*Support author!
***
Varel hanya berdiam diri di kamar seharian, menunggu Kaizo yang tak kunjung pulang. Bersama kucing kecil mereka, Varel memutuskan memberi nya nama Otong. Sebutan itu terlintas di otak nya ketika ia mengingat salah satu teman tahu bulat, yaitu Sotong.
Otong masih membiasakan diri di rumah ini, ia masih sibuk keliling sana-sini untuk mengenali aroma dari berbagai jenis benda.
Sesekali ia lewat di depan kamar dan melihat Varel yang meringkuk di atas ranjang. Laki-laki itu menatap lantai dengan pandangan kosong.
Lalu terdengar suara pintu di buka dari bawah, Varel yang mendengar itu pun segera mengintip ke bawah dan mengetahui bahwa Kaizo pulang.
Ia segera menyembunyikan diri nya di selimut, Varel mendengar Kaizo tengah berbicara dengan seseorang.
Kemudian Kaizo dan seseorang itu sampai di depan pintu kamar, berdiri tanpa mengeluarkan suara sambil menatap tubuh Varel yang di selimuti.
Kaizo melangkahkan kaki nya menghampiri Varel lalu duduk di tepi ranjang, "Varel... Bangun yuk, ada orang yang mau aku kenalin ke kamu."
Varel yang mendengar itu pun langsung menangis, ia tak sanggup. Apa Kaizo ingin menghancurkan hati nya? Kenapa laki-laki itu ingin mengenalkan nya pada seseorang yang akan menggantikannya?
Melihat Varel yang hanya diam membuat Kaizo tanpa pikir panjang langsung menggendong Varel di depan.
"Huwee!!! Turunin, hiks!" Tangis Varel di pelukan Kaizo.
Kaizo terkekeh, "liat dulu," bujuk Kaizo yang di gelengi keras oleh Varel. Ia mencengkram kuat kerah baju Kaizo sampai laki-laki itu merasa tercekik.
"Ugh! Uhh Sayang... Jangan di tarik," lirih Kaizo lalu dengan sedikit paksaan ia membuat Varel menatap seseorang yang sedari tadi berdiri menonton drama mereka berdua.
"Kamu jahat!! Hiks! Ka-ehh?" Varel terdiam kala melihat sesosok anak kecil manis yang sedang melihat nya dengan pandangan berbinar.
Varel tak bergerak sedikit pun, ia masih mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Siapa anak kecil ini? Kenapa dia sangat manis?
Anak kecil itu tersenyum lebar lalu menghampiri mereka berdua, "mama!" Pekik nya sambil memeluk Varel.
"Eh!" Varel masih saja kebingungan, ia menatap Kaizo seolah bertanya. Kaizo tersenyum, "mulai hari ini, dia resmi jadi anak adopsi kita." Bisik Kaizo.
"Hah?!"
***
Setelah Kaizo menjelaskan semua, Varel menangis kembali, ia lega karena Kaizo tidak mencari wanita untuk mengandung anak nya melainkan mengadopsi seorang anak.
Jika di ingat-ingat Varel jadi sangat malu.
Ia lalu berkenalan dengan anak kecil itu yang bernama lengkap Reynold Abarack atau sekarang resmi di ganti menjadi Reynold Ryis Anvaresta.
Reynold baru berusia empat tahun, seorang yatim piatu yang di besarkan oleh panti asuhan. Anak yang pendiam namun manja, membutuhkan kasih sayang dan cinta. Reynold atau yang biasa di panggil Rey mudah menurut, tidak cengeng dan pintar.
Kini mereka semua sedang berada di meja makan tengah makan bersama, tak lupa juga Otong yang ikut makan.
Rey duduk di pangkuan Varel, sedangkan Kaizo berada di kursi seberang. "Kenapa kamu nggak bilang dari awal?" Celetuk Varel di tengah-tengah acara makannya.
Kaizo berdehem, "ekhm, ya biar suprise aja. Tapi kamu nya malah salah paham."
"Ya gimana nggak salah paham coba?!Sikap kamu tuh beda banget, bikin aku mikir yang enggak-enggak."
Kaizo terkekeh, "iya-iya, maaf." Rey hanya bisa menyimak walau otak nya masih belum bisa memahami pembicaraan orangtua baru nya.
"Kamu mau jalan-jalan? Hari ini aku free." Ucap Kaizo, Varel mengangguk lalu kembali menyuapi Rey.
Setelah itu hening, beberapa menit kemudian mereka pun menghabiskan makanan nya. Kaizo dan Varel bersiap untuk pergi jalan-jalan, ia tak lupa mengajak Rey dan Otong.
Tujuan utama mereka adalah ke mall terdekat, lalu mereka memasuki mobil dan mulai berangkat.
***
Beberapa menit berlalu mereka akhirnya sampai di tempat tujuan, sebuah mall kelas tengah berdiri tak jauh dari parkiran.
"Kamu jangan jauh-jauh, nanti nyasar." Ucap Kaizo memperhatikan Varel yang kesusahan mengatur kedua anak nya, Rey dan Otong.
"Ish, berisik banget! Nih bawa!" Gerutu Varel lalu menyerahkan Rey pada Kaizo, ia menggendong Otong dengan erat lalu pergi meninggalkan Kaizo.
"Sebenernya siapa yang anak nya sih?" Gumam Kaizo tak habis pikir Varel malah memilih Otong daripada Rey.
Ia dengan kepala yang sedikit berdenyut pun menyusul Varel yang sudah berada di lobi.
Beberapa pasang mata melihat Varel yang tengah asik menggendong Otong tanpa memperdulikan tatapan di sekitar nya.
Varel tak perduli sekitar nya dan terus berjalan tanpa arah, ini lah kebiasaan nya yang sulit untuk di hilangkan, kebiasaan bingung saat berbelanja yang sudah mendarah daging di diri Varel.
Ia yang tidak tahu ingin membeli apa hanya bisa berjalan kemana pun kaki nya melangkah, di belakang Varel ada Kaizo yang tetap bertahan menggendong Rey sambil mengawasi pergerakan Varel.
Beberapa menit terlewat hanya karena Varel yang berjalan tak tentu arah, dan sampai lah mereka di bioskop.
Kaizo mengatur nafas nya, ia menaruh Rey di salah satu kursi lalu dengan kesal menghampiri Varel yang tengah memesan tiket.
Dengan cepat ia memeluk nya, Varel yang terkejut pun perlahan menoleh pada kepala Kaizo yang di letakkan di pundak Varel.
"Kenapa?" Tanya Varel.
Kaizo menyeringai, "kamu cepet banget jalannya, sengaja ya? Biar orang-orang ngira kamu masih sendiri?" Bisik nya menggoda.
Varel mendelik, "ih apaan sih!" Kaizo terkekeh lalu menggendong Varel di depan bersamaan dengan Otong dan membawa nya ke tempat Rey.
"Ish usil banget," omel Varel sambil memukul pelan dada Kaizo, pipi nya merah menahan malu.
"Awas ya kamu, nanti di rumah aku kasih hukuman!"
Varel tanpa pikir panjang langsung menarik tangan Rey untuk ikut bersama nya, sebelah tangannya ia gunakan untuk menggendong Otong.
Mereka memasuki bioskop dengan mulut Varel yang tak henti-hentinya mengomel. Kaizo terkekeh gemas melihat tingkah laku kekasih nya itu.
Ia ingin segera menikahi Varel, mengikat nya dalam janji suci, membahagiakan nya dan membuat nya selalu tersenyum
Ah ia jadi tidak sabar.
Kaizo menggelengkan kepala nya, ia lalu dengan perasaan senang ikut menyusul Varel, Rey dan Otong yang sudah lebih dulu masuk.
Kaki nya berhenti, ia celingak-celinguk mencari keberadaan ketiga keluarga nya dan melihat mereka berada di kursi pojok bagian tengah.
Tak lama ia pun sampai di samping Varel, "lho emang hewan peliharaan boleh masuk kesini?" Tanya Kaizo heran dengan Varel yang masih asik memangku Otong dengan santai.
"Boleh, aku bayar lebih."
Kaizo hanya bisa terdiam, ia tidak tahu ingin menanggapi bagaimana. Menurut nya Varel terlalu aneh, lelaki itu bahkan rela membayar lebih hanya demi membawa Otong.
"Untung sayang." Gumam nya pelan.
***
25/10/22
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Uke 2
Teen FictionSERIES KEDUA DARI BAD UKE !WARNING! • Area Boyslove/bxb,dll • Cerita dewasa! • Homophobic di larang mendekat! [SLOW UPDATE] *** Kaizo mencintai Varel, begitu pun sebaliknya. Setelah menghadapi kenyataan pahit dan penghalang hubungan mereka, akhirnya...