My Naughty Girl | PROLOG

5 0 0
                                    


                          PROLOG

                       _____🌹_____

Daisy berdecak kesal, bibirnya tak hentinya mengumpat kasar dengan kedua tangan meremas apron yang melekat ditubuhnya.

"Kenapa dia selalu mengaturku, dan melarang apapun yang aku inginkan..". Runtuknya.

"Itu semua demi kebaikan-mu Daisy.." seru Vera. Yang sendari tadi menemani Daisy yang tak henti-hentinya mengomel.

"Orang tua itu tahu apa huh.. Dia hanya memperalat diriku untuk bekerja disini tanpa bayaran, yang benar saja.. lebih baik aku bekerja sebagai babysister saja, jika begitu." Serunya tak terima.

"Jangan berbicara seperti itu Daisy nanti dia mendengar, semua orang akan kena marah." Tegur Vera dengan menutup mulut Daisy.

"Itu memang kenyataannya..". Seru Daisy denga mengigit tangan Vera. Tak perduli temannya itu marah dengan kelakuannya.

Daisy melangkah pergi membawa pesanan yang harus ia antar. Ya.. Daisy berkerja sebagai pelayan disebuah lestoran kecil namun cukup terkenal.

Tiba-tiba Daisy memincingkan kedua matanya. sebelah tangannya mengepal di samping apronnya. Melangkah dengan nafas yang berburu.

Daisy tak sengaja melihat salah satu temannya yang sedang dimaki dan dijambak hanya karena tidak sengaja menumpahkan minuman yang ia bawa ke lantai. Suasana hatinya sedang tidak baik, membuat ia ingin menelan hidup-hidup siapun yg mau yang mengusiknya.

"LEPASKAN..!!" Teriak Daisy dengan dengan melempar pesanan yang ia bawa ke meja.

Wanita itu tak mengubris, justru menjambak rambut pelayan itu semakin kencang.

"Apa kau tuli nyonya..?" Seru Daisy ketus. Wanita itu hanya melirik dengan tatapan tidak suka. Tidak memperdulikan.

"Kerja tidak becus, kau pikir kau bisa mengganti pakaianku jika sampai terkena minuman itu, hah..?" Seru wanita itu tepat ditelinga Carla.

"Saya minta maaf nyonya, saya tidak akan mengulanginya lagi. Saya janji.."seru Carla dengan meneteskan air mata. Kepalanya benar-benar sakit.

"Maaf kau bilang, aku..--

"Akh.. what are you doing..?" Seru wanita itu marah karena tiba-tiba Daisy memjambak rambutnya.

"Tentu saja menjambakmu nona cantik..!!". Jawab Daisy dengan tersenyum miring.

"Are you crazy.. lepaskan.. sayang tolong" seru wanita itu dengan berontak, menatap lelaki didepannya yang sendari tadi hanya terdiam tanpa mengeluarkan kata sedikitpun.

Lelaki itu terdiam, menatap kedua wanita didepannya. Acuh tak perduli. Daisy menatap lelaki itu. Tatapan mereka bertemu. Daisy menatap tajam lelaki itu, memberi peringatan untuk tidak ikut campur. Lelaki itu mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum miring.lelaki brengsek.. mata keranjang."runtuk Daisy.

Bukannya melepaskan, Daisy  justru semakin menarik rambut wanita itu. "Ups.. sorry nona.. aku tidak sengaja." Seru Daisy dengan menutup mulutnya, dan tersenyum lebar. Daisy melepaskan tangannya dari rambut wanita itu. Menepuk nepuk tangannya, seolah ia telah memegang kotoran yang menjijikan.

"Brengsek .. kau kira kau siapa hah, berani sekali menyentuh rambutku." Maki wanita itu dengan merapihkan tatanan rambutnya.

"Mari perkenalkan saya Daisy pelayan dilestoran ini, saya meminta maaf pada nyonya dan tuan terhomat atas kelalaian  temannya saya. Tapi bukan berarti anda berhak memperlakukan teman saya dengan seenaknya. Dia sudah minta atas kesalahannya.. saya harap tuan dan nona mengerti." Seru dari menjelaskan dengan dengan tubuh menunduk hormat. Daisy tidak ingin menimbulkan masalah lebih besar lagi. Dan beruntung lestoran sedang sepi, membuat aksinya tidak banyak diketahui banyak orang.

"Cih.. setelah menjambakku kau minta maaf.. aku tak sudi, akan ku adukan kamu pada atasmu."

"Silahkan, Itu hanya balasan.."timbal Daisy enteng, tidak takut.

"Astaga, pelayan disini benar-benar sudah tidak waras. Ayo sayang kita temui atasannya dan pecat pelayan tidak tahu diri ini." Seru wanita itu dengan mengandeng lelaki didepannya, melingkarkan tangannya.

"Jangan berlebihan chelse kamu hanya dijambak, itu tidak akan membuat rambutmu rontok." Ucap lelaki itu tanpa ekspresi.

Daisy yang mendengarnya tersenyum puas, bisa bisanya lelaki itu memihaknya dan membuat  wajah wanitanya itu memerah menahan malu dan marah sekaligus.

"Brengsek kalian.." seru wanita itu dengan melangkah pergi begitu saja, dengan menabrak pundak daisy sengaja.

Daisy tersenyum lega menatap kepergian wanita itu. Tanpa sadar ada seseorang yang memperhatikannya, dengan kedua tangan di saku celana. Daisy lupa lelaki itu belum pergi.

"Ternyata selain cantik, kau begitu pemberani dan sedikit gila..". Seru lelaki itu dengan tersenyum miring.

"Terima kasih tuan atas pujian dan hinaan anda, saya sangat tersanjung..!" Seru Daysi dengan terseyum manis, menahan amarahnya yang kembali muncul karena lelaki tampan didepannya. What.. tampan.. No, hanya sedikit tampan..batinnya.

"Benarkah.. perkenalkan nama saya Sean Edric Jefford, kau bisa memanggilku dengan Sean ataupun Edric..".seru lelaki itu dengan menguluran tangan, kedua matanya tak henti menatap Daisy terpesona.

Daisy tersenyum manis. " Maaf mr.Jefford aku tidak berminat berkenalan dengan anda tuan terhormat."

Lelaki itu tertawa sumbang. Syok. Tidak percaya. Dan tentu saja merasa terhina dengan penolakan wanita itu tepat didepan wajahnya, tapi itu membuat dirinya semakin tertantang.  Menarik ...

"Kau begitu menarik, little Rose.." seru lelaki itu dengan mengedipkan sebelah matanya lagi.

Daisy mengendus kesal, memutar bola matanya malas. Ada apa dengan lelaki di depannya itu setelah menolaknya dan merendahkan harga dirinya, lelaki itu justru tertarik padanya. Apa dia sudah gila..dan apa katanya, little Rose. Apa juga dia tuli, jelas jelas ia sudah memperkenalkan diri...

"Jangan seenaknya mengubah nama seseorang tuan, itu sangat tidak sopan.." tegur Daisy dengan penuh penekanan.

Lelaki itu  kembali terkekeh, melangakah mendekat dan membisikan sesuatu tepat ditelinga Daysi. "Kau lebih cocok mengunakan nama  itu Little Rose, itu sangat mencerminkan dirimu. Cantik, berani, gila, menarik dan membuatku semakin bergairah." Bisiknya dengan melangkah pergi dengan senyum mengembang dibibirnya.

Daisy menghembuskan nafasnya, ia tak sadar sendari tadi Daisy menahan nafasnya. Berdekatan dengan lelaki itu membuat Daisy membeku seketika. Ya Daish terpesona. Sial.. lelaki brengsek ..


                 _________🌹_________

                              T.B.C


                                                               F.Y









Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Naughty Girl  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang