluarga barunya, sekarang giliran papa yang mau bahagia sama calon keluarga barunya" cowok itu bisa merasakan apa yang sahabatnya rasakan.

"Gue takut kalau gue bakalan bener bener sendiri, ya walaupun pas mereka masih sama sama juga gue tetep sendiri sih karena kesibukan mereka sama dunia kerja"

"Terus kenapa lo malah kesini? Bokap lo belum balik juga tadi"

"Gue agak marah sama papa, papa mutusin semuanya sendiri. Apa sebagai anak pendapat gue ini nggak penting ya? Dulu mama juga gitu, tiba tiba aja nikah lagi tanpa nanya gue setuju apa engga. Gini gini gue juga masih anak mereka kan?"

Kavindra, laki laki yang bergegas mengikuti sahabatnya saat tau sahabat sekaligus tetangganya itu keluar dari rumah setelah kedatangan ayah Griselda, sahabatnya. Ia tau betul jika Griselda sedang tidak baik baik saja, dan hal itu sudah terbukti.

"Lo salah kalau bilang lo itu sendirian, ada gue. Ada Ayah sama Bunda, ada si Alan, ada Lio, ada Rissa sama Eza juga. Lagian kenapa lo nggak ikut mama atau papa lo aja? Lo takut nggak tetanggaan  sama gue lagi?" Kavindra mencoba menghibur sahabat yang sudah sangat mengenal dirinya dengan candaan ringan.

Bibir cewek itu membentuk senyum tipis, Kavindra benar, Griselda tidak sendirian, ada begitu banyak orang yang selalu ada untuk dirinya, namun tetap saja, di dalam hatinya ia masih sangat membutuhkan orang tuanya untuk selalu ada di sisinya.

UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang