bab 17

10 3 0
                                    

Entah kenapa, malam ini Ilham tidak tidur nyenyak. Perasaannya mendadak gelisah. Berulang kali, ia mencoba memejamkan mata, tetapi ia tetap terjaga. Dilihatnya sang istri yang telah tertidur pulas. Kening Safira dikecupnya lembut, beralih pandangan ke perut wanitanya yang kini tengah mengandung tiga bulan. Ia tersenyum sambil membelai perut sang istri.

Ilham masih berusaha untuk tidur. Namun, ia masih saja gelisah seakan-akan ada hal buruk yang akan menimpa keluarganya saat ini. Jam dinding menunjukkan pukul setengah tiga malam. Ia bangkit, lalu beranjak menuju kamar mandi, berwudu, dan melaksanakan salat Tahajud. Dalam sujud, Ilham berdoa meminta perlindungan karena esok, ia dan sang istri akan pergi ke rumah paman Safira yang ada di Yogyakarta.

"Semoga semua baik-baik saja." Ilham berbisik penuh harap.

Surat Cinta Dari Sang Khaliq ( Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang