:-0

13 1 2
                                    

Saat saya membuka mata saya, saya melihat atap saya. Saya bangun dari tempat tidur dan saya melihat penjual daging yang sedang menjual daging babi. Dia memakai baju yang berwarna hijau dan memakai celemek yang sudah basa dengan darah dan pembeli yang memakai baju berwarna hitam dengan celana yang pendek, setelah itu saya mandi di kamar mandi dengan sabun cair dan memakai shampo yang berwarna hitam.

***

Saat saya keluar dari kamar mandi saya memilih baju dan celana. Pakaian yang saya pilih adalah baju yang berwarna merah dan celana pendek yang berwarna hijau. Ketika saya mau keluar dari rumah saya melihat anjing saya yang masih tidur. Saya mengambil makanan nya dan menaruh nya di piring.

***

Setelah itu saya keluar dari rumah saya melihat ayah yang sedang duduk di luar dan anak-anak yang sedang bermain dengan bola. Saya melihat keluar dan pergi ke toko untuk membeli makanan. Saya lagi mau makan mie jadi saya pergi untuk membeli mie. Ketika saya sampai ke toko saya mencoba untuk menemukan mie yang enak. Saya melihat banyak pilihan mie instan yang enak. Ada ramen instan yang enak dengan harga Rp.3.000, ada mie yang pedas level 3 dengan harga Rp.5.000, ada juga mie kuah ayam dengan harga Rp.6.000, ada juga mie Korean spicy dengan harga Rp.4.000, dan mie goreng instan dengan harga Rp.3.500. Dengan keras saya berpikir mie apa yang saya mau beli. Saya melihat dompet saya dan saat saya membuka dompet saya hanya ada Rp.5.000, Rp.3.000 dan 500 perak. Saya mulai berpikir mie apa yang saya mau, saya memilih mie pedas level 3. Saya mengeluarkan uang Rp.5.000 dan saya memberikan uang nya kepada pegawai dan keluar dari toko tersebut.

***

Saya jalan balik ke rumah saya dan membuka pintu rumah saya. Saya melihat anjing saya yang sedang makan. Saya berjalan ke dapur saya dan membaca instruksi untuk memasak mie pedas level 3.

1. Buka bumbu di piring.

2. Rebus mie sesuai intruksi di kemasan.setelah itu tiriskan dan letakan di piring yg sudah ada bumbunya.

3. Aduk rata dan nikmati mie pedas

Saya membuka bumbunya dan meletakkannya di piring. Saya mengeluarkan air dari dispenser ke dalam gelas. Saya menekan tombol air di dispenser selama 15 detik dan menuangkan air ke dalam panci dan menyalakan kompornya. Saya mengeluarkan dan meletakan mienya ke dalam air yang sudah mendidih. Saya menunggu sampai mienya selesai di rebus selama 3 menit. Setelah selesai saya meniriskan mienya sampai tidak ada air lagi. Saya menuangkan mienya ke piring yang ada bumbunya. Saya mengambil garpu dan mengaduk rata mienya. Saya mengangkat piringnya dan membawa ke luar rumah saya. Saya meletakkan piringnya di meja dan duduk di kursi.

***

Saya melihat anak yang bermain tadi pagi masih bermain. Saya melihat dia sedang bermain sepak bola. Saya juga melihat ayah mereka yang sudah tidur di kursinya. Saya melihat ada ibu tua yang sedang menggunakan sepeda. Saya melihat anak tersebut menendang bolanya ke arah ibu tua. Bolanya membuat ibu tua tersebut terjatuh karena tersangkut pada tali ban sepedanya. Saya melihat anak itu mencoba membantu ibu tua tersebut. Tiba-tiba ada mobil yang besar dan suara klakson. Saya melihat ibu tua dan anak itu menghilang dan yang tersisa hanya kolam darah. Saya melihat ayah anak itu berdiri. Saya melihat ayah mereka mendekati kolam darahnya dan menangis. Saya melihat ayah tangannya dan pakaiannya dibasahi darah anaknya. Saya melihat mobil yang besar datang dengan cepat. Saya melihat ayah tersebut melihat mobil yang besar. Dia diam disitu siap dibawa ke anaknya. Saya melihat mobilnya menabrak dia dan tubuhnya terlempar. Saya melihat orang yang mengendarai mobil itu keluar. Saya melihat dia sudah bergetar karena dia membunuh seseorang. Saya melihat ada keluarga yang lewat dan melihat tabrakan tersebut. Saya melihat pengendara mobil besar tersebut mengejar keluarga tersebut. Saya melihat pengendara mobil kembali dan tangannya basah dengan darah. Saya melihat dia masuk lagi ke dalam mobilnya dan menyalakan mobilnya. Saya mulai makan mienya lagi. Saya menikmati mienya sambil menyaksikan polisi datang. Saya melihat mereka mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Tiba-tiba ada polisi yang mencoba untuk bertanya kepada saya. Dia mencoba bertanya tentang apa yang terjadi, saya tidak menjawabnya. Dia tidak bertanya lagi mungkin dia pikir saya lagi mencoba memproses. Dia menyarakan saya untuk mencoba menghubungi polisi saat saya mau memberi tau.

***

Saya masuk lagi kedalam rumah saya dan meletakan piring mienya di meja makan. Saya menyalakan televisinya dan membuka channel berita. Saya melihat ada berita tentang tabrakan dan pembunuhan. Di berita ada foto keluarga yang dibunuh dengan tonjokkan. Di berita diberi foto orang yang membunuh keluarga dan menabrak laki-laki. Saya melihat pemberitaan untuk jangan keluar dari rumah dan untuk melaporkan pria yang mempunyai muka yang sama seperti pembunuh itu. Saya keluar dari rumah saya untuk mencoba mencari makan lagi.

***

Saya pergi ke toko untuk mencoba mencari makanan. Saat saya sedang berjalan saya melewati banyak kematian. Saya melihat pegawai di toko sudah menghilang dan tembok di tokonya berlumuran darah. Saya mengambil mie pedas level 3 lagi dan keluar dari toko tersebut. Saya berjalan balik ke rumah saya, tiba-tiba saya bisa mendengar suara tembakan. Saya mencari tempat duduk dan saya menyaksikan hal yang akan terjadi. Saya melihat pengendara mobil tersebut menembak banyak orang sambil mengendarai mobilnya. Saya melihat polisi mencoba menghentikan mobilnya tertapi mobilnya tidak berhenti. Saya melihat semua polisi menembak mobilnya untuk mencoba menghentikannya, tiba-tiba ban mobilnya meletus karena peluru dan mobil terlempar. Si pembunuh keluar dari mobilnya dan mencoba untuk menembak salah satu dari polisinya. Saya melihat semua polisi menembak dia dan dalam sekejap mata dia jatuh. Saya melihat tubuhnya yang sudah berlubang di lantai. Tiba-tiba cahaya terang muncul dan mataku dibutakan oleh cahaya itu.

***

Saat saya membuka mata saya ada di dalam ruangan yang putih. Di dalam ruangan itu hanya ada cermin yang besar. tiba-tiba saya mendengar suara dari speaker di atas "dokter mau ngomong sama kamu lagi". Saya dibawah keluar oleh dua orang yang memakai baju berwarna putih ke ruangan. Di lorong menuju ruangan saya melihat banyak pintu yang berwarna putih. Tiba-tiba salah satu dari pembawa mengucapkan sesuatu "Kamu jangan lakuin itu lagi, kita mau bantu kamu". Ada pintu yang menarik perhatian saya, 2 pintu besar yang berwarna hijau. Saya dibawah ke dalam ruangan yang besar.

***

Di dalam ruangan tersebut ada seseorang yang memakai baju rapih berwarna putih yang sedang menulis sesuatu di buku dan di samping buku nya ada sebuah gelas air putih. Saya melihat mukanya yang sudah terluka. Saya dibawah ke kursi dan disuruh duduk, tiba-tiba dia berbicara "Kamu jangan gitu lagi ya" saya tidak menjawabnya "Saya sudah memaafkan kamu" saya tidak menjawab lagi "Saya berkerja di sini bukan untuk menyiksa tapi untuk membantuhmu". Saya melihat ke belakang saya dan melihat pintu keluar. Saya melihat gelas air putih dan saya mau mencoba mengambilnya, tiba-tiba si dokter menggerkan gelasnya ke dekat dia. Dia bilang "kamu kenapa ngak mau disini". Saya tidak menjawabnya. Saya putar dan saya lari secepat mungkin ke arah pintu keluar. Saat saya mencoba membuka pintunya, saya tidak bisa membuka pintunya. Si dokter tidak cemas sama sekali seperti dia tahu saya akan melakukan ini. Saya duduk lagi di kursi. Si dokter ucap "Sekarang mau ngomong nggak".

Dilanjutkan di bab 3

maaf kalo aneh

GilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang