00.11

183 7 0
                                    

VOTE + KOMEN YA DARLING
-qaq jwill❤️

***

Jam menunjukan pukul 6 pagi. Kali ini Jeno bangun lebih siang dari biasanya karena jadwal kelas untuk hari ini di undur ke jam sepuluh. Rasanya sangat malas beranjak dari kasur empuk ini di tambah kemarin Jeno memiliki jadwal belajar personal dengan kakak tingkatnya sampai malam.

"Kak, bangun. Ayo sarapan" Suara Jaemin dari balik pintu.

"Lo duluan aja" Jawab Jeno sembari meregangkan badannya.

Suara Jaemin tidak terdengar lagi mungkin Jaemin sudah turun ke bawah. Jeno membuka kamarnya lalu turun menuruni tangga. Di sana sudah ada semuanya hanya Jeno yang baru datang. Kursi di samping Jaemin di tarik untuk Jeno duduk. Suasana yang tak pernah berubah, seperti orang yang tak saling kenal hanya ada beberapa obrolan kecil. Berbeda dengan kelurga Jeno yang dulu dimana selalu ada canda tawa dari Yoona, Jeno dan Jeffry sebelum menyantap sarapan.

"Kak nanti temani Nana jalan jalan yah?" Ajak Jaemin pada Jeno dengan ekspresi wajah yang sepertinya di buat buat seperti sedang memelas. Jeno hanya menganggukan kepalanya.

Niatnya setelah sarapan Jeno ingin kembali ke kamarnya tapi Jaemin mengajaknya jalan jalan. Ingin sekali rasanya menolak tapi ia tak bisa. Jika permintaan Jaemin di tolak maka Jeffry akan menekan dan memaksa Jeno untuk menemani Jaemin.

Jeno selesai makan langsung pergi menyimpan piring mendahului mereka. Ponsel jeno tertinggal di meja makan. Lalu munculah notif yang tak sengaja terlihat oleh Jaehyun. Jaehyun melihat wallpaper yang di gunakan Jeno, itu foto Jeno dan Yoona ketika Jeno berumur 9 tahun. Jaehyun masih mengingat foto itu. Foto yang ia ambil saat Yoona dan Jeno sedang duduk manis di taman belakang rumah ini.

"Jeno ikut papa" Titah Jaehyun yang berjalan menuju ke ruang kerjanya. Jeno hanya menurut dan mengekori Jaehyun di belakang. Jeno tidak berpikir apa apa saat Jaehyun menyuruhnya untuk ikut di ruang kerja. Lalu menutup rapat pintu ruangan kerjanya.

"Hapus wallpaper ini" Jaehyun menyuruh Jeno untuk menghapusnya sembari menyodorkan ponsel Jeno.

"Gak, aku gak mau hapus wallpaper itu" Bantah Jeno sambil merebut ponsel yang ada di tangan Jaehyun.

"Yoona sudah mati. Ibu kamu yang sekarang itu Yeri, lupain wanita itu dan fokus pada keluarga kita yang sekarang!"

"Keluarga kita? itu keluarga papa bukan keluarga aku" Jawab Jeno angkuh. Jaehyun melayangkan salah satu buku yang ada didekatnya ke kepala Jeno. Tapi Jeno tetap stay pada posisi itu, tetap berdiri tegak. Jaehyun pergi meninggalkan Jeno yang masih terdiam. Sudah biasa bagi Jeno di perlakukan seperti ini oleh ayahnya. Sekarang hanya bisa bersabar dan bersabar.

***

Sampai di depan pintu kelas Jeno melihat jam yang ada di tangan kirinya. Tarikan napas di hembuskan dengan kasar.

"Yah telat"

Jeno masuk ke kelas dan yang ia dapatkan hanya omelan dari dosen yang sedang mengajar alhasil membuat Jeno mendapatkan hukuman lagi.

Ini semua karena Jaemin yang memintanya menemani jalan jalan. Jaemin terus menerus mengajak membeli ini dan itu yang membuat Jeno telat mengikuti kelas hari ini. Jaemin pun sama terlambat tapi Jaemin terlihat lebih santai karena Jaemin tau hukumannya akan di kerjakan oleh Jeno. Rasanya ingin sekali memukul wajah adiknya itu. Untung saja Jaemin memiliki kakak yang penyabar seperti Jeno.

"Jaemin, tunggu gua jangan kemana-mana nanti lo ilang gua yang repot" Jeno menyuruh Jaemin menemani Jeno untuk menjalani hukumannya yaitu membereskan ruang kerja sang dosen. Lumayan luas dan sangat lelah tentunya karena membersihkan ruangan ini seorang diri. Jaemin hanya duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.

Goodbye [NOMIN]🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang