Chapter 2

34 4 0
                                    

INI YANG VERSI ZELLA YA DIJAMIN BEDA DARI CHAPTER SEBELUMNYA.

Happy Reading !

Di pagi hari yang cerah ini terlihat seorang gadis yang sudah siap berangkat sekolah turun menuju meja makan yang hanya terdapat sang ibu tengah menyusun makanan dimeja.
"Morning mamii cantiiik" sapa Zella dengan penuh semangat jangan lupakan senyum manisnya
"Morning too ayo kita makan dulu kalau udah dingin ntar gak enak masakan mami" sahut Vania mengambilkan makan untuk putri semata wayangnya. Mereka pun makan dengan tenang.
"Mami Zella berangkat dulu ya takutnya nanti temen Zella nungguin disekolah" ujar Zella mencium tangan sang mami
"Jangan naik ojol nak berangkat sama mang asep aj nanti pulangnya telepon mang asepnya minta jemput" sahut Vania mengantarkan anaknya kedepan rumah
"Iya mam bye mamii" ujar Zella mencium pipi sang mami dan berlalu masuk kedalam mobil.

Begitu sampai disekolah Zella tidak melihat adanya temannya diparkiran sekolah "apa mereka belum datang ya?" Ujar Zella dalam hati dan mulai melangkahkankan kakinya melewati koridor lalu menaiki tangga untuk menuju ke lantai 2 dimana kelasnya berada. Saat sudah sampai dikelas Zella melihat sebagian temannya yang masih membersihkan kelas melihat itu Zella pun membantu menyapu kelas meskipun hari ini bukan jadwal piketnya. Setelah selesai membersihkan kelas tak lama teman Zella satu persatu memasuki kelas menuju kursi mereka masing masing.
"Cepet amat lo dateng Zel?" Tanya Jévier menaruh tasnya lalu duduk dibangkunya
"Iya nih lo hari ini ada jadwal piket emangnya?" Sahut Zea memperhatikan Zella yang tengah fokus pada ponselnya
"Gak kok gue dateng cepet karna takut kena macet dijalan gak kayak kalian tinggal 3 menit lagi bel masuk baru dateng" dengus Zella beralih menatap tajam temannya lalu menaruh ponselnya kedalam tas
"Hehehe lo kayak baru tau kita aj sih Zel" cengir Zeva
"Yayaya mending kita siapin buku pelajaran yang nanti dipelajari" sahut Zella dan bertepatan bel tanda masuk pun berbunyi mereka pun belajar dengan damai tanpa ada keributan.

Saat ini Zella dan juga temannya sedang berada dikantin sejak 20 menit yang lalu mereka tengah asik menyantap makanan masing masing sambil berbincang membahas kesulitan pelajaran dikelas tadi
"Kenapa sih harus matematika duluan yang masuk kenapa gak bapak ganteng aj yang duluan masuk" ujar Zeva menghela nafas kasar. Memang baru baru ini sekolah mereka kedatangan guru baru yang masih muda tentu saja itu adalah kesempatan bagus bagi seorang Lobelia Zevanya yang dikenal sebagai buaya betina disekolah mereka. Lain halnya dengan Jévier Louueveyya yang memang anti terhadap para lelaki bukan karna dia penyuka sesama jenis tapi setiap ditanya kapan punya pacar "bahagia gak harus sama cowokkan? Lagian juga kalo kita berhubungan sama cowok tu ribet kebanyakan diatur mulu males gue" ya dia selalu menjawab begitu. Beda lagi dengan kedua temannya yang lain yaitu Zea Alandra dan Shiney Zeeirl Aerlvan mereka menganut "perbanyak teman dari pada perbanyak pacar" ya sebenarnya Zella pun setuju dengan mereka berdua.
"Mending makan dulu deh dari pada bahas tentang cowok mulu capek gue lo bahas cowok mulu" sahut Jévier lanjut menikmati makanannya. Zella yang menyadari dirinya ditatap oleh orang lain pun menoleh kearah tersebut, ternyata cowok yang kemarin tidak sengaja menabraknya melihat kearahnya jangan lupakan senyum tipis yang diberikannya tak kuat melihat itu Zella pun memutuskan tatapan itu dan lebih memilih menghadap depan kembali sambil lanjut berbincang pada temannya. Tak lama bel masuk pun kembali berbunyi.
"Yok masuk kelas lanjut belajar kimia semangat hahaha" ujar Zella tertawa dan berlalu meninggalkan temannya disana
"Kebiasaan banget main ninggalin gitu aj" dengus Zeva begitu mereka sudah tiba didalam kelas
"Ya maaf kan gue takut telat masuk Zev" sahut Zella cekikikan ditempat duduknya. Guru pun masuk dan mereka memulai pelajaran kembali dengan damai dan tenang.

"Huftt capek gak sih pelajaran hari ini tuh sangat menyebalkan bisa diganti aj gak sih" gerutu Shiney menghentakkan kakinya
"Sabar Ney hahaha" tawa Zella
"Zel lo pulang sama siapa? Setau gue bokap lo lagi diluar kota ya?" Tanya Zeva
"Iya kayaknya gue pulang naik ojol deh males ngerepotin mang asep" sahut Zella mulai mengambil ponselnya dan memesan ojek online
"Mending sama gue aj Zel dari pada lo keluar duit ngirit dikit ngapa sih" ujar Jévier
"Bener tuh Zel mending lo sama Vier aj mayan kan buat tabungan lo" sahut Zea
"Gak deh kasian abang ojolnya nanti kalo gue cancel" ujar Zella menaruh ponselnya kembali kedalam tas
"Yaudah kalo Zella gak mau jangan dipaksa hati hati loh Zel kalo udah sampe rumah jangan lupa kabarin kami" sahut Shiney yang sedari tadi diam mendengarkan para sahabatnya membujuk Zella agar mau pulang bersama Jévier
"Iya kalian juga hati hati pulangnya gue duluan kedepan sekolah ya byee gayss" ujar Zella berlalu dari parkiran sekolah.

Motor sport berwarna hitam berhenti tepat didepan Zella yang sedang menunggu ojek yang dipesannya datang. Tampak seorang lelaki melepas helmnya dan memperbaiki rambutnya yang sedikit berantakan.
"Haii gue Zefran yang kemarin gak sengaja nabrak lo dikoridor sekolah salam kenal ya" sapa Zefran mengeluarkan senyum tipisnya
"Hai juga gue Zella salam kenal" sahut Zella ramah jangan lupakan senyum manisnya itu
"Lagi nunggu jemputan ya?" Tanya Zefran melihat kanan dan kiri masih banyak siswa yang belum pulang
"Iya gue lagi nunggu ojek online yang tadi udah gue pesen" sahut Zella melihat ponselnya
"Mending pulang sama gue aj dari pada lo nunggu lama disini" ujar Zefran dengan tidak tau dirinya memakaikan helm kepada Zella sebelum Zella menjawab tawarannya tersebut
"Eh gak usah udah deket kok abangnya gue juga takutnya ngerepotin lo aj" sahut Zella berusaha melepaskan helm dikepalanya tapi kalah cepat dengan Zefran yang sudah menahan helm itu agar tidak bisa terlepas
"Naik buruan Zel sebelum itu lo cancel dulu tuh ojol lo" ujar Zefran menatap tajam Zella
"Emm yaudah deh bentar gue cancel" gumam Zella karna baru kali ini dia ditatap tajam seperti itu sebelumnya orang tuanya tidak pernah memberikan tatapan seperti itu kepadanya
"Bisa naik sendiri kan Zel?" Tanya Zefran memakai helmnya kembali
"Bisa kok" sahut Zella memegang pundak Zefran sebagai pegangannya untuk naik ke motor Zefran.

Motor pun melaju membelah jalanan yang memang ramai karna bersamaan dengan pekerja yang juga sudah waktunya pulang. Mereka saling diam diatas motor yang satu fokus nyetir, yang satunya lagi fokus liatin jalanan yang ramai. Sampai mereka dirumah Zella, Zefran mematikan motornya tepat didepan gerbang rumah Zella.
"Makasih ya sudah nganterin gue sampai rumah dengan selamat hehe" cengir Zella berusaha melepaskan helmnya lalu memberikan helm itu kepada Zefran
"Iya sama sama Zel" sahut Zefran menerima helm yang Zella kasih. "Yaudah masuk gih nunggu apa lagi?" Tanya Zefran yang mulai menyalakan motornya bersiap untuk pulang kerumahnya
"Iya gue masuk duluan ya bye Zef and makasih udah anter gue pulang" sahut Zella berlalu masuk kedalam rumahnya begitu melihat Zefran sudah pergi dari rumahnya.

Ternyata didalam rumahnya sudah ada sang papi yang sedang duduk diruang tengah sedang menonton tv bersama sang mami.
"Eh anak mami sama papi udah pulang sama siapa tadi pulangnya? Kok ga telpon mami atau gak mang asep?" Tanya mami melihat putri semata wayangnya duduk disingle sofa setelah mencium tangan orang tuanya
"Tadi Zella dianterin sama temennya Zella mi" sahut Zella. "Mi, pi Zella ke kamar dulu ya mau mandi dulu lengket banget rasanya" ujar Zella berdiri mengambil tasnya
"Yaudah nanti jangan lupa turun lagi kita makan malam bareng ya sayang" sahut Vania melihat sang anak yang sudah menaiki tangga menuju kamarnya dan kembali menonton tv bersama sang suami.

Zella terlihat tampak segar karna sudah mandi tadi kini dia turun kebawah menuju meja makan untuk makan bersama orang tuanya.
"Malem pi, mi" ujar Zella mencium pipi orang tuanya
"Malem juga sayang ayo dimakan" sahut sang mami mengambilkan lauk ke piring anaknya. Mereka pun makan dengan tenang. Selesai makan Zella pamit menuju kamarnya untuk merebahkan tubuhnya sambil melihat ke arah atas kamarnya.
"Lo lucu Zef kayaknya gue mulai suka deh sama lo, apa bisa gue jadi pacar lo ya Zef?" Gumam Zella yang lama kelamaan matanya tertutup dan ia pergi ke alam mimpi.

----------
Gimana chapter ini? Beda kan sama chapter sebelumnya? Hehe sengaja aku buat ya meskipun ga banyak banget tapi ad lah bedanya biar kalian ga mikir kalo chapter ini gada bedanya sama chapter sebelumnya. SEMOGA KALIAN SYUKAK YAAA😻💗.

VOTE + KOMEN !

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2022

ZEFRANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang