benci

741 65 21
                                    

Di kantin pria manis itu sendirian, melamun sembari menunggu teman wanitanya tiba, bukannya Nobara yang datang, justru malah dua sosok pria lain yang menghampiri yuuji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di kantin pria manis itu sendirian, melamun sembari menunggu teman wanitanya tiba, bukannya Nobara yang datang, justru malah dua sosok pria lain yang menghampiri yuuji

"Sendiri aja nih? Teman2 kamu mana?" Tanya seorang pria berwajah tambal

"Kak Cho sama kak hito ya? Iya ini sendirian, lagi nunggu Nobara" jawab Yuuji

"Boleh kita temenin ga?" Kata Choso

"Boleh aja, tapi maap banget ini mah, kalo bisa jangan ngajak aku ngomong yah, soalnya lagi males ngomong"

"Loh kenapa? Ada yang ganggu kamu lagi? Coba bilang sama abang siapa orangnya biar Abang yang kasih mereka pelajaran, berani banget ganggu pujaan hati abang" kata Choso

"Cho lu emang boleh naksir, khawatir,  perhatian ke Yuuji, tapi jangan malu-maluin juga bangsat"

"Eh Tod gua kaya gini artinya gua-"

"Yuuji kamu gapapa kan? Mereka ga ganggu kamu kan?" Nobara memeriksa setiap sudut diri Yuuji takut bayinya kenapa2 nanti dia yang di marahin mas Rahmat

"Aku gapapa ko bara"

"Syukur deh kalo emang kamu gapapa, pasti belum pesen makan kn? Biar aku yang pesenin yah"

"Oh makasih bara"

Kini mereka selesai dengan makanannya dan bel tanda masuk kelaspun sudah berbunyi, dua senpainya itupun sudah berpamitan untuk memasuki kelasnya sama halnya dengan Yuuji dan nobara

Baru beberapa langkah Yuuji memasuki ruang kelas, ia langsung disambut tendangan hangat oleh sukuna tidak hanya itu ia juga menendang bola dan mengarahkannya ke wajah Yuuji

Yuuji masih terdiam, berbeda dengan nobara kini ia memprotes atas perlakuan buruk sukuna, ia tidak terima temannya diperlakukan buruk seperti itu, namun sang oknum tak menghiraukannya justru ia semakin mengganggu Yuuji dengan menjambak rambutnya

"Hei loser kenapa lu masih berani nampakkin diri dihadapan gue?"

Yuuji membuat ekspresi datar seperti biasanya, jujur dia sudah muak dengan perlakuan sukuna, bukannya ia tidak berani untuk melawan hanya saja ia tidak ingin berurusan dengan gengnya terutama si satoru

"Woi gue lg ngomong nih, lu ga budeg kan homo"

"Gue ga budeg anjing" Yuuji kini membrontak, ia menajamkan matanya menatap nyalang ke arah manik ruby sukuna

"Sialan, lu berani natap gue kaya gitu, lu mau mati hah!" Tatapan Yuuji menimbulkan rasa dingin bagi sukuna ia tak menyangka bocah kecilnya itu sekarang sedang memberontak

Temen sekelas mereka hanya terdiam menyaksikan dua insan tersebut

Yuuji menggenggam tangan sukuna yang menjambak rambutnya, sukuna merasakan sakit pada tangan yang digenggam Yuuji, ia segera melepaskan jambakannya

Yuuji Uke TangguhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang