GLEN & STEVANO ~2

112 8 2
                                    








Apa kalian pikir Glen dan Stevano menjadi nakal karena di ganggu?

Tidak, mereka juga diganggu di rumah nya. Kalau sahabat Stevano ingin menjadi penerus perusahaan ayahnya beda hal dengan Stevano yang ogah dengan bisnis.

Begitu juga Glen, ibundanya selalu menyuruhnya untuk tidak usah lanjut kuliah dan langsung menikah dengan seorang pemuda kaya.

Namun, yang Glen inginkan bukan itu dia hanya ingin menamatkan pendidikan nya dahulu baru dia akan menikah dengan lelaki pilihan nya sendiri bukan dijodohkan ataupun pilihan orang tua nya.

Glen itu anak yang baik, manis dan cantik tapi karena selalu dipaksa ini dan itu oleh kedua orang tuanya dan juga diganggu oleh kakel, diapun merubah kepribadian nya.

Kalau Stevano dia anak yang rajin, pintar dan tentunya baik hati seperti Glen, ntah kenapa dia juga mengikuti jalan Glen menjadi anak nakal.

Kesimpulannya adalah kalo Glen masuk siringan, Stevano juga ikut masuk. Kalo Glen kecebur sumur, Stevano juga bakal ikut kecebur sumur.

Mau Glen melakukan apapun yang pasti Stevano juga bakal ikut lakuin apa yang bakal dilakuin Glen.



"Glen! Kemari bunda ingin memperlihatkan mu sesuatu"Glen berjalan dengan ogah ogahan.

"Ada apa?"tanya nya setelah sampai di hadapan sang bunda.

"Coba kau lihat, lihatlah ini Jevano pewaris ELL CORP bagaimana tampan bukan?"Glen merasa muak harus selalu memilih.

"Bun! Bisa gak sih berhenti liatin Len cowok-cowok kaya gini? Len mau namatin pendidikan dulu Bun!"Glen sedikit menaikkan suaranya.

"Kamu bisa tamatin SMA kamu dan menikah dengan salah satu pemuda pemuda ini kan?"demi apapun Glen tidak suka ini, dia tidak ingin pemilihan pemuda seperti ini dia ingin menemukan pria yang dia cintai.

"Bun Glen capek setiap kali bunda suruh Glen untuk ngikutin apa kata bunda Glen mau! Tapi gak dengan pernikahan atau percintaan, Glen gak suka!"Glen pergi meninggalkan bunda di ruang tamu sendiri dan masuk kedalam kamarnya.

"Vano pulang!"

"Van bisa tolong bunda?"bunda menghampiri Stevano.

"Itu Glen-

"Lagi? Bun biarin Glen sendiri yang milih cinta nya jangan maksa dia terus untuk nikah dong Bun!"

"Lagian Glen belum cukup umur, biarin dia cari cinta sejatinya Bun!"

"Tapi van-

"Bun biarin Glen tenangin pikirannya dulu bisa?"Stevano berusaha membuat bunda berhenti menghakimi Glen.

"Oke, bunda akan biarin Glen tenangin pikirannya dulu"

"Maksud vano tuh gk usah ishh, bodo ah Glen pusing gua"Stevano pun masuk kedalam kamarnya.


























"Gue benci, benci, benci, benci!"

"Aaaghhh"

"Kenapa sih gue selalu yang harus ngikutin apa keinginan mereka?"

"Kenapa orang tua gak biarin anak mereka berusaha dulu?"

"Gue capek! Gue gak suka di hakimi kaya gini! Siapapun pasti gak akan suka"

Glen bersandar di balik pintu mengeluarkan unek-uneknya di dalam kamar sendirian.

"Rasanya gue pengen teriak sepuas-puasnya, sekencang-kencangnya!"

Glen menghela nafas berat"Huffttt ayok tenangin diri looo Glen!"





















Tring tring

"Iya halo pa?"

"Setelah papa pulang nanti keruangan papa bisa?"

"Huffft lagi"-batin Stevano

"Bisa"

"Oke papa tunggu"

"Anjing! Anjing lah babi!"

Dug

Stevano menendang meja belajarnya dengan amarah

"Kalo lu mau nikah Len sama gua aja sini, makin lama makin kesel gua sama ortu"

"Huuh sabar sabar ortu itu, gaboleh durhaka walau sudah di lakukan"

































Helloooo sorry baru up kelamaan mikir nih mau dilanjut atau nggak hehe

Jangan lupa terus vote yah :v

Problematic Siblings||✓®™©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang