*Support author!
***
Mereka pun sampai di tempat makan yang lumayan berkelas, Varel tak henti-hentinya memeluk kucing kecil itu gemas.
"Kamu taro dulu kucing nya, ayo makan." Ucap Kaizo yang membuat Varel menatap malang pada kucing kecil nya.
"Bye-bye kucing kecil, aku makan dulu, ya? Kamu tunggu di sini." Varel kemudian menaruh kucing tersebut.
Kaizo mengambil tangan Varel dan menggenggamnya erat, mereka berjalan beriringan menuju tempat makan tersebut lalu masuk dan di sambut oleh pelayan.
Mereka duduk di kursi dekat jendela, "kamu mau pesen apa?" Varel berpikir sejenak. "Ini aja," jawab nya menunjuk salah satu menu.
Kaizo segera memesankan nya ke pelayan, "This one and this one, please sir." Sang pelayan mengangguk, "there are more?"
"For now that's all." Pelayan mencatat pesanan mereka lalu kembali mengangguk, "alright, wait a minute."
"Thankyou."
Setelah pelayan pergi, keadaan hening. Varel melihat ke luar jendela, "kamu kenapa? Apa yang lagi kamu pikirin?" Tanya Kaizo lembut.
"Nggak ada, cuma lagi nikmatin suasana aja." Jawab Varel sekenanya.
"Kalo kamu mau aku bisa kasih suasana ini setiap waktu buat kamu." Hibur Kaizo. Varel tersenyum kecil dengan pipi memerah, "nggak perlu, cukup kamu di sini aja."
Mereka berdua lalu saling melempar senyum satu sama lain, tiba-tiba terdengar deringan ponsel milik Kaizo.
Kaizo melihat nama seseorang di layar ponsel nya, "sebentar ya sayang." Izin nya lalu berdiri dan menjauh dari keramaian.
"Halo, ada apa?"
"Maaf mengganggu, tuan. Saya cuma mau kasih tahu bahwa kami telah menemukannya."
"Bagus, besok saya mau ketemu. Atur jadwal pertemuannya, pastikan dia orang yang tepat, saya ingin hasil nya memuaskan."
"Baik tuan."
Tutt.
Sambungan ponsel terputus, Kaizo kembali ke dalam dengan santai lalu duduk di kursi nya.
"Dari siapa?" Tanya Varel dengan wajah bosan.
"Dari Richard.
"Richard?"
"Iya, anak buah aku."
"Ohh."
Mereka lalu berbincang-bincang kecil untuk melengkapi suasana, tanpa Varel tahu, kejutan sedang menanti nya.
***
Selesai makan malam, sesuai janji Kaizo mereka pun ke market terlebih dahulu untuk membeli perlengkapan kucing.
Mereka juga memutuskan untuk membawa kucing kecil itu ke toko hewan untuk di periksa apakah ada luka atau penyakit semacamnya.
Ternyata kucing itu bersih dan hanya ada beberapa kutu saja yang singgah, dokter segera memberikan shampo anti kutu kepada mereka.
Mereka pun pulang dengan perasaan senang terutama Varel, "kita kasih nama apa ya?" Guman nya.
Kaizo tak bergeming, raga nya memang di sini namun pikirannya seakan pergi ke suatu tempat.
Tak dapat di pungkiri bahwa kini Kaizo tengah menyiapkan sebuah rencana, rencana yang mungkin dia lakukan tanpa persetujuan dari Varel.
Ia hanya bisa berdoa agar Varel tidak marah dan dapat menerima keputusan nya, bagaimana pun hal ini ia lakukan demi diri nya dan Varel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Uke 2
Teen FictionSERIES KEDUA DARI BAD UKE !WARNING! • Area Boyslove/bxb,dll • Cerita dewasa! • Homophobic di larang mendekat! [SLOW UPDATE] *** Kaizo mencintai Varel, begitu pun sebaliknya. Setelah menghadapi kenyataan pahit dan penghalang hubungan mereka, akhirnya...