*Support author!
***
Kaizo baru saja selesai berbicara dengan ayah nya di telepon, ayah nya bilang ia dan Cynthia di panggil ke sekolah karena Kaizo dan Varel menghilang tiba-tiba tanpa kabar.
Sudah ia duga dari jauh-jauh hari, pergi ke luar negeri memang ide yang bodoh, namun itu satu-satunya jalan agar ia dapat bersama Varel tanpa gangguan.
Atau mungkin saja gangguan yang lebih besar sedang menunggu mereka? Semoga saja tidak...
"Kata ayah apa?" Kaizo lalu membalikkan tubuh nya ke belakang dan menghampiri Varel yang tadi bertanya.
"Dia cuma di suruh kasih keterangan kita aja. Sama, mama kamu juga." Jelas Kaizo yang di angguki Varel.
Lelaki imut itu sibuk membersihkan meja TV dengan kemoceng, sedangkan Kaizo yang tadi nya tengah olahraga terpaksa menghentikan aktivitas nya.
Sudah dua hari mereka tinggal di sini, dan juga sudah beberapa kali mereka bercinta.
Di rumah hanya ada Kaizo dan Varel, tukang kebun yang waktu itu hanya datang jika saat Kaizo memanggil nya saja. Tak ada pembantu atau semacam nya, karena Varel berkata bahwa ia ingin latihan menjadi seorang istri.
Tak perlu dijelaskan bagaimana perasaan Kaizo saat itu, tentu saja ia sangat bahagia Varel bisa mencintai nya. Ia merasa sangat beruntung.
Pernikahan mereka sudah di persiapkan secara perlahan dan kemungkinan mereka akan menikah minggu depan.
Rencana nya setelah menikah mereka akan melanjutkan pendidikan, Kaizo juga sudah mulai beraktivitas di perusahaan nya.
Selesai membersihkan meja TV, Varel lalu beralih ke dapur dan melihat apa yang tersedia di sana. Memang dasar nya anak manja, Varel mengaku bahwa ia tak bisa memasak.
Dengan diam-diam ia mengambil ponsel nya dan memesan makanan, "duh semoga Kaizo nggak tahu," gumamnya.
Ia menyiapkan beberapa piring di meja makan, selama ia menunggu makanan nya Varel menyempatkan untuk melihat tutorial dari Youtube.
Varel malu sendiri mengingat ia harus belajar masak dari ponsel nya karena ia belum pernah memasak.
Selama tinggal bersama ibu dan ayah tiri nya Varel tidak pernah memegang alat-alat dapur, maklum anak mami.
"Sayang kamu lagi ngapain?" Tanya Kaizo sedikit teriak. Varel panik, ia lalu menghampiri suami nya. "Emm gini, di atas ada banyak serangga tadi. Gimana dong?" Bohong Varel demi harga diri nya.
Kaizo bingung lalu tanpa basa basi ia naik ke lantai 2 dan mengecek apa yang Varel bilang tadi. Hal itu ia lakukan agar dapat mengulur waktu.
Tak lama pesanan nya datang dan ia buru-buru mempersiapkan nya di piring, tak lupa ia juga membuat dapur nya sedikit kotor agar Kaizo tak terlalu curiga.
"Kaizo, sini ayo makan." Teriak Varel dari bawah tangga. Kaizo pun turun, "nggak ada serangga tuh," ucap nya pada Varel. "Udah pergi kali," jawab nya asal.
Kaizo yang melihat banyak makanan di meja puj bingung, "ini makanan dari mana?" Ia melihat ke meja dapur nya yang sedikit kotor.
"Kamu yang masak?" Varel mengangguk antusias, ia mengontrol mimik wajah nya agar terlihat santai dan tidak panik.
"Hehe, makasih." Kaizo menyomot salah satu makanan dan memakannya. Ia lalu melirik Varel yang menampilkan wajah percaya diri.
"Enak, kamu mesen di mana?" Varel melebarkan mata nya, "n-nggak! Varel nggak mesen. Ini Varel masak." Jawab nya terbata-bata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Uke 2
Teen FictionSERIES KEDUA DARI BAD UKE !WARNING! • Area Boyslove/bxb,dll • Cerita dewasa! • Homophobic di larang mendekat! [SLOW UPDATE] *** Kaizo mencintai Varel, begitu pun sebaliknya. Setelah menghadapi kenyataan pahit dan penghalang hubungan mereka, akhirnya...