Typo? Tandai.
⎯ εїз⎯
"Kenapa gue bisa terlambat sih" Anya turun dengan terburu-buru menuju ruang makan dan langsung meminum segelas susu yang sudah disiapkan ibunya dengan terburu-buru seperti di kejar hantu kalau kata emak
"Anya sayang minumnya pelan-pelan" ucap wanita paruh baya tersebut yang terlihat awet muda
"Ya ibumu benar, kau seharusnya minum dengan pelan dan duduk di kursi mu bukan minum sambil berdiri" ujar sang kepala keluarga
Anya tidak menanggapi ucapan kedua orang tuanya yang ia pikirkan bagaimana agar cepat sampai disekolah
"Papa ayo berangkat" ucap Anya terburu-buru
Anya berangkat ke sekolah memang selalu bersama papanya dikarenakan sang kepala keluarga yang satu ini begitu overprotektif terhadap anaknya
"Iya-iya sabar"
"Dadah ibu aku mencintaimu" teriak Anya di ambang pintu
Sang ibu hanya tersenyum menanggapi ucapan Anya.
-
Anya berlari di lorong kelas yang tampak ramai
"Tumben sekali masih ramai" batinnya
Tetapi Anya terus berlari hingga sampai dikelasnya dan langsung mendudukkan dirinya di mejanya
"Lo kenapa lari-lari?" tanya Nova menarik bangkunya agar bisa duduk ditempat anya.
'Tumben Nova buka topik di pagi hari, apalagi ini hari senin' batin Anya.
"Kalau di tanya tuh di jawab, jangan bengong ke sambet baru tahu rasa lo" ujar Nova.
"Tadi gue kira udah masuk ternyata belum" jawab Anya.
'Daripada nih anak ngambek mending di jawab' batinnya
"Oh gue kira lo lagi dikejar sesuatu ternyata gak" ucap Nova
"Btw nanti saat pulsek lo mau ikut gue gak?" Tanya Nova
"Ikut kemana dulu nih" ucapnya
"Ke perpustakaan kota" ujar Nova kini ia sudah kembali ke tempat ia duduk
"Emm okey gue ikut" jawab Anya
Nova yang mendengar itu lantas tersenyum hingga membuat matanya membentuk bulan sabit
"Thanks"
"Urwell, lagipula gue gak ada kegiatan jadi daripada gue boring mending ikut lo" ujar Anya.
-
Bel pulang pun berbunyi
"So, jadi kan?" Tanya Anya mendekati Nova yang sedang membereskan buku-bukunya
"Yap nanti pulang lalu ganti baju dahulu, bisa dimarahin gue sama tante kalau gue ajak lo keluar tanpa ganti seragam" ujar Nova
"Ya lo gak salah sih" ucap Anya sambil terkikik membayangkan wajah galak ibunya
"Yuk" ajak Nova
-
Mereka pun keluar kelas, melewati lorong kelas yang sunyi, dan sampai gerbang depan sekolah terlihat papa Anya menunggu didepan gerbang
"Papa" teriak Anya sambil melambaikan tangannya
Sang kepala keluarga yang mendengar suara anaknya lantas mencari sumber suara tersebut, lihat anaknya bersama temannya.
Anya dan Nova melangkah mendekati papa Anya
"Halo om" sapa Nova sambil tersenyum
"Oh halo Nova udah tumbuh tinggi ya sekarang" ucap papa Anya
"Haha gak kok om Anya lebih tinggi dari saya" ujar Nova
Anya yang mendengar pujian tersebut pun langsung menepuk pundak papanya
"Tuh pah, denger pengakuan Nova kan" ucapnya bangga
Sang papa hanya menggelengkan kepalanya heran dengan tingkah anaknya
Johannes atau yang biasa di sebut om Johan, Ayah kandung dari Zevanya. Walau sudah memasuki kepala lima ia masih terlihat seperti anak muda, kalau cuma jalan berdua bersama Anya beli list bulanan pasti di kira Kakak Anya.
"Udah yuk pulang, ibu udah nunggu kita dirumah" ucap Johan
Anya dan Nova pun hanya menganggukan kepalanya, Nova memang sering pulang bersama Anya. Johan pun tidak keberatan akan hal itu, dia dengan senang hati mengantarkan Nova.
"Kalian sepertinya punya rencana untuk keluar bersama ya?" Tanya Johan kepada mereka berdua
"Iya aku mau antar Nova ke perpustakaan kota" jawab Anya
"Ah ya sudah, yang penting jangan pulang malam" ujar Johan
"Iya lah/Iya om" ucap Anya dan Nova serempak
Setelah itu selama perjalanan hanya hening melanda.
-
📍Nova house"Nah sudah sampai rumah kamu Nova" ucap Johan
"Makasih om, padahal gak perlu diantar" ucap Nova tidak enak kepada Johan dan juga Anya yang setiap hari mengantarnya pulang
"Santai aja Nova, om senang bisa antar Nova kok" ujar Johan
Nova yang mendengar itu hanya diam
"Lo siap-siap aja sekarang, ganti baju lo, yang cantik biar makin cantik, nanti gue jemput okey" ucap Anya seperti rapper
"Ya"
"Ok bye-bye"
Mobil Johan pun pergi meninggalkan perkarangan rumah Nova.
⎯ εїз⎯
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
- Kritik dan saran
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Sibling or Lover(?)
JugendliteraturDi sangka pacar sama teman sudah biasa bagaimana kalau di sangka tunangan oleh satu sekolah? - Gak bisa bikin deskripsi, langsung baca aja ⚠️⚠️Cerita ini 90% cerita asli dikehidupan nyata tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan cast/idol yang ber...