Happy Reading
Satu minggu telah berlalu. Setelah kejadian mengantar kue kering waktu itu. Vika semakin gencar mendekati Muel. Yang tentu saja dianggap angin lalu oleh Muel. Muel yang selalu menganggap hal yang dilakukan Vika adalah becanda dan Vika yang semakin gencar memberi kode secara terang-terangan maupun tidak.
Seperti sekarang, aktivitas mengapel ke rumah Muel sudah menjadi hal yang biasa. Sampai kedua orang tua Muel dan adik Muel akrab dengan Vika beserta keluarga Vika sendiri.
Oh iya, Vika juga memiliki seorang saudara. Vika memiliki satu kakak laki-laki yang tengah menempuh dibangku kuliah semester akhir.
Kembali lagi diposisi Vika dan Muel. Sekarang Vika tengah duduk di ayunan kayu rumah Muel. Dengan Muel yang duduk di sampingnya sambil memainkan sebuah alat musik petik.
Jemari Muel yang terlihat mahir saat memainkan gitar dengan suara merdu Muel yang sesekali diikuti Vika. Mereka tampak serasi saat menyanyikan sebuah lagu berjudul Until I Found You ft. Em Beihold.
Setiap petikan gitar yang Muel petik, setiap itu juga Vika selalu memandang Muel dengan tatapan memuja. Muel paket komplit banget nggak sih? Kaya pecel ayam aja, haha! batin Vika.
Di akhir nyanyian mereka, Muel memandang Vika dengan tatapan yang sulit diartikan. Vika yang dasarnya gampang salting, langsung mengalihkan pandangan sembari tersenyum.
"Suara kamu bagus juga, bisalah kalau ada waktu senggang kamu kita ngamen. Kamu yang nyanyi aku yang ngiringin, lumayan kan duitnya bisa buat jajan," ucap Muel penuh candaan.
"Enak aja, masa suara bagus kek gini dipake ngamen. Harusnya dibuatin konser gitu baru cocok. Suara akukan mahal," elak Vika.
"Buat konser mahal, nggak ada modal, mending ngamen aja,"goda Muel. Entah kenapa Muel sangat suka menggoda Vika. Karena bagi Muel, melihat wajah marah Vika adalah candunya.
Vika akan terlihat lebih cantik dan imut ketika sedang marah. Dengan mata melotot dan wajah merah, seperti banteng yang siap menyruduk mangsa.
Membayangkan Vika bertingkah seperti itu membuat Muel memegang perut menahan geli. Lucu banget sih, Vika! batin Muel.
"Oh iya, nanti kita keluar yuk. Jalan-jalan gitu biar nggak keliatan jomblo banget. Masa malam minggu cuma ngerem di rumah,"ajak Vika.
" Boleh, mau kemana emang?"
"Ke pasar malam yuk! Aku denger beberapa hari lalu udah di buka di taman kota!" balas Vika semangat.
"Boleh deh."
"Yes!"
(☆/>u</)
Seperti yang direncakan. Kini Muel dan Vika tengah berada di pasar malam. Baru sampai di parkiran saja Vika sudah heboh kesana kemari.
Maklum saja, ini pertama kalinya Vika pergi ke pasar malam bersama lawan jenis. Dengan semangat yang membara, Vika menggandeng tangan Muel spontan.
Menarik ke area bermain yang begitu memanjakan mata. Pandangan Vika terus tertuju pada wahana bianglala.
"Muel, naik itu yuk!"tunjuk Vika pada wahana bianglala yang berputar dengan lampu kerlap-kerlip.
" Emang berani?" tanya Muel bercanda.
"Ngejek terus ih! Ya berani lah, masa gitu aja takut, pendek kok," balas Vika.
KAMU SEDANG MEMBACA
ElKa (on going)
Teen FictionFollow dulu sebelum baca! Pernah nggak sih kalian punya crushh yang rumahnya depan rumah kalian doang? Pernah nggak sih kalian dibuat baper sama crushh kalian? Pernah nggak sih kalian mikir kalau crushh kalian juga suka sama kalian? Okay, dari tig...