2

365 39 0
                                    

Dear Readers, Happy Reading 💕

Matahari pun mulai terbenam dan menampilkan langit malam, Ibu Jisoo dan Wendy sudah berpamitan sejak satu jam yang lalu sehingga kini Jisoo sendirian lagi di rumahnya.

Setelah membersihkan seluruh badannya Jisoo duduk bersila diatas kasur, ia menghela nafas dan memejamkan matanya perlahan.

"Lim? Kau mendengarku?" gumam Jisoo sambil terus memejamkan matanya.

Tiba-tiba ia merasakan aura Lim yang kini berada tepat di hadapannya, Jisoo tersenyum dalam wajahnya yang terpejam.

"Jangan membuka Mata sebelum aku suruh" ucap Lim, Jisoo hanya mengangguk.

Sejak kejadian minggu lalu, Lim merasakan tubuhnya semakin lama semakin mengerikan, sayatan luka di tubuh dan wajahnya begitu membekas sehingga ia tidak mau menampakan dirinya yang seperti itu di hadapan Jisoo, hal itu di akibatkan karna jangka waktu nya di dunia sudah sangat menipis.

Ia harus menyelesaikan urusannya yang belum sempat ia selesaikan kepada Jisoo sebelum ia kembali ke asalnya tepat di satu tahun ia meninggal.

Sebenarnya Lim ingin memberitahu hal itu sejak ia menampakan dirinya untuk pertama kali kepada Jisoo, tapi semakin lama Jisoo semakin terbiasa sehingga membuat Lim memanfaatkan waktu bersama dengan Jisoo walaupun mereka berbeda alam.

Hingga kini, Lim sudah berada di akhir waktunya dan ia berubah menjadi sosok mengerikan serta bayangan tubuhnya yang mulai terkikis.

"Sebelumnya, Maaf sudah memecahkan gelas dan memasukan garam ke dalam Teh temanmu"

Jisoo terkekeh pelan "Pantas saja wajahnya seperti itu, kenapa kau melakukannya? Apa kau cemburu?"

Lim ikut tersenyum saat melihat wajah cantik Jisoo lalu kembali menekuk wajahnya tatkala ia sadar sebentar lagi ia akan kehilangan moment seperti ini.

"Jisoo, aku akan memberitahukan mu sesuatu, tapi janji setelah ini kamu harus menjalani hidup dengan normal"

Raut wajah Jisoo seketika menjadi sendu, entah kenapa ucapan Lim menimbulkan rasa cemas dari dalam hatinya, tapi ia juga penasaran dan ingin mengetahuinya.

"Aku berjanji, asal kamu tidak akan menghilang lagi" Jisoo mengatakan seolah ia tahu bahwa Lim akan pergi.

Lim diam dalam ragu, namun ia tidak bisa menahan ini terlalu lama lagi. Lim memperhatikan Jisoo yang masih menunggu ia berbicara lalu perlahan mendekatkan wajahnya ke arah Jisoo yang masih terpejam.

Lim terus mendekat hingga kini bibirnya menyentuh bibir Jisoo, ia mencium Jisoo untuk mengingatkan Jisoo sesuatu, lalu tiba-tiba Jisoo terbawa kesuatu ingatan yang mulai berputar dalam dirinya.

Di suatu Pantai yang sangat Indah, Jisoo berlari diatas butir-butir pasir yang basah karna tersapu ombak, ia menoleh kearah belakangnya dan mendapati seseorang Pria tengah mengejarnya dengan raut wajah yang senang.

Jisoo terus berlari tetapi langkahnya kalah cepat dengan Pria yang mengejarnya, Pria itu menangkap Jisoo dari belakang dan memeluknya, membuat Jisoo pasrah dalam pelukannya seraya melepas lelah.

Pria itu membalikan tubuh Jisoo dan tersenyum, ia menyelipkan rambut Jisoo ke belakang telinganya karna menghalangi wajah gadis yang sedang dalam dekapannya.

"Katakan, Kau mencintaiku kan?" ucap Jisoo sambil terus mengatur nafasnya yang terengah.

Pria itu menggeleng membuat Jisoo menekuk bibirnya ke bawah

"Ih nyebelin! Lalu kenapa kau selalu memperlakukanku seperti kau mencintaiku?" Jisoo melepaskan tangan Pria tadi dengan kasar lalu berjalan manjauhinya.

DIFFERENT || TWO SHOT || LISOO ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang