Aku hanya pemula yg menulis cerita ini dengan kisah ku yg begitu pahit.
Aku coba menumpah kan kesedihan ku,luka ku,dan sakit ku.di sini.Banyak yg membenci ku,banyak yg tidak suka dngn ku,bnyak juga yg diam-diam membicarakan hal buruk tentangn ku.
'Aku hanya aku' yg tak pantas mendapat kan kasih sayang dari siapapun,aku baik mereka memanfaatkan ku,aku jahat reaksi mereka seolah baru pertama kali bertemu orng sejahat diriku.
rumh ku juga bukan lah tempatku beristirahat dan mencari ketenangan,namun hnya tempat untuk singgah sesaat di dalam kamar ku yg redup.Luka di hati ku,berisik di kepalaku,lelah di fisik ku membuat ku ingin menyusul ayah ku,tapi aku sadar hidup ku tetap berjalan.
jika memang aku tidk memiliki siapapun lagi di dunia ini aku yakin tuhan selalu ada di setiap langkah ku.09.06.21
Siho
...
Aku menutup buku harian ku setelah menulis ungkapan hati ku malam ini.
Disimpan nya buku harian itu diatas tumpukan buku2 novel ku. dan aku beranjak dari kursi belajar menuju tempat tidur.
Besok adalah hari senin aku harus bangun pagi agar tidak terlambat sekolah.Aku memandangi langit langit kamarku yg tampak sedikit gelap,aku berbaring hanya di temani lampu tidur yg mungkin tidak lama lagi lampu itu akan rusak.aku tidak suka terlalu terang dan aku juga tidak suka gelap,hanya saja aku menyukai suasana lampu yg redup terlalu terang tidak gelap juga tidak.
Terdiam membisu namun hati dan pikiran ku amat sangat berisik.
Satu tetes air keluar di mata kiri ku,bergerak menuju untuk membasahi telingaku.
Aku menutup mataku sejenak membiarkan air mata itu keluar semua membasahi pipi,telinga dan bantal ku.Aku berbisik di dalam hati
"aku selalu berharap esok menjadi hari keberuntungan ku,tidak perlu menjadi hari yg indah,akan Mustahil juga jika hari yg indah datang kekehidupan ku."Ku buka kembali mataku dan mulai berbalik memeluk bantal guling yg setia menemani tidur ku,ku tutup kembali mataku dan mulai tertidur.
'Luka akan tetap menjadi luka,tidak ada obat untuk luka hati, perihnya tergores secara perlahan sakitnya tertancap ribuan panah,tidak akan pernah terlupakan oleh pikiran ku,biarkan luka itu abadi di sana'